Triseu Setianingsih
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI HEMODIALISA DI UNIT HEMODIALISA RSUD 45 KUNINGAN 2021 Sarman Agustani; Rossi Suparman; Triseu Setianingsih; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i2.411

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalensi dan insidensi gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak dipilih di Indonesia. Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih tinggi, yaitu 3,8% dengan kenaikan 1,8% sejak 2013 sekitar 499.800 orang. Kabupaten kuningan jumlah pasien yang menjalani hemodialisa sampai tahun 2020 tercatat 429 penderita, termasuk di RSUD 45 Kuningan jumlah pasien yang menjalani hemodialisa kira-kira 136 pasien. Kepatuhan merupakan salah satu permasalahan pada pasien hemodialisa yang mengalami penyakit kronis. Tujuan Penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien dalam menjalani hemodialisa.cross sectional dengan jumlah sampel 101 responden. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner.. Analisis Chi Square (bivariat) dengan = 0,05, didapatkan hubungan yang signifikan antara kepatuhan menjalani hemodialisa dengan usia (p=0,019), tingkat pendidikan (p=0,000), dan lama HD (p=0,040). Analisis regresi logistik (multivariat) didapatkan variabel usia dengan nilai Exp(B) 13.879 merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepatuhan pasien dalam menjalani hemodialisa.
STUDI ANALISIS KETERCAPAIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN KINERJA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUNINGAN Dessy Sutanti; Rossi Suparman; Triseu Setianingsih; Dewi Laelatul Badriah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i02.462

Abstract

Akreditasi merupakan salah satu kebijakan bentuk yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Implementasi kebijakan tersebut dilaksanakan setelah dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) merupakan rangkaian dalam Manajemen Puskesmas, suatu kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien (Permenkes, 2016). PKP merupakan salah satu penilaian yang ada dalam akreditasi Puskesmas. Permenkes No 46 tahun 2016 menyatakan bahwa di dalam PKP terdapat cakupan program, manajemen dan mutu yang dinilai dari mulai input, proses dan output.metode campuran ). Sampel penelitian untuk kuantitatif adalah total sampling 37 Puskesmas, dan untuk kualitatif adalah teknik probabilitas dengan stratifikasi sebanyak 9 Puskesmas. Analisis data kuantitatif dialkukan dengan uji Chi Square, untuk data kualitatif menggunakan analisis tema Matriks Hasil analisis bivariat yang didapatkan tidak ada hubungan antara capaian akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja Puskesmas di Kabupaten Kuningan dengan p=0,639. Untuk mendapatkan kualitatif dari keempat faktor yang berhubungan dengan implementasi kebijakan akreditasi Puskesmas di Kabupaten Kuningan tahun 2019 yang dapat segera ditingkatkan capaiannya tanpa membutuhkan waktu dan biaya yang besar adalah faktor hubungan antar organisasi.