Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aplikasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Tingkat Kognitif Mahasiswa pada Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Yulifah Salistia Budi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v2i1.138

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan pendidik dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dalam penyusunan berbagai macam skenario kegiatan pembelajaran maupun metode pembelajaran di kelas. Penerapan metode pembelajaran tipe STAD dilakukan untuk mengetahui tingkat kognitif peserta didik dalam memahami konsep suatu mata ajar. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa kebidanan tingkat satu tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 40 mahasiswa. Menggunakan one grup pre post tes design dengan uji statistik Wilcoxon untuk mengetahui perubahan tingkat kognitif mahasiswa setelah dilakukan aplikasi metode pembelajaran STAD. Dari implementasi metode tersebut di peroleh hasil bahwa hasil pre dan post test yang berikan kepada peserta didik di dapatkan peningkatan nilai sebanyak 36 mahasiswa, mengalami penurunan 1 mahasiswa dan tetap 3 mahasiswa. Dengan menggunakan uji statistik didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pre dengan post test setelah dilakukan metode pembelajaran STAD. Dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik sehingga terjadi interaksi di antara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. Keyword : metode pembelajaran, kooperatif, stad student team achievement divisions
IMPLEMENTASI METODE DRILL MENGGUNAKAN FLASHCARD TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PADA ANAK TUNARUNGU yulifah salistia budi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i2.2344

Abstract

mengganggu kehidupan sehari-hari seperti perawatan diri (self-care), dimana hambatan atau kurangnya informasi tersebut berdampak pada perilaku anak tunarungu yang kurang bersih seperti mencuci tangan. Metode drill bermedia flashcard dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran pendidikan kesehatan yang dapat dengan mudah diterima dan digemari anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara metode drill bermedia flashcard terhadap perilaku cuci tangan pada anak tunarungu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pra-Post Test Design. Populasi penelitian ini adalah 23 siswa SLB dengan tehnik total sampling didapatkan sampel 23 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi tahapan cuci tangan bersih dan flashcard tahapan tehnik cuci tangan bersih. Analisis data pada penelitian ini untuk uji Normalitas Shapiro-Wilk dan uji Wilcoxon Signed rank test dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi didapatkan 11 responden (48%) dengan perilaku cuci tangan baik, dan 52 % berperilaku cukup. Setelah intervensi didapatkan seluruhnya memiliki perilaku cuci tangan yang baik berjumlah 23 responden (100%). Pada uji wilcoxon signed rank test dengan hasil nilai sig (2-tailed) = 0,005 < 0,05 level (2-tailed) yang artinya terdapat pengaruh yang bermakna antara metode drill bermedia flashcard terhadap perilaku cuci tangan anak tunarungu. Dengan memberikan pendidikan kesehatan menggunakan metode pembelajaran flashcard dapat meningkatkan kemampuan anak tunarungu untuk melakukan tindakan , yang mana harapannya metode ini anak dapat menunjukan perilaku cuci tangan dengan baik dan benar.
Hubungan Ketersediaan Sarana untuk Ketrampilan Mahasiswa dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Skills Laboratorium Yulifah Salistia Budi; Shanti Wardaningsih
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.657 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v2i3.95

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pembelajaran laboratorium adalah bagian penting dari proses pendidikan yang kompleks untuk mempersiapkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan ketrampilan saat menghadapi ujian skills laboratorium. Masalah dalam pembelajaran laboratorium yaitu mahasiswa tidak melakukan redemonstrasi karena kurang motivasi dan meremehkan, kurang keberanian mahasiswa untuk mencoba, merasa sudah tahu, anggapan keterampilan yang dipelajari kurang menantang, waktu yang terbatas, serta keterbatasan alat praktek. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan skill mahasiswa saat ujian ketrampilan laboratorium yang nantinya akan memengaruhi psikologis mahasiswa. Tujuan penelitian: untuk mengetahui bagaimana hubungan ketersediaan sarana sebagai penunjang ketrampilan mahasiswa dengan kecemasan menghadapi ujian skills laboratorium. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan model sekuensial eksplanatori, yang melibatkan mahasiswa, dosen dan laboran. Data dianalisis dengan uji statistik Kruskal Wallis, dilanjutkan dengan analisis kualitatif secara manual dengan pengkategorian makna final kemudian disimpulkan dari kedua analisis tersebut. Hasil: Hasil penelitian secara kuantitatif dengan uji statistik Kruskal Wallis didapatkan hubungan yang tidak signifikan pada ketrampilan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa program studi (prodi) Diploma III Keperawatan dalam menghadapi ujian skills laboratorium. Hasil uji kualitatif didapatkan empat tema yaitu ketersediaan alat, efektifitas dalam praktek, kecukupan sumber dan metode untuk menurunkan kecemasan. Diskusi: meskipun keberadaan sarana atau alat sebagai sumber belajar dan keefektifan mahasiswa saat praktikum dipandang kurang mendukung ketrampilannya, tetapi mahasiswa mampu mengendalikan kecemasan yang mereka alami. Simpulan: kecemasan mahasiswa berada pada tingkat ringan, tidak terdapat hubungan antara ketersediaan sarana untuk ketrampilan mahasiswa dengan kecemasan dalam menghadapi ujian skills laboratorium.Kata kunci: cemas, mahasiswa keperawatan, ujian skills laboratorium, sarana laboratoriumRELATIONSHIP BETWEEN AVAILABILITY OF FACILITIES FOR STUDENT SKILLS WITH ANXIETY IN FACING LABORATORY SKILLS EXAMINATION: A MIXED METHODS STUDYABSTRACTBackground: Laboratory skills is an important part of a complex educational process order to ability of students in performing skills when facing a laboratory skills examination. A problem in laboratory learning is that students do not perform re-demonstration because they lack motivation and underestimate, are afraid to try, think they already know, think that skills are less challenging, have limited time, and equipment is limited. These conditions may affect the ability of student’s skills during the laboratory skills examination which will later affect their psychology. Objective: To identify the relationship between the availability of facilities to support student skills with anxiety in facing the laboratory skills examination. Methods: This research employed a mixed methods research of explanatory sequential models, involving students, lecturers and laboratory staff. Data were analyzed using Kruskal-Wallis statistical test, followed by using qualitative analysis manually by categorizing the final significance and concluded from both analyses. Results: The quantitative research results by using the Kruskal-Wallis statistical test indicated that there was no significant relationship of the student skills on the anxiety in students of Diploma Nursing program in facing the laboratory skills examination. The qualitative test results indicatedfour themes, namely availability of equipment, effectiveness in practice, and adequacy of resources and methods to decrease the anxiety. Discussion: Although the availability of facilities or equipment as a source of learning and effectiveness of students during practicum is considered not supporting their skills, students are able to control their anxiety. Conclusion: Students has mild anxiety; there is no significant relationship between the availability offacilities for student skills with anxiety in facing laboratory skills examination.Keywords: anxiety, nursing students, laboratory skills examination, facilities of laboratory
Pelatihan Pola Penerapan Mekanisme Koping sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Ustadz/ Ustadzah di Kabupaten Banyuwangi Yuli Fitria; Yulifah Salistia Budi; Fransiska Erna Damayanti
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 1, No 2: August 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.719 KB) | DOI: 10.34312/ljpmt.v1i2.15375

Abstract

Perceptions of ustadz/ustadzah in Islamic boarding schools tend to have a spiritual level and form good character. However, this stigma can cause feelings of being required to always be wise, precise in managing problems that have an impact on psychological well-being. The purpose of this community service activity was to provide hard and soft skills in the form of applying adaptive coping mechanism patterns in dealing with problems. The method used training that includes psycho education awareness, habituation and practice. The results showed that there was an increase in knowledge and a significant positive effect on the ability to choose adaptive coping with partners. Based on the results and discussion, it can be concluded that the ability to choose adaptive coping mechanisms is the right and effective way to deal with problems and can improve psychological well-being.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus (Gangren) dengan Masalah Keperawatan Gangguan Citra Tubuh Husnul Hotimah; Yulifah Salistia Budi; Muhammad Al Amin
Nursing Information Journal Vol 3 No 1 (2023): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v3i1.323

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penyakit ini terjadi karena kelainan sekresi insulin dan kerja insulin yang tidak adekuat. Salah satu komplikasi pada diabetes mellitus yaitu gangren. Gangren adalah luka terbuka pada permukaan kulit akibat penyumbatan pembuluh darah di kaki dan neuropati perifer yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak merasakan adanya luka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu membandingkan dua klien yang menderita diabetes mellitus (gangren) dengan masalah gangguan citra tubuh. Analisis pada studikasus ini dengan cara evaluasi pekembangan pasien dan selanjutnya dibandingka antara pasien 1 dan 2 Hasil: Pada pasien 1 masalah keperawatan gangguan citra tubuh teratasi pada hari ke-3, ditandai dengan klien mau melihat bagian tubuh yang terluka, pasien tidak mengkhawatirkan kondisinya, dan pasien bersedia bertemu dengan orang lain. Pada pasien 2 untuk masalah keperawatan gangguan citra tubuh pada hari ke-3 masalah teratasi sebagian, hal ini ditandai dengan pasien mengatakan malu untuk bertemu orang lain karena luka besar di kakinya tetapi pasien mulai mau melihat tubuhnya yang luka. Kesimpulan: Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus (gangren) dengan masalah keperawatan gangguan citra tubuh diperlukan kerja sama yang baik dari pasien, keluarga untuk support sistem, perawat sebagai penyedia layanan, institusi penyedia pembelajaran untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien.
Health Education SADARI sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara pada Kelompok Resiko di Wilayah Kerja Puskesmas Gitik Yulifah salistia Budi; Indah Christiana
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v1i2.136

Abstract

ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang menyerang wanita dan memiliki angka kejadian yang relatif tinggi dibanding kasus kanker yang lain dan lebih sering menyerang pada wanita usia 20-60 tahun. Minimnya pengetahuan terhadap upaya deteksi dini kanker tersebut dapat meningkatkan prognosis kejadiannya. Tujuan dari pengadian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok resiko terhadap upaya deteksi dini kanker payudara yaitu melalui pendidikan kesehatan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Sasaran pada kegiatan ini yaitu sebanyak 135 wanita berusia 30 – 50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gitik. Metode yang digunakan adalah memberikan pendidikan kesehatan terhadap sasaran dan mengukur tingkat pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah kegiatan untuk mengetahui perubahannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebelum kegiatan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan sasaran berada pada level cukup yaitu 56,% sedangkan sesudah kegiatan tingkat pengetahuan sasaran menjadi baik sebanyak 83%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya deteksi dini kanker payudara melalui pemberian pendidikan kesehatan atau health education kepada kelompok resiko dalam hal ini adalah wanita usia 30 – 50 tahun cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya melakukan SADARI. Kata Kunci: kanker payudara, pendidikan kesehatan, SADARI ABSTRACT Breast cancer is a cancer that attacks women and has a relatively high incidence rate compared to other cancer cases and is more common in women aged 20-60 years. The lack of knowledge about efforts to detect early cancer can improve the prognosis of its occurrence. The purpose of this community service is to increase the knowledge of the risk group regarding early detection of breast cancer, namely through health education about BSE (Breast Self-Examination). The target for this activity is 135 women aged 30-50 years in the working area of ​​the Gitik Health Center. The method used is to provide health education to the target and measure the level of knowledge of the target before and after the activity to determine changes. The results of this community service activity were that before the health education activities the target knowledge level was at an adequate level, namely 56.%, while after the activity, the target knowledge level was good by 83%. Community service activities in an effort to detect early breast cancer through the provision of health education to risk groups, in this case women aged 30-50 years, are quite effective in increasing knowledge about the importance of performing BSE. Keywords: breast cancer, BSE, health education
Pemberian Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Pemberian Tablet Tambah Darah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Remaja Indah Christiana; Yulifah Salistia Budi
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v2i2.284

Abstract

One of the causes of stunting is iron deficiency. Iron is essential in optimizing the First 1,000 Days of Life (HPK), including preventing stunting. Adolescents who marry at a young age have risks, especially for babies, such as low birth weight (LBW), prematurity, asphyxia, and stunting. Therefore, young women need to ensure their physical preparedness, which includes maintaining a nutritious diet and preventing anemia. Additionally, they should know about toddlers' growth and development and readiness to face stunting. This community service activity aims to increase knowledge about reproductive health and provide iron tablets, especially to teenagers in Rusunawa, Klatak Village, Banyuwangi. The implementation method involves educating about reproductive health, checking hemoglobin (Hb) levels, and administering iron tablets. The activity results showed that before being given education about reproductive health, the average knowledge of teenagers was 31, and there was an increase in knowledge of 52 points after being given education, and none of the teenagers in the flats suffered from anemia. At the end of the activity, distribute ten blood supplement tablets taken once a week.
ADAKAH HUBUNGAN ADIKSI GAME ONLINE DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Anita Dwi Ariyani; Katrin Dwi Lestari; Yulifah Salistia Budi
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v9i1.664

Abstract

Bermain game online secara berlebihan dalam durasi yang lama dan dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan adiksi dalam bermain permainan online. Kecanduan dalam bermain permainan online dapat berpengaruh terhadap motivasi siswa terutama belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan adiksi game online dengan prestasi belajar siswa. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas 8 sejumlah 187 responden dengan besar sampel berjumlah 42 responden dan pemilihan sampel melalui teknik purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner Internet Addiction Test (IAT). Uji statistik dengan uji chi square. Hasil penelitian dari adiksi game online sebagian besar responden dalam kategori parah sebanyak 33 responden (79%). Prestasi belajar siswa sebagian besar responden dalam kategori kurang yaitu 28 responden (67%). Uji chi square didapatkan Asymp Sig. 0.002<0.05 yang menunjukkan adanya hubungan adiksi game online terhadap prestasi belajar siswa. Adiksi game online mempengaruhi prestasi siswa sehingga diperlukan upaya untuk membatasi dan mengawasi penggunaan game online serta upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar dapat belajar dengan baik.