Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Eceng-Ecengan (Ponteridaceae) sebagai Agen Fitoremediasi dalam Pengolahan Limbah Krom Putri, Yola Desnera; Holik, Holis Abdul; Musfiroh, Ida; Aryanti, Anisa D.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.638 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7510

Abstract

Permasalahan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah krom industri penyamakan kulit di kawasan Sukaregang, Kabupaten Garut perlu diolah dengan teknik fitoremediasi dengan tanaman dari keluarga Ponteridaceae. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui kadar penyerapan tanaman eceng-ecengan dan menentukan eceng mana yang paling efektif menyerap krom. Penelitian ini dilakukan dengan tahap pengumpulan bahan dan determinasi tanaman eceng-ecengan, pengolahan limbah dengan fitoremediasi selama 21 hari, dan analisis kadar krom dengan spektrofotometer serapan atom. Kapasitas penyerapan Eichhornia crassipes Solm., Heteranthera peduncularis, dan Monochoria vaginalis adalah 1,5395; 0,5728; dan 0,1057 µg/g. Berdasarkan uji Duncan, disimpulkan bahwa Eichhornia crassipes Solm. merupakan tanaman eceng paling efektif yang memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyerap logam krom limbah penyamakan kulit. Kata kunci: Eichhornia crassipes Solm., fitoremediasi, Heteranthera peduncularis, krom, Monochoria vaginalis
Peningkatan Kelarutan dan Disolusi Ibuprofen melalui Pembentukan Mikropartikel Metode Emulsification-Ionic-Gelation menggunakan Polivinil Alkohol (PVA) sebagai Polimer Tripolifosfat (TPP) sebagai Agen Crosslink Ferdiansyah, Rival; Putri, Yola Desnera; Hamdani, Syarif; Julianto, Angga
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.164 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i3.13864

Abstract

Ibuprofen dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid yang digunakan untuk analgetik dan antipiretik dan termasuk obat dengan kelarutan rendah, tetapi memiliki permeabilitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ibuprofen dengan kelarutan dan disolusi yang lebih tinggi dengan membentuk mikropartikel menggunakan metode emulsification-ionic gelation. Partikel ibuprofen dikarakterisasi menggunakan Scanning Elektron Microscopy dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Kemudian dilakukan uji kelarutan dan uji disolusi ibuprofen. Pengujian karakteristik menggunakan SE, mikropartikel pH 2, pH4, pH 6 mengalami penurunan ukuran partikel berturut-turut sebesar 97,48%, 84%, dan 72% dari ukuran ibuprofen. Kelarutan ibuprofen setelah proses emulsification-ionic-gelation dalam air pada pH 6 meningkat delapan kali, sedangkan disolusi ibuprofen tertinggi ditunjukkan oleh partikel ibuprofen pada formula 3 yang dapat mendisolusi ibuprofen lebih dari 44% dalam 30 menit pada media dapar HCl 0,1N dibandingkan dengan formula yang lain. Kesimpulan yang diperoleh adalah partikel ibuprofen setelah proses emulsification-ionicgelation dapat memperkecil ukuran partikel dan meningkatkan kelarutan tetapi tidak dengan disolusinya.Kata kunci: Ibuprofen, emulsification-ionic-gelation, polivinil alkohol, kelarutan, disolusi
STANDARDISASI MIKROBIOLOGI KEFIR DARI SUSU KAMBING DAN SUSU SAPI Putri, Yola Desnera; Setiani, Nur Asni; Ayuningtyas, Yudyana; Ledianasari, Ledianasari
Journal of Pharmacopolium Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v3i2.623

Abstract

Pemanfaatan Tanaman Eceng-Ecengan (Ponteridaceae) sebagai Agen Fitoremediasi dalam Pengolahan Limbah Krom Yola Desnera Putri; Holis Abdul Holik; Ida Musfiroh; Anisa D. Aryanti
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.638 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7510

Abstract

Water pollution caused by waste chrome leather tanning industry at Sukaregang, Garut Regency should be done by phytoremediation technique using plants from Ponteridaceae family. This research needs to know the level of absorption of Ponteridaceae plants and determine which one is the most effective to absorb chrome. The phase of this research is by gathering materials and determination of the Ponteridaceae plants, waste treatment with phytoremediation in 21 days, and analysis of chromium levels with an atomic absorption spectrophotometer. The absorption capacity of Eichhornia crassipes Solm., Heteranthera peduncularis and Monochoria vaginalis are 1.5395; 0.5728, and 0.1057 µg/g. Based on the Duncan test, it is concluded that Eichhornia crassipes Solm. is the most effective among them with the highest ability to absorb metal chrome tannery wastes. Keywords: Chrome, Eichhornia crassipes Solm., Heteranthera peduncularis, Monochoria vaginalis, phytoremediation
Peningkatan Kelarutan dan Disolusi Ibuprofen melalui Pembentukan Mikropartikel Metode Emulsification-Ionic-Gelation menggunakan Polivinil Alkohol (PVA) sebagai Polimer Tripolifosfat (TPP) sebagai Agen Crosslink Rival Ferdiansyah; Yola Desnera Putri; Syarif Hamdani; Angga Julianto
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.164 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i3.13864

Abstract

Ibuprofen dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid yang digunakan untuk analgetik dan antipiretik dan termasuk obat dengan kelarutan rendah, tetapi memiliki permeabilitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ibuprofen dengan kelarutan dan disolusi yang lebih tinggi dengan membentuk mikropartikel menggunakan metode emulsification-ionic gelation. Partikel ibuprofen dikarakterisasi menggunakan Scanning Elektron Microscopy dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Kemudian dilakukan uji kelarutan dan uji disolusi ibuprofen. Pengujian karakteristik menggunakan SE, mikropartikel pH 2, pH4, pH 6 mengalami penurunan ukuran partikel berturut-turut sebesar 97,48%, 84%, dan 72% dari ukuran ibuprofen. Kelarutan ibuprofen setelah proses emulsification-ionic-gelation dalam air pada pH 6 meningkat delapan kali, sedangkan disolusi ibuprofen tertinggi ditunjukkan oleh partikel ibuprofen pada formula 3 yang dapat mendisolusi ibuprofen lebih dari 44% dalam 30 menit pada media dapar HCl 0,1N dibandingkan dengan formula yang lain. Kesimpulan yang diperoleh adalah partikel ibuprofen setelah proses emulsification-ionicgelation dapat memperkecil ukuran partikel dan meningkatkan kelarutan tetapi tidak dengan disolusinya.Kata kunci: Ibuprofen, emulsification-ionic-gelation, polivinil alkohol, kelarutan, disolusi
The effect of temperature, incubation and storage time on lactic acid content, pH and viscosity of goat milk kefir Yola Desnera Putri; Nur Asni Setiani; Sohadi Warya
Current Research on Bioscences and Biotechnology Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/crbb.2020.2.1/HPMQ5042

Abstract

Kefir is a fermented beverage that has probiotic properties and often used as a cosmetic or ointment raw material. Its lactic acid content is classified as AHA (alpha hydroxy acid) which is known good for skin health. The objectives were to study the influence of temperature, fermentation and storage time on the amount of lactic acid, pH and viscosity of kefir. Fermentation of kefir was performed at two different temperatures (room temperature and 37oC) for 24 and 48 h. Storage condition of kefir products was performed at cold and room temperature for 4 to 28 d. The content of lactic acid was based on the total organic acid determined using acid-base titration. The results showed that the average content of lactic acid in 48 h-fermented kefir at room temperature and 37oC were 0.9 to 2.2% with pH and viscosity characteristics were 4.1 to 4.3 and 1400 to1600 cPs, respectively. Meanwhile, during 24 d of storage, the average content of lactic acid was 1.97 to 3.54%, where pH and viscosity characteristics were 3.5 to 4.5 and 3400 to 6400 cPs, respectively. The optimum storage time of goat milk kefir is obtained on days 4 to 12 and they can be stored for up to 24 days without deterioration of kefir products.
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M) Yola Desnera Putri; Haruman Kartamihardja; Intan Lisna
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 1 (2019): J Sains Farm Klin 6(1), April 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.593 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.1.32-36.2019

Abstract

Daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M) selain digunakan sebagai bahan dasar gula juga memiliki senyawa alami yang dapat digunakan sebagai tabir surya seperti flavonoid dan fenolat. Flavonoid dalam tanaman memiliki potensi sebagai tabir surya karena adanya gugus kromofor, gugus kromofor tersebut merupakan sistem aromatik terkonjugasi yang menyebabkan kemampuan untuk menyerap kuat sinar pada kisaran panjang gelombang sinar UV, sehingga senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai senyawa berkhasiat dalam sediaan tabir surya. Losion merupakan salah satu bentuk sediaan tabir surya yang banyak tersebar dipasaran dan sering digunakan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan konsentrasi dari ekstrak daun stevia yang memiliki aktivitas sebagai tabir surya dan membuat sediaan losion tabir surya dari daun stevia. Hasil nilai SPF dari ekstrak etanol daun stevia dengan konsentrasi 0,05% sebesar 15,247, sedangkan hasil nilai SPF losion tabir surya yang mengandung ekstrak etanol daun stevia 0,05% untuk F1 11,052; F2 10,363; F3 10,175; dan F4 8,315. Hasil evaluasi losion tabir surya ini losion memiliki warna hijau, pH losion 7,21-8,11, viskositas losion 2000-8000cps, dan uji sentrifugasi losion tidak terjadi pemisahan. Nilai SPF keempat formulasi losion tersebut termasuk kedalam rentang nilai tabir surya proteksi maksimal.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENENTUAN NILAI SPF SECARA IN VITRO EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum), MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN DURIAN (Durio zibethinus) Yola Desnera Putri; Deby Tristiyanti; Aneu Nurdiana
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 3 No 2 (2019): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTRambutan rind, mangosteen rind, and durian rind contain phenolic compoundsand flavonoids that have high antioxidant activity, also thought to be efficaciousas a sunscreen. The aims of this research was to determined the antioxidantactivity and the SPF of sunscreen ethanol extract of mangosteen rind (Garciniamangostana), rambutans rind (Nephelium lappaceum) and durian rind (Duriozibethinus). The extraction method was used maceration method using ethanol96%. DPPH (1, 1- diphenyl-2-picrylhidrazil) was used to determine theantioxidant activity. The effectiveness of sunscreen was done by determine theSPF value in vitro using spectrophotometric method. The results showed that thethree ethanol extracts containing phenolic compounds and flavonoids. Thosecompounds have antioxidant activity and also sunscreen, the highest antioxidantactivity owned by ethanol extracts of rambutan rind with the value IC50 amountingto 2,697 ppm, second are ethanol extracts of mangosteen rind with IC50amounting to 2,710 ppm and lastly, ethanol extracts of durian rind with the valueIC50 amounted to 11.398 ppm, whereas for the highest SPF value owned by theethanol extract of mangosteen rind 29.008, then ethanol extract rind of rambutansat 9.99. Both of ethanol extract rinds have a high antioxidant activity andpotential to be used as active ingredients in sunscreen preparations, while toextract durian rind ethanol does not have the ability as sunscreen because theSPF value was 0.967.Keywords : Garcinia mangostana, Nephelium lappaceum, Durio zibethinus,antioxidant, sunscreen
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah, Daun, Dan Kulit Batang Limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.) Müll.Arg.) dari Kalimantan Selatan Sani Nurlaela Fitriansyah; Yola Desnera Putri; Muhammad Haris; Rival Ferdiansyah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 02 Desember 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i2.3062

Abstract

Limpasu merupakan tanaman yang berlimpah dari Kalimantan Selatan. Data empiris menunjukkan buah limpasu berpotensi untuk mengobati demam (karena infeksi), kesehatan kulit, dan antioksidan. Data ilmiah pendukung potensi limpasu sebagai anti-infeksi yang disebabkan bakteri masih minim. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data ilmiah kandungan kimia secara kualitatif dan potensi ekstrak limpasu sebagai antibakteri. Bagian buah, daun, dan kulit batang limpasu diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan soxhlet. Ekstrak cair diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak buah (EB), ekstrak daun (ED), dan ekstrak kulit batang limpasu (EKB). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat menggunakan kertas cakram. Bakteri yang diuji terdiri dari Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol buah limpasu merupakan ekstrak yang paling aktif terhadap bakteri B. subtilis, S. aureus, P. aeruginosa, E.coli, dan P. acnes dengan konsentrasi hambat minimum adalah 2,5% b/v dengan diameter secara berturut-turut 6,87; 7,60; 7,94; 8,80; dan 10,29 mm. Ekstrak etanol buah, daun, dan kulit batang limpasu secara umum positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin.
FORMULASI DAN EVALUASI TABLET HISAP TRIAMSINOLON ASETONIDA DENGAN VARIASI PENGIKAT MALTODEKSTRIN DAN PVP Yola Desnera Putri; Deby - Tristiyanti; Marianta - Teresia
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.632 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v7i2.76

Abstract

AbstrakRadang tenggorokan adalah peradangan yang terjadi di daerah belakang tenggorokan, dapat terjadi akibat iritasi non infeksi. Triamsinolon asetonida salah satu agen anti-inflamasi, yang mempunyai rasa yang tidak pahit, sehingga dilakukan pengembangan bentuk sediaan triamsinolon asetonida baru. Salah satunya adalah dengan membuat sediaan tablet hisap yang dapat berkontak langsung dengan radang tenggorokan, sehingga dapat mempercepat reaksi penyembuhan. Tablet hisap dibuat menggunakan metode cetak langsung dengan dua jenis pengikat maltodekstrin dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan PVP dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%. Dari semua formula yang dibuat menghasilkan massa tablet hisap yang baik dari masing–masing pengikat, karena didasarkan pada kompresibilitas dan daya alir yang sangat baik. Hasil evaluasi tablet dari masing-masing formula telah memenuhi syarat evaluasi meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, friabilitas, uji kekerasan, uji stabilitas, dan uji kesukaan tablet hisap, akan tetapi yang terbaik terdapat pada formula ke-3 dari setiap variasi tablet berdasarkan uji kekerasannya, dan formula dengan maltodekstrin 30% yang paling baik karena memiliki kekerasan yang lebih dari formula dengan variasi PVP 7,5%.Kata kunci : Radang, triamsinolon asetonida, tablet hisapAbstractPharingitis is inflammation that occurs in the back of the throat, can occur due to non-infectious irritation. Triamsinolone acetonide is one of the anti-inflammatory agents, which has a non-bitter taste, so the new triamcinolone acetonide dosage form is developed. One way is to make lozenges which can be in direct contact with pharingitis, so that it can speed up the healing reaction. The suction tablet was made using direct printing method with two types of maltodextrin binder with a concentration of 10%, 20%, 30%, and PVP with a concentration of 2.5%, 5%, 7.5%. All the formulas made the mass of the suction tablet is good from each binder, based on excellent compressibility and flow. The results of evaluation of tablets from each formula met the evaluation requirements including weight diversity, variety of sizes, friability, hardness test, stability test, and preference for lozenges. However, the best is found in the 3rd formula of each variation of the tablet based on the hardness test, and the formula with 30% maltodextrin is best because it has more hardness than the formula with 7.5% PVP variation.Keywords : Pharingitis, inflammation, triamcinolone acetonide, lozenges