Articles
ANALISIS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA MODERN TAYLOR
Longdong, Elshinta;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 3 (2014): Jurnal EMBA, HAL 1089 - 1213
Publisher : FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (158.485 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.v2i3.5783
Bisnis penjahitan adalah sebuah bisnis yang menguntungkan, karena kebutuhan masyarakat akan pakaian meningkat sepanjang waktu. Namun, keadaan ini membuat perusahaan kebingungan apabila pesanan kurang atau lebih dari kapasitas produksi. Salah satu perusahaan tersebut adalah Modern Taylor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana analisis biaya diferensial mempengaruhi keputusan dalam hal penerimaan pesanan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, berupa: total penjualan dengan atau tanpa pesanan khusus, harga pokok produksi dengan atau tanpa pesanan khusus, harga jual, jumlah produksi serta data-data lain seperti:sejarah perusahaan, struktur organisasi dan proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan dengan mereima pesanan khusus Modern Taylor dapat memperoleh laba yang lebih tinggi dibandingkan tidak mereima pesanan khusus. Hal ini ditunjukkan dengan laba lebih besar diterima perusahaan apabila menerima pesanan khusus yaitu Rp.100.500, dibandingkan dengan produksi normal hanya mendapatkan laba sebesar Rp.79.300, dengan selisih sebesar Rp.21.200. Oleh karena itu analisis diferensial sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Kata kunci: bisnis penjahitan, laba diferensial, pesanan khusus
ALOKASI BIAYA BERSAMA DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. MARTABAK MAS NARTO
Pomalingo, Suwahyu;
Morasa, Jenny;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 1090 - 1211
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (275.575 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.2.2.2014.4517
Biaya bersama merupakan biaya yang diolah secara bersama dalam mengolah bahan baku untuk beberapa tahapan proses produksi sehingga menghasilkan dua atau lebih macam produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis alokasi biaya bersama dalam menentukan harga pokok produksi (HPP) pada UD Martabak Mas Narto. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Analisis menunjukkan UD. Martabak Mas Narto tidak melakukan perhitungan secara rinci terhadap besarnya HPP setiap kemasannya, sedangkan perhitungan menurut akuntansi biaya dilakukan dengan cara memisahkan HPP bersama dengan cara perhitungan alokasi biaya bersama menggunakan metode nilai jual relatif. metode nilai jual relatif merupakan metode yang sangat cocok dan tepat, hal ini disebabkan metode ini memiliki keunggulan seperti menggunakan dasar bahwa nilai jual mencerminkan besarnya biaya yang diserap oleh tiap jenis produk. Manajemen usaha disarankan untuk melakukan alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif sebagai acuan dalam mengalokasikan biaya. Kata kunci: biaya bersama, harga pokok produksi
ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN PEROLEHAN LABA PADA UD. ACONG BAKERY
Pioh, Felly T.C.;
Manossoh, Hendrik;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 7, No 3 (2019): JE VOL 7 NO 3 (2019)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (663.429 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.v7i3.24201
Abstrak: Target Costing merupakan suatu sistem dimana penentuan harga pokok produk adalah sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar penetapan harga jual produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan. Manfaat utama target costing adalah penetapan harga pokok produk sebagai dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan tercapai. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerepan target costing untuk mengurangi biaya produksi sehingga perolehan laba perusahaan dapat ditingkatkan. Penelitian ini dilaksanakan di UD. Acong Bakery yang beralamat di Desa Lansot, Kecamatan Tareran. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan target costing dapat menekan biaya produksi yang dikeluarkan dan laba yang diperoleh meningkat. Dimana sebelum menerapkan target costing biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp120.365.014 dengan perolehan laba sebesar Rp77.034.986, namun setelah diterapkan konsep target costing biaya produksi dapat ditekan menjadi Rp111.581.014 dan perolehan laba pun meningkat menjadi Rp85.818.986. Perusahaan sebaiknya menerapkan metode target costing karena sudah terbukti mampu membantu meminimalkan biaya produksi sehingga perolehan laba dapat ditingkatkan. Kata Kunci: penerapan, target costing, biaya produksi, laba
ANALISIS POTENSI PAJAK RUMAH KOST DI KOTA TOMOHON
Morong, Christine Triyandari;
Morasa, Jenny;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 4, No 2: JE Vol.4 No.2 (2016) Hal. 266-394
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (740.102 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.4.2.2016.13011
Salah satu sumber penerimaan dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pajak daerah. Pajak rumah kost merupakan bagian dari kategori pajak hotel yang memiliki potensi yang sangat menjanjikan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Tomohon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besar potensi, efektifitas, dan kontribusi pajak rumah kost di kota Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan populasi dan sampelnya adalah pemilik usaha rumah kost yang menyediakan jumlah kamar lebih dari 10 kamar dan seluruh data sumber pendapatan daerah dan pajak daerah khususnya pajak atas usaha rumah kost. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan peneliti, potensi pajak kost yang dimiliki oleh Kota Tomohon sebesar Rp. Rp31.072.523 per tahun (hanya wajib pajak terdaftar). Tingkat efektivitas penerimaan pajak kost di kota Tomohon dinilai tidak efektif dan kontribusi pajak kost selama tiga tahun terakhir ini dinilai sangat kurang. Beberapa faktor internal seperti kurangnya sosialisasi dan ketegasan dari pihak pemerintah untuk mengontrol, mensosialisakan tentang pentingnya mendaftarkan diri sebagai wajib pajak usaha rumah kost, dan mendisiplinkan setiap wajib pajak yang malas membayar pajak, serta faktor eksternal seperti kurangnya kesadaran dari wajib pajak untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak terdaftar, membuat penerimaan Pajak Kost di Kota Tomohon tidak mencapai target. Â Kata kunci : potensi pajak kost, efektivitas, kontribusi
PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN SAK-ETAP PADA UD. BERKAT ANUGERAH
Tukunang, Jeferson;
Tinangon, Janjtje;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 716-840
Publisher : FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (411.648 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.v2i2.4419
Perusahaan untuk dapat mengetahui kinerja keuangannya harus menyajikan laporan keuangan pada satu periode akuntansi. Laporan keuangan sebagai dasar dalam menilai kondisi keuangan perusahaan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu komponen yang cukup berpengaruh terhadap laporan keuangan ialah kas. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya dengan membuat suatu laporan arus kas. Hal ini bertolak belakang dengan UD. Berkat Anugerah yang dalam mengukur tingkat pencapaian keuangan perusahaan tidak menyajikan laporan arus kas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan laporan arus kas dan apakah manfaat penerapan laporan arus kas berdasarkan SAK-ETAP pada UD. Berkat Anugerah. UD. Berkat Anugerah, merupakan perusahaan meubel yang memproduksi sejumlah produk meubel rumahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan, dalam pelaporan arus kas memberikan manfaat berupa informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi dan investasi pada UD. Berkat Anugerah. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode Tahun 2013 sebesar lima ratusan juta Rupiah, dengan demikian penting bagi perusahaan untuk menyusun laporan arus kas, sebagai evaluasi untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi dan investasi perusahaan. Kata kunci: sak-etap, laporan arus kas
ANALISIS PENERAPAN PSAK 50 DAN 55 ATAS PENURUNAN NILAI (IMPAIRMENT) PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK.
Wondal, Jackline Ruth;
Saerang, David Paul Elia;
Tirajoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 3, No 1 (2015): Jurnal EMBA, HAL 118- 230
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (325.485 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.3.1.2015.6671
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan dievaluasi melalui indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika terhadap bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (peristiwa merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak estimasi pada arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Clipan Finance Indonesia Tbk., dengan sampel Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, tanggal 31 Desember 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 dan PSAK 55 dalam penyajian laporan keuangannya. Hal ini membuat perusahaan lebih informatif, wajar dan lengkap dalam hal penyajiannya.Sebaiknya pimpinan perusahaan tetap memberikan pelatihan kepada para karyawan tentang penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 sehingga laporan keuangan yang sudah baik ini semakin terjaga kualitasnya.Kata kunci: perhitungan, pencatatan, pelaporan, pendapatan, bunga kredit.
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PADA UD. GLADYS BAKERY MAUMBI
Maringka, Glassie Lovely Anggitha Dahna;
Tinangon, Jantje J.;
Tirayoh, Victorina Z
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 716-840
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (291.957 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.2.2.2014.4413
Perusahaan berupaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Tetapi dalam pelaksanaannya tidak lepas dari kendala yang disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, keterbatasan kemampuan mesin dan kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan proses produksi. Dengan adanya produk rusak maka akan timbul permasalahan dalam perhitungan harga pokok produksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap produk rusak dalam perhitungan harga pokok produk pada usaha UD Gladys Bakery Maumbi. Data yang digunakan adalah data primer. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dimana data dan informasi diperoleh dari UD Gladys Bakery dideskriptifkan secara kuantitatif  berupa biaya produksi yang menjadi dasar dalam perhitungan harga pokok produksi. Hasil penelitian ini adalah penelitian pada UD Gladys Bakery didapati adanya produk rusak yang bersifat normal dan laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yang bersifat normal dan laku dijual ialah hasil penjualan dari produk rusak tersebut akan menjadi pendapatan lain-lain, tidak untuk mengurangi harga pokok produksi. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah pemilik usaha lebih mengawasi tenaga kerja khususnya pada bagian produksi agar dapat meminimalisir terjadinya kerusakan produk. Kata kunci: produk rusak, perlakuan akuntansi produk rusak
PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PT NICHINDO MANADO SUISAN
Runtuwene, Sisilia Marina;
Karamoy, Herman;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 716-840
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (300.135 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.2.2.2014.4418
Proses produksi pada perusahaan ikan, munculnya sisa hasil produksi tidak mungkin dihindari. Setiap memproduksi juga menghasilkan produk sampingan dan sisa hasil produksi yang berupa tulang ikan Cakalang yang dapat dijadikan fish meal. Hal ini menjadi tambahan pendapatan bagi perusahaan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pengakuan pendapatan kotor terhadap produk sampingan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, perlakuan akuntansi atas penjualan produk sampingan yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan PSAK No.14 paragraf 13. Metode yang dipakai perusahaan adalah metode pengakuan pendapatan kotor yang memiliki empat cara perlakuan atas hasil penjualan produk sampingan. Perusahaan memilih memperlakukan hasil penjualan produk sampingan sebagai tambahan pendapatan produk utama. Kelebihan dari perlakuan ini, secara langsung akan menambah total penjualan, selain itu laba kotor serta laba operasi akan meningkat. Perusahaan juga dapat menerapkan perlakuan hasil penjualan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain/ pendapatan diluar usaha dan perlakuan hasil penjualan produk sampingan sebagai pengurang harga pokok penjualan. Masing-masing dari perlakuan ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat memberi manfaat bagi perusahaan. Laba yang dihasilkan tetap sama dengan perlakuan hasil penjualan produk sampingan yang dipakai oleh perusahaan. Kata kunci : pengakuan pendapatan, produk sampingan
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. ASEAN MOTOR INTERNATIONAL CABANG MANADO
Selamat, Vega Liana;
Ilat, Ventje;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 2, No 2 (2014): Jurnal EMBA, HAL 1472 - 1592
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (460.913 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.2.2.2014.4869
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggungjawab, pembuatan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja, dan pemberian penghargaan. PT. Asean Motor International adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor beroda dua dalam hal ini main dealer sepeda motor KTM, dan penjualan adalah sumber pendapatan utama. Oleh karena itu penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pelaksanaan tanggungjawab manajer pusat pendapatan dalam mencapai pendapatan yang dianggarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk menilai kinerja manajer pusat pendapatan pada PT. Asean Motor International cabang Manado. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat pendapatan yang diterapkan PT. Asean Motor International cabang Manado belum berjalan dengan baik. Dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban, manajer sebaiknya melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan yang tidak menguntungkan dan PT. Asean Motor International sebaiknya menerapkan sistem rewards dan punishment yang baik terhadap pusat pertanggungjawaban pendapatan, ini sangat penting karena penerapan reward dan punishment yang baik akan mendorong manajer penjualan bekerja lebih baik. Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, pusat pendapatan, penilaian kinerja
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA DAMPAKNYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG
Muda, Hazra;
Pangemanan, Sifrid S.;
Tirayoh, Victorina Z.
Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol 3, No 4 (2015): JE Vol.3 No.4 (2015) Hal. 001-142
Publisher : Universitas Sam Ratulangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (483.38 KB)
|
DOI: 10.35794/emba.3.4.2015.10578
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang memberi kontribusi besar terhadap negara. Rencana penerimaan pajak pertambahan nilai tahun 2015 sebesar 576 triliun atau 44,51% dari target penerimaan, sedangkan untuk KPP Pratama Bitung 203 milyar, dan untuk tunggakan pajaknya sejumlah 35,8 milyar. Untuk mencairkan tunggakan pajak, dilaksanakan tindakan penagihan, meliputi pemberitahuan surat teguran dan surat paksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penagihan pajak serta kontribusi pencairan tunggakan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, menggunakan analisis deskriptif rasio, berupa rasio kontribusi. Hasil penelitian dampak penagihan pajak adalah berkurangnya tagihan piutang pajak pertambahan nilai karena adanya pelunasan pajak yang akan berdampak juga pada tingkat kepatuhan dan penerimaan KPP Pratama Bitung seluruhnya. Kontribusi penagihan tunggakan pajaknya sangat kurang. Sebaiknya bagi KPP Pratama Bitung menambah jumlah juru sita pajak, sehingga pekerjaan lebih maksimal dan pelaksanaan tindakan penagihan pajak bisa lebih meningkat.Kata kunci  : penagihan pajak, surat teguran, surat paksa, penerimaan pajak.