Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA GATOTKACA TERBANG TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Ahmad Ipmawan Kharisma
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 3 No. 1 (2020): Volume 3 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v3i1.828

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa proses pembelajaran di sekolah guru hampir tidak pernah menggunakan alat peraga yang dapat digunakan sesuai dengan konsep yang akan diajarkan. Bahkan, siswa lebih bersemangat ketika guru menggunakan alat peraga, terutama dalam matematika. Masalah yang diteliti adalah "Apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga terbang Gatotkaca pada hasil belajar matematika pada siswa kelas tiga?" Dan tujuan yang ingin diperoleh untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga Gatotkaca terbang terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas III. Jenis penelitian adalah peneliti kuantitatif dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dan jenis tes awal dan akhir, menggunakan sampel penuh dan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling untuk menentukan kelas kontrol dan eksperimen. Populasi penelitian adalah semua kelas III di SDN Dukuh Menanggal II/425 Surabaya, sampel yang digunakan kelas III A dan III B terdiri dari masing-masing 26 siswa, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Dari hasil yang diperoleh validitas data RPP sehubungan dengan beberapa aspek yang dinilai dapat dikategorikan baik. Sebelum melakukan tes, peneliti menguji normalitas dan menguji homoginitas kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti dapat membuktikan bahwa baik kelas normal maupun homogen. Kemudian untuk hasil uji t diperoleh t hitung atau 2,12> 1,67 Jadi, H0 ditolak, dapat dinyatakan, karena H1 diterima, artinya alat peraga Gatotkaca terbang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di kelas III SDN Dukuh Menanggal II/425 Surabaya.
The Influence of Role Playing Learning Model on Learning Outcomes of Speaking Skills in Simple Interviewing for Fifth Grade Students of SDN 2 Tambakrigadung Lamongan Mochammad Miftachul Huda; Ahmad Ipmawan Kharisma; Nur Fathin Afifah
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2022
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v2i01.135

Abstract

The purpose of this study is to see how the role playing learning model affects students' speaking skills in class 5C SDN 2 Tambakrigadung Lamongan. This is a quantitative study that use the Posttest-Only Control Design approach. The data was collected using a random sampling technique and a learning outcome test in the form of a description (conversational text). The two-sample paired t-test formula was used for hypothesis testing. With 39 students in each class, the sample comprised of two classes: class 5C as the experimental group and class 5A as the control group. The results of the data analysis revealed that the role playing model had an effect on the speaking abilities of 5th grade students at SDN 2 Tambakrigadung Lamongan.The results of the data analysis revealed that the value of tcount was bigger than ttable, or 5.80 > 1.665 at a significance level of 5%, hence H0 was rejected and Ha was given.
Penggunaan Tehnik Permainan Menyusun Kalimat Dengan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Kelas III SDN Tambakrigadung 2 Ahmad Ipmawan Kharisma; Mochammad Miftachul Huda; Shinta Shinta
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2022
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v2i01.138

Abstract

Penelitian ini meningkatkan keterampilan menulis paragraf melalui teknik permainan menyusun kalimat dengan media kartu kata siswa kelas III SDN Tambakrigadung 2. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 37 siswa, masing-masing terdiri dari 16 laki-laki dan 22 perempuan, sedangkan lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Tambakrigadung 2. Data penelitian diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai rata-rata siswa pada refleksi awal sebesar 65,89, siklus I sebesar 67,05 dan siklus II 80,39. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik permainan menyusun kalimat dengan media kartu kata dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf kelas III SDN Tambakrigadung 2.
Analisis Sikap Toleransi Siswa SDN 1 Balun dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (Ditinjau dari Dimensi Berkebhinekaan Global) M. Arif Nurhidayat; Ahmad Ipmawan Kharisma; Humairah Humairah
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i1.488

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya sikap toleransi yang dimiliki oleh siswa terhadap keberagaman yang dimiliki oleh teman sebayanya baik itu keberagaman agama, suku, budaya maupun sosial. Oleh karena diperlukan sikap toleransi untuk mengatasi munculnya sikap intoleransi pada siswa sekolah dasar. Dalam mengatasi permasalahan tersebut penulis perlu meneliti tentang analisis sikap toleransi dalam implementasi kurikulum ditinjau dari dimensi berkebhinekaan global di SD Negeri 1 Balun, dengan tujuan untuk mengetahui sikap toleransi siswa dalam implementasi kurikulum merdeka terutama pada penerapan dimensi berkebhinekaan global serta menemukan solusi berupa upaya menguatkan sikap toleransi pada diri siswa yang dilakukan oleh pihak sekolah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas 4 SD Negeri 1 Balun. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap toleransi siswa SD Negeri 1 Balun sudah baik dilihat dari aspek karakter sikap toleransi yaitu aspek kedamaian, aspek menghargai perbedaan dan individu serta aspek kesadaran. Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam penguatan sikap toleransi ialah  mengadakan kegiatan kunjungan rumah ibadah masing-masing agama, kegiatan buka puasa bersama dan paskah pelajar dengan semua siswa serta mengadakan kegiatan pentas seni untuk menanamkan sikap toleransi siswa terhadap keberagaman.
Analisis Penyebab Kurangnya Kemampuan Berhitung pada Materi KPK dan FPB Siswa Kelas V SDN Canditunggal Zulis Nurul Izzah; Humairah Humairah; Ahmad Ipmawan Kharisma
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 1 (2024): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v4i1.505

Abstract

Kemampuan berhitung merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa serta penting untuk mempelajari materi selanjutnya, terutama KPK dan FPB. Faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan berhitung siswa sekolah dasar adalah kurangnya pemahaman konsep dan penghafalan operasi hitung, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk mengatasi hal ini, guru perlu menerapkan metode pembelajaran variatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kurangnya kemampuan berhitung siswa pada materi KPK dan FPB serta upaya guru dalam mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif di SDN Canditunggal, fokus pada siswa kelas V. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman serta mengombinasikan teknik dan sumber data untuk validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 11 siswa memiliki kemampuan berhitung yang kurang pada materi KPK dan FPB. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Faktor internal meliputi kurangnya pemahaman dasar operasi hitung perkalian dan pembagian serta penguasaan yang kurang baik pada materi KPK dan FPB. Faktor eksternal meliputi kurangnya penggunaan media pembelajaran menarik, metode pembelajaran monoton, ketergantungan pada buku LKS, dan kurangnya keterlibatan orang tua di rumah. Upaya yang dilakukan guru meliputi penerapan pendekatan berpusat pada siswa, penggunaan media menarik, metode variatif, sumber pembelajaran tambahan, dan peningkatan keterlibatan orang tua. Sesuai upaya tersebut, diharapkan kemampuan berhitung siswa kelas V pada materi KPK dan FPB di SDN Canditunggal dapat meningkat dengan baik.
Peran Pendidik dalam Menanamkan Nilai Moral pada Peserta Didik di SDN 4 Made (Ditinjau dari Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia) Mafruhan Mafruhan; Ahmad Ipmawan Kharisma; Arfian Mudayan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i2.509

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi penurunan dan kemerosotan nilai moral pada siswa. Karena itu, peran pendidik dalam menanamkan nilai moral pada peserta didik di SDN 4 Made diperlukan. Untuk menyelesaikan masalah ini, penulis akan melakukan penelitian dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tempat penelitian ini adalah SDN 4 Made Lamongan. Studi ini melibatkan pendidik atau guru (guru kelas II dan V). Wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Untuk menguji keabsahan data yang didapat, penelitian ini menggunakan metode analisis data model Miles & Huberman, serta metode triangulasi metode/metode. Penelitian ini menemukan bahwa guru di kelas II dan V menanamkan nilai moral berdasarkan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia pada aspek tolong menolong, memaafkan, sopan santun, saling menghormati, tanggung jawab, disiplin, dan berbagi di setiap indikator. Penanaman nilai moral ini menghasilkan peserta didik memiliki kepribadian dan karakter yang baik. Pendidik SDN 4 Made, terutama guru kelas II dan V, telah melaksanakan semua indikator dalam setiap aspek dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Analisis Dimensi Berkebhinekaan Global Profil Pelajar Pancasila terhadap Fenomena Bullying di Sekolah Dasar Muhammad Fatkhur Rohman; Rizka Novi Irmaningrum; Ahmad Ipmawan Kharisma
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i2.531

Abstract

Bullying di Indonesia bukanlah hal baru, namun merupakan kejadian yang sudah sangat terkenal dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut perlu adanya inovasi baru seperti dimensi berkebhinekaan global profil Pancasila yang diterapkan dengan kolaborasi antara siswa, pihak sekolah, orang tua dan dukungan dari masyarakat yang baik, dipastikan sekolah akan menghasilkan siswa berkarakter terpuji seperti memiliki sifat empati, mampu menghilangkan sikap stereotip/prasangka buruk, dan toleransi antar umat beragama. Adanya dimensi berkebhinekaan sangat efektif dalam mengatasi, dan meminimalisir fenomena bullying yang marak terjadi di SDN 2 Tritunggal. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana dimensi berkebhinekaan global profil pelajar Pancasila terhadap fenomena bullying di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles, Huberman, dan Saldana. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada kepala sekolah, guru serta siswa, observasi di SDN 2 Tritunggal, dan membagikan angket kepada siswa kelas IV dan V. Hasilnya menunjukkan sebanyak 17 siswa (73,93%) pernah melihat tindakan bullying di sekolah ini dan beragam jenis mulai menendang, memukul, mengolok dll, selain itu pemahaman dan penerapan dimensi berkebhinekaan global di SDN 2 Tritunggal sudah cukup maksimal meskipun masih ada beberapa tantangan dalam penerapannya. Siswa cukup sering bersikap menyelaraskan perbedaan budaya, toleransi dan saling menghormati budaya. Siswa belum mengerti terkait mengelompokkan dan mengidentifikasi pengaruh stereotip/prasangka buruk terhadap individu/kelompok disekitarnya. Solusi yang diambil yakni siswa diberikan nasihat oleh guru ketika melakukan stereotip terhadap sesama siswa lain.
COUNSELING GUIDANCE HANDLING OF HYPERACTIVE CHILDREN Faza Ida Nurul Jannah; Viviana Nisful Laili; Avicarizta Zunia Avinda; Ahmad Ipmawan Kharisma
Journal of Elementary Education Vol. 1 No. 1 (2024): JUNE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/jeleduc.v1i1.913

Abstract

The background of the teacher's role in dealing with hyperactive children includes the teacher being a motivator, advisor as well as the teacher being a facilitator for children during learning. Hyperactive children tend not to want to be quiet and always run everywhere, disturbing their friends and others. The purpose of this study examines how the role of the teacher in dealing with hyperactive children. This research uses descriptive qualitative research. The instruments of this research are teacher interviews and student observations.  In this study also found several teacher techniques in dealing with hyperactive children, namely (1) by giving assignments to children so that the child has a sense of responsibility. (2) the teacher gives praise to hyperactive children if they complete the tasks given by the teacher. (3) the teacher also provides active activities for hyperactive children. The conclusion of this study is that the teacher has provided maximum counseling guidance to hyperactive children. Suggestions to further researchers can conduct research in other places.