Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GENDER EQUALITY IN ISLAMIC FAMILY LAW: Breaking the Chain of Domestic Violence to Achieve Harmonious Family Mufidah Cholil; Sudirman Sudirman
Kafa`ah: Journal of Gender Studies Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jk.v9i2.270

Abstract

This paper describes some efforts to build gender equality in Islamic law against domestic violence. Family is the smallest institution in society as a mirror of a nation. Nevertheless, family problems continue to occur, including domestic violence. Domestic violence is a classic problem in a family resulting in caring for family functions to realize harmonious family. Based on the data collected, the number of women victims of domestic violence is still high, due to gender relations with patriarchal culture.  This situation is legitimized by the sacred text which is still considered gender bias, such as in Islamic family law. Therefore, Islamic family law reform is obviously needed by discussing the concept of sakīnah (harmonious) family with gender equality through formal legal approach, legal culture, uṣūl fiqh (philosophy of Islamic law), and al-maqāṣid al- syarī'ah (the purposes of Islamic Law) and universal Islamic values as raḥmah li al-‘ālamīn (blessing for the universe) to establish harmonious family.
Hak Memilih Pasangan Bagi Wali Nikah Di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Perspektif Gender Abd. Rouf; Mufidah Cholil; Suwandi Suwandi
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol. 12 No. 2 (2021): April 2021
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/darussalam.v12i2.1523

Abstract

This study intends to review whether the right to choose a spouse for the guardian of marriage is still relevant to be applied in this era. This research is a field study that uses a social approach through the process of observation, interview, and document study. The populations and samples that have been obtained are then analyzed using deductive and inductive methods. The results of this study are the right of ijbar (the right to choose a partner for marriage guardians) is no longer relevant to be applied, this is because in Indonesia there is already a marriage law in which there is a clause that marriage must be carried out based on the approval of the two prospective brides, while on the other hand the unilateral coercion is very contrary to the concept of gender equality and justice and is a form of accumulation of gender discrimination. Forced marriage is heavily fraught with marginalization, subordination, stereotypes, violence and will increase the potential for the workload
Pelarangan Perkawinan Terhadap Perempuan Arab Dengan Laki-laki Non Arab Albi Nazwan; Mufidah Cholil
Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 1 (2023): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v7i1.2895

Abstract

Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dengan adat dan budaya yang beranekaragam. Salah satu bentuk keanekaragaman di Indonesia adalah budaya perkawinan endogami yang terjadi pada warga keturunan Arab di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pelarangan perkawinan perempuan Arab dengan laki-laki non Arab serta untuk mengetahui konsep kafa’ah perkawinan menurut pandangan perempuan keturunan Arab. Penelitian ini berjenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Sehingga, data yang dihasilkan lebih akurat karena diperoleh dengan mengamati langsung fenomena hukum dalam perilaku masyarakatnya. Selain itu, metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sumber data wawancara juga dokumentasi. Data kemudian diolah menggunakan langkah-langkah seperti pemeriksaan data, klasifikasi, analisis dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: Pertama, faktor terjadinya pelarangan perkawinan perempuan Arab dengan laki-laki non Arab disebabkan karena keinginan menikah dengan sesama Arab, ada rasa khawatir kehilangan marga pada anaknya, keinginan menikah dengan siapa yang mereka kenal disamping keberadaanya pada lingkungan keturunan Arab. Selanjutnya adalah kebiasaan orang Arab menggunakan nama keturunan agar saling mengenal antar tingkatan nasab. Dan terakhir adalah agar tetap dapat menjalin silaturahmi juga menjaga budaya menjadi lebih tertata. Kedua, konsep kafa’ah menurut perempuan Arab selain yang dimaksud dalam Hadist adalah kafa’ah dalam agama, pendidikan, nasab, harta dan kecantikan.