Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah, Daun, Dan Kulit Batang Limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.) Müll.Arg.) dari Kalimantan Selatan Sani Nurlaela Fitriansyah; Yola Desnera Putri; Muhammad Haris; Rival Ferdiansyah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 02 Desember 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i2.3062

Abstract

Limpasu merupakan tanaman yang berlimpah dari Kalimantan Selatan. Data empiris menunjukkan buah limpasu berpotensi untuk mengobati demam (karena infeksi), kesehatan kulit, dan antioksidan. Data ilmiah pendukung potensi limpasu sebagai anti-infeksi yang disebabkan bakteri masih minim. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data ilmiah kandungan kimia secara kualitatif dan potensi ekstrak limpasu sebagai antibakteri. Bagian buah, daun, dan kulit batang limpasu diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan soxhlet. Ekstrak cair diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak buah (EB), ekstrak daun (ED), dan ekstrak kulit batang limpasu (EKB). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat menggunakan kertas cakram. Bakteri yang diuji terdiri dari Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol buah limpasu merupakan ekstrak yang paling aktif terhadap bakteri B. subtilis, S. aureus, P. aeruginosa, E.coli, dan P. acnes dengan konsentrasi hambat minimum adalah 2,5% b/v dengan diameter secara berturut-turut 6,87; 7,60; 7,94; 8,80; dan 10,29 mm. Ekstrak etanol buah, daun, dan kulit batang limpasu secara umum positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin.
FORMULASI DAN EVALUASI SPRAY GEL FRAKSI ETIL ASETAT PUCUK DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis [L.] Kuntze) SEBAGAI ANTIJERAWAT Sani Nurlaela Fitriansyah; Sohadi Wirya; Cici Hermayanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 02 Desember 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v13i02.1257

Abstract

Teh hijau sangat berpotensi sebagai antijerawat. Flavonoid dalam teh hijau diketahui merupakan senyawa yang bertanggung jawab sebagai antijerawat. Sediaan krim fraksi etil asetat teh hijau sudah berhasil diformulasikan dan mempunyai aktivitas antijerawat. Penelitian ini bertujuan menghasilkan formulasi sediaan spray gel fraksi etil asetat pucuk daun teh hijau sebagai antijerawat. Pucuk daun teh hijau diekstraksi dengan metode seduhan menggunakan pelarut air. Kemudian difraksinasi dengan ekstraksi cair-cair (ECC). Pengujian aktivitas antijerawat dengan menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dari fraksi etil asetat daun teh hijau terhadap Propionibacterium acnes menggunakan metode sumur. Formulasi spray gel fraksi etil asetat teh hijau menggunakan karbopol dengan variasi konsentrasi NaOH sebagai penstabil viskositas dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM dari fraksi etil asetat pucuk daun teh hijau terhadap Propionibacterium acnes adalah 0,06%. Hasil uji stabilitas sediaan spray gel menunjukkan sediaan yang diperoleh kurang stabil. Viskositas dan pH sediaan spray gel mengalami penurunan selama 28 hari penyimpanan. Hasil uji iritasi pada kulit kelinci menunjukkan bahwa sediaan spray gel aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan iritasi kulit. Hasil analisis statistik menggunakan one way Anova, aktivitas antijerawat menunjukkan sediaan spray gel memiliki diameter zona hambat yang berbeda signifikan antara F0, F1, F2 terhadap kontrol positif dengan nilai p
Kreasi Olahan Pangan Berbahan Buah Pepaya Dan Buah Naga dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Siti Uswatun Hasanah; Hesti Riasari; Sani Nurlaela Fitriansyah
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2022): September 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i5.284

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari tridarma seorang dosen. Kegiatan pengabdian kali ini dilaksanakan di Desa Sukaluyu, yang berada di kabupaten Tasikmalaya. Potensi alam desa tersebut diantaranya adalah buah naga dan buah pepaya. Desa tersebut memanfaatkan buah naga dan pepaya sebagai konsumsi harian dan dijual dalam bentuk buah segar tanpa diolah. Atas dasar kondisi tersebut, dilakukanlah pengabdian masyarakat dengan tema utama pengolahan potensi alam Desa Sukaluyu menjadi produk pangan dengan nilai jual tinggi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh warga Desa Sukaluyu, melalui para ibi-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keuarga. Pelaksanaan pengabdian terbagi atas dua sesi, yaitu sesi penyuluhan, dan sesi kedua adalah pelatihan pembuatan produk. Produk pangan yang diangkat dalam pengabdian ini adalah baso, chips/keripik, mie nature, serta dan satu produk kosmetik, berupa lulur tradisonal dengan memanfaatkan limbah kulit buah naga. Warga sekitar sangat antusias dengan diadakannya pelatihan tersebut, karena dapat memberikan tambahan pengetahuan, dan memberikan peluang usaha baru.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM PELEMBAB DIMETHYLSILANOL HYALURONATE DENGAN PENAMBAHAN BASIS NANO DAN FASE MINYAK KELAPA MURNI Sani Nurlaela Fitriansyah; Sani Nurlaela Fitriansyah; Dolih - Gozali
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.496 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v3i1.34

Abstract

 AbstrakBasis nano merupakan aplikasi hasil nanoteknologi dalam farmasi. Penelitian formulasi dan evaluasi fisik sediaan krim pelembab dimethylsilanol hyaluronate dengan penambahan basis nano dan fase minyak kelapa murni dilakukan untuk melihat kestabilan fisik sediaan krim tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi fisik (pengamatan organoleptis, pH, dan viskositas), pengujian stabilitas fisik menggunakan metode sentrifugasi, pengamatan distribusi sediaan krim, dan pengujian iritasi pada kulit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara fisik sediaan krim dengan fase minyak kelapa murni stabil dan memenuhi standar, bahkan sediaan krim dengan perbandingan antara basis nano 10% dan fase minyak kelapa murni 10% memberikan stabilitas dan penampilan fisik terbaik. Hasil distribusi pada sediaan krim, menunjukkan tidak adanya penumpukan globul dan globul-globul dalam sediaan krim tersebut terlihat merata Hasil pengujian iritasi sediaan krim pelembab dimethylsilanol hyaluronate 6% dengan perbandingan antara basis nano 10% dan fase minyak kelapa murni 10% tidak mengiritasi kulit. Kata kunci: Krim, pelembab, dimethylsilanol hyaluronate, krim, minyak kelapa murni AbstractNano base is the application of result nanotechnology in the pharmacy field. A research about the formulation and evaluation of physical stability of dimethylasilanol hyaluronate moisturizing cream with nano base and the phase of virgin coconut oil had been carried out to observe the physical stability of the cream dosage form. This research had through the physical evaluation (which included the organoleptic, pH, and viscosity), the physical stability using centrifugation method, the distribution of the nano cream dosage form in macroscopic and microscopic, and a skin irritation test. The result of observation indicated that dosage form of dimethylsilanol hyaluronate cream between nano bases 10% and 10% phase of virgin coconut oil gave the stability and the best physical performance so far. The distribution of cream preparation showed inagglomerate globules and looked smooth. The result of skin irritation test of 6% dimethylsilanol hyaluronate cream in 10% nano bases and 10% phase of virgin coconut oil had been proven as-non irritating.  Keywords: Cream, moisturizing, dimethylsilanol hyaluronate, nano cream, virgin coconut oil.
AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI EKSTRAK ETANOL Ficus virens dan Ficus adenosperma Sani Nurlaela Fitriansyah; Diah Lia Aulifa; Riki - Nugraha
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.5 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v4i2.44

Abstract

AbstrakTelah banyak dilaporkan dari beberapa ekstrak spesies Ficus sp [famili Moreaceae] memiliki aktivitas biologi diantaranya aktivitas anti-inflamasi. Walaupun demikian, aktivitas anti-inflamasi ekstrak daun Ficus adenosperma dan ekstrak daun Ficus virens belum banyak diteliti. Ekstraksi dilakukan terhadap daun Ficus adenosperma dan Ficus virens dengan metode maserasi menggunakan etanol. Ekstrak dipekatkan dengan rotavapor dan terhadap masing-masing ekstrak dilakukan pengujian skrining fitokimia dan aktivitas anti-inflamasi. Aktivitas anti-inflamasi diuji menggunakan metode induksi karagenan 1%. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 250 mg/KgBB dan 500 mg/KgBB. Ekstrak etanol daun Ficus adenosperma dan daun Ficus virens memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid, fenol dan steroid, dan mempunyai aktivitas anti-inflamasi untuk model inflamasi akut. Ekstrak etanol daun Ficus virens memiliki nilai inhibisi radang pada 250 mg/KgBB sebesar 63,3% dan pada 500 mg/KgBB sebesar 76,7%. Aktivitas anti-inflamasi untuk model inflamasi akut dari ekstrak etanol daun Ficus virens lebih baik daripada ekstrak etanol daun Ficus adenosperma. Kata Kunci: Ficus adenosperma, Ficus virens, Anti-inflamasi Abstract It has been widely reported from several extract of species Ficus sp [family Moraceae] have biological activity such as anti-inflammatory activity. Nevertheless, the anti-inflammatory activity of leaves extract Ficus adenosperma and Ficus virens have not been reported. Extraction was performed with maceration method and used ethanol. The extract were evaporated using rotary evaporator and tested phytochemical screening and anti-inflammatory activity. The anti-inflammatory activity was used the carrageenan 1 % induced method. Extract doses were used 250 mg/KgBW and 500 mg/KgBW. Ethanol extract leaves of Ficus adenosperma and Ficus virens contain flavonoids, phenols and steroids and have anti-inflammatory activity in a model of acute inflammation. The percent inhibition of inflammatory activity from ethanol extract leaves of Ficus virens at 250 mg/KgBW was 63,3% and at 500 mg/KgBW was 76,7%. Anti-inflammatory activity for an acute model from ethanol extract leaves of Ficus virens, is better than ethanol extract leaves of Ficus adenospermae.  Keywords: Ficus adenosperma, Ficus virens, Antiinflamatory