Viki Alfiana Fitra, NPM. C3216110064. Analisis Pengaruh Variasi Camshaft Terhadap Performa dan Emisi Gas Buang Mesin Sepeda Motor 4 Langkah 160cc. Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin. Sains dan Teknologi. Universitas IVET Semarang. 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil performa (torsi, daya, SFC) mesin sepeda motor 4 langkah 160cc dengan menggunakan camshaft bervariasi, mengetahui hasil emisi gas buang mesin sepeda motor 4 langkah 160cc dengan menggunakan camshaftbervariasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan deskriptif untuk mengungkapkan pengaruh empat variasi camshaft terhadap performa dan emisi gas buang pada mesin sepeda motor 4 langkah 160cc. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Bengkel BPDIKJUR Semarang untuk mengambil data emisi gas buang dan di Bengkel Laboratorium PVTMO Universitas Ivet Semarang untuk mengambil data torsi, daya, dan SFC. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sepeda motor Megapro Advance 160cc dengan variasi camshaft (Standar 211o, Kawahara 223o, Racing Jogja 249o, BRT 255o) terhadap performa dan emisi gas buang mesin sepeda motor 4 langkah 160cc. Hasil Penelitian menunjukan bahwa torsi pada camshaft kawahara 223o dan camshaft Racing Jogja 249o torsi diatas camshaft standar 211o dengan persentase kenaikan 11% dan 18%. Namun pada camshaft BRT 255o menghasilkan penurunan torsi sebesar 15% dari camshaft standar. Hasil Daya pada camshaft kawahara 223o dan camshaft Racing Jogja 249o menghasilkan daya di atas camshaft standar dengan persentase kenaikan 9% dan 19%. Namun pada Camshaft BRT 255o menghasilkan penurunan daya sebesar 20% dari camshaft standar. Selain itu, hasil konsumsi bahan bakar spesifik terendah dihasilkan pada camshaft standar 211o sebesar 0,906 kg/Hp.jam. Sedangkan pada camshaft yang lain menunjukan kenaikan konsumsi bahan bakar spesifik dengan persentase kenaikan camshaft Kawahara 223o sebesar 12%, camshaft Racing Jogja 249o sebesar 3%, dan camshaft BRT 2550 sebesar 28%. Hasil emisi gas buang menunjukan kandungan CO terendah di dapat pada camshaft BRT 255o dengan peresntase penurunan 16%. Sedangkan hasil CO2 terbaik di dapat pada penggunaan camshaft BRT 255o dengan persentase kenaikan 17% yang di artikan pembakaran lebih sempurna dengan camshaft durasi lebih tinggi. Hasil HC terbaik dihasilkan pada penggunaan camshaft standar 211o sebesar 114 ppm. Sedangkan kandungan terendah dihasilkan pada camshaft BRT 255o dengan persentase penurunan O2 sebesar 14% KataKunci: Camshaft, Performa, Emisi gas buang