Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISA PARAMETRIK PENEMPATAN FIN BURITAN PADA SPEED BOAT DI MALUKU Eliza R. de Fretes
ALE Proceeding Vol 3 (2020): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.3.2020.1-6

Abstract

Kapal speed boat merupakan kategori kapal cepat yang mempunyai kecepatan dinas yang tinggi, ini ditandai dengan Froude Number (Fn) yang lebih besar dari 1.2. Dalam pengoperasiannya speed boat mempunyai permasalahan yang sangat kruisal tentang trim, dimana pada kondisi kapal kosong sering kali mengalami trim buritan sehingga nahkoda tidak dapat melihat ke depan, untuk itu inovasi penambahan fin buritan di aplikasikan pada kapal speed boat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter-parameter dan sudut trim yang mendekati even keel dengan memvariasikan sudut fin buritan dan luas serta lokasi secara vertikal dengan menggunakan uji laboratorium pada laboratorium towing tank Fakultas Teknik. Kondisi trim diperoleh dengan menggunakan camera sport setelah itu dilakukan pengukuran trim dengan menggunakan program autocad. Penelitian ini mendapatkan ukuran Fin yang sesuai adalah 0,36 m2 dan lokasi Fin buritan trim yang sesuai untuk kebutuhan speed boat adalah pada bagian samping buritan dengan posisi titik 0 dari transom bawah searah kemiringan transom, dengan sudut ideal yang digunakan adalah 60 terhadap bidang datar sesuai dengan posisi transom
ANALISIS TEKANAN ANGIN AIRBAG SAAT PELUNCURAN KAPAL Eliza R. de Fretes; Helly S. Lainsamputty; R. Iriawan
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.25-29

Abstract

Penurunan kapal dengan metode airbag memiliki potensi risiko yang besar terhadap dampak pada kerusakan kapal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih adanya kecelakaan penurunan kapal dengan metode airbag. Pada kapal monohull (lambung tunggal), posisi airbag dan tekanan angin pada airbag sangat mempengaruhi posisi kapal saat peluncuran agar posisi kapal tetap stabil dan tidak mengalami kondisi kritis seperti tipping, dropping dan stern lift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar tekanan angin yang harus dimasukkan saat peluncuran kapal monohull dengan menggunakan airbag dan menganalisa tekanan angin setiap airbag . Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Slipway Fakultas Teknik Universitas Pattimura pada kapal sebenarnya. Peluncuran periode pertama, tekanan angin pada airbag (F1) adalah 0,66 lebih besar dari nilai F3 yaitu 0,62 dengan besar tekanan angin pada airbag 0,24 bar di airbag pertama. Periode kedua mulai dari buritan kapal menyentuh air hingga lambung kapal memasuki air dengan nilai momen gaya apung total terhadap ujung depan airbag kapal memiliki nilai 3,444 Nm dan nilai momen berat kapal terhadap ujung depan airbag adalah 154,753 Ton meter dan besar tekanan angin 0,24 bar pada airbag kedua sampai keempat. Periode ketiga seluruh lambung kapal masuk air hingga airbag terakhir dapat tekanan air dengan nilai momen gaya apung total terhadap ujung depan airbag bernilai 18,892 Nm dan pada tahap empat 90,220 Nm dan nilai momen berat kapal terhadap ujung depan airbag pada kapal dengan nilai 154,753 Ton meter dan besar tekanan angin 0,175 bar di airba, lima dan enam. Periode keempat mulai airbag mendapat tekanan air hingga seluruh airbag terlepas dengan nilai momen gaya apung total terhadap ujung depan airbag memiliki nilai 90,21966639 Nm dan nilai momen berat kapal terhadap ujung depan airbag pada kapal yaitu 154,7527366 Ton meter dan besar tekanan angin 0,375 bar di airbag enam dan 0,175 bar pada airbag tujuh dan delapan.
ANALISIS PENGEMBANGAN GALANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AIRBAG DI MALUKU Eliza R. de Fretes
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.116-120

Abstract

Tahun 2019 jumlah kapal yang tiba di 32 (tiga puluh dua) pelabuhan di Provinsi Maluku sebanyak 17.529 kapal/tahun atau rata-rata kapal tiba sebanyak 1.460 kapal/bulan, sedangkan kapal yang berangkat 17.503 kapal/tahun atau rata-rata kapal berangkat sebanyak 1.458 kapal/bulan. Koleksi data yang lain diperoleh jumlah kapal yang beroperasi di perairan Maluku sekitar 500 unit dengan bobot yang bervariatif, di mulai dari kapal–kapal dengan bobot 200 TLC, 1500 TLC hingga 2500 TLC atau lebih. Dari kondisi geografis dan populasi kapal yang ada, maka galangan kapal (dock) menjadi salah satu infrastruktur penting karena keberadaannya dapat mendukung keberlangsungan transportasi laut yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ukuran galangan yang optimal di Maluku. Metodologi yang digunakan dalam menndesain ini adalah dengan menggunakan data statistic yang dianalisis dengan menggubnakan teori desain yang ada untuk mendapatkan ukuran galangan yang efisien. Hasil perhitungan untuk kapasitas winch ataupun daya elektomotor adalah sebesar 303,2 Hp dengan kapasitas ± 2097 Gross Tonage atau ≥ 1070,79 TLC
ANALISIS PENGGUNAAN FLAP BURITAN SPEED BOAT UNTUK MENDAPATKAN TRIM YANG EVEN KEEL Eliza R. de Fretes
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.110-114

Abstract

Pengoperasian Speed boat merupakan hal penting untuk diperhatikan karena apabila kapal memiliki trim pada forude number (Fn) yang besar, maka kapal tersebut mengalami trim buritan sehingga menghalangi pandagan nahkoda, ini merupakan suatu kondisi yang sangat kritis atau mudah megalami kecelakaan. Penelitian yang dilakukan oleh de Fretes (2020) dan Ari (2021) menempatkan Fin atau winglet buritan di bagian belakang kapal, sedangkan posisi tersebut sangat berpengaruh pada pengoperasian mesin dimana olah gerak mesin dibatasi oleh kedudukan Fin tersebut. Salah satu solusi adalah menggantikan Fin oleh Flap yang letaknya di depan mesin outboard dari speed boat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengtahui berapa besar pengaruh pemasangan Flap buritan speed boat di depan mesin terhadap sudut trim yang ideal pasca pemasangan Flap pada buritan kapal dengan kecepatan kapal yang berbeda. Untuk menganalisis melakukan pengujian model kapal di laboratorium towing tank dengan cara membandingkan model kapal sebelum menggunakan Flap dan sesudah penggunaan Flap di mana variasi sudut Flap 0°-16°. Hasil yang diperoleh dari sembilan variasi sudut yaitu (0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16) terhadap 5 variasi fn kapal menampilkan bahwa ketika Fn <0.6 trim yang terjadi pada kapal tidak terlalu besar dan pada sudut 12 derajat adalah sudut yang mampu membuat kapal berada diposisi even kell, sebaliknya di Fn >0.5 sudut trim buritan yang menentukan posisi even kell berada di 8 derajat.
PENGARUH MODIFIKASI KEMUDI PLAT MENJADI KEMUDI NACA 0010 PADA KM. HARAPAN MUJUR 04 La Ode Ruju; Eliza R. de Fretes; G. R. Latuhihin
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.115-120

Abstract

KM. Harapan Mujur 04 dalam pengoperasiannya memiliki tactical diameter yang sangat besar yang menimbulkan kesulitan olah gerak pada daerah yang padat transportasinya, sehingga pemilik ingin memodifikasi kemudi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan kemampuan olah gerak kapal dengan berpatokan pada Turning Circle Test. Melalu uji coba di Towing tank Fakultas Teknik Universitas Pattimura dengan memvariasi bentuk kemudi plat dan kemudi NACA 0010. Hasil yamg diperoleh yaitu turning circle kemudi plat start kanan memperoleh nilai advance 198,99 m tactical diameter 181,08 m dan transfer 90,54 m untuk start kiri memperoleh nilai advance 198,99 m tactical diameter 181,08 m dan transfer 90,54 m. Sedangkan uji turning circle kemudi NACA 0010 memperoleh start kanan advance 151,33 m atau lebih efektif 31% dari kemudi plat, tactical diameter 107,15 m atau lebih efektif 60% dari kemudi plat dan transfer 45,08 m atau lebih efektif 50% dari kemudi plat. Sedangkan hasil uji dengan start kiri advance = 151,71 m atau lebih efektif 31%, dari kemudi plat tactical diameter = 107,36 m atau lebih efektif 60% dari kemudi plat dan transfer = 45.30 m atau lebih efektif 50% dari kemudi plat, sehingga demikian kemudi NACA 0010 lebih efisien dari kemudi plat.
ANALISIS PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN POROS BALING-BALING TERHADAP KECEPATAN PERAHU KETINTING YANG MENGGUNAKAN MESIN DI LUAR DENGAN MESIN DI DALAM LAMBUNG PERAHU Efrat P. Lamerkabel; Eliza R. de Fretes; R. B. Luhulima
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.121-124

Abstract

Pada Negeri Nolloth dan Desa Latuhalat mengoperasikan perahu ketinting. Perahu ketinting yang memiliki mesin di luar lambung perahu, mengalami perubahan kecepatan yang disebabkan oleh sudut kemiringan horizontal pada setiap pengoperasiannya tidak berada pada posisi yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pada laboratorium Towing Tank dengan menggunakan variasi sudut kemiringan poros baling-baling 0°, 7°, 14°, 21°, dan 28° dalam bidang horizontal untuk posisi mesin di luar lambung perahu dan sudut kemiringan 18° untuk bidang vertical serta sudut kemiringan poros baling-baling 7o untuk posisi mesin di dalam lambung perahu. Hasilnya diketahui bahwa penggunaan variasi kemiringan 0°-14° mengalami kenaikan kecepatan yang disebabkan nilai alfa (α) yang kecil pada posisi mesin di luar lambung perahu dan kemiringan 21°-28° mengalami penurunan kecepatan yang disebabkan nilai alfa (α) yang besar pada posisi mesin di luar lambung perahu dan untuk posisi mesin di dalam lambung perahu daya dorong dan kecepatan yang dihasilkan konstan. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu sudut kemiringan yang menghasilkan kecepatan maksimal adalah 14° dengan kecepatan 5,4 knot pada posisi mesin di luar lambung perahu dan kemiringan 7° dengan kecepatan 4,4 knot untuk posisi mesin di dalam lambung perahu.
ANALISIS PERHITUNGAN BALLAST MATI PADA KAPAL KN. KALAWAI Stephen H. Hutagalung; Eliza R. de Fretes; Fella Gaspersz
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.125-132

Abstract

Pada tahun 2012 kapal KN. KALAWAIterbalik saat peluncuran sehingga pihak galangan menambahkan ballast mati , tetapi belum memasukkan mesin induk dan perlengkapannya. Seterusnya berdasarkan informasi dari ABK kapal sewaktu selesai reparasi di Dok pacific ambon, saat peluncuran kapal mengalami kemiringan sebesar 13° ke arah kiri kapal (sudah ditambahkan mesin induk). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menstabilkan kapal dengan cara penambahan ballast mati, supaya mereduksi kemiringan tersebut. Dengan memperhatikan kriteria dari IMO mengenai stabilitas kapal. Penelitian ini menggunakan metode komputasi dengan memvariasikan loadcase dan menggunakan metode trial and error untuk mendapatkan posisi stabilitas TCG sama dengan nol, sehingga kapal memenuhi standart stabilitas. Hasil yang diperoleh dari perhitungan penambahan ballast mati di tangki lain yang kosong dengan berat 16,530 Ton pada posisi water ballast tank 1 starboard (W.B.T.1.S) dari jarak AP 22 m, sehingga kriteria yang dipakai pada semua kondisi stabilitasnya memenuhi kriteria dari IMO, dengan penambahan ballast mati maka kapal berada pada posisi tegak sempurna.