Dalam teori yang di kemukakan oleh Pandji Anoraga, strategi pemasaran adalah wujud yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Beragam pemasaran yang terdiri dari Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidence (Bukti Fisik). Strategi tersebut di harapkan mampu dalam meningkatkan pembiayaan usaha mikro. Jenis penelitian yang diginakan peneliti adalah penelitian lapangan (field evidence) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti adalah wawancara dan observasi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor apa saja yang melandasi kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat yang mengakibatkan kurang optimalnya tingkat penjualan produk mikro sehingga menyebabkan tingkat penyaluran dana pada produk tersebut mngalami penurunan. Hasil dari penelitian ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang poduk mikro tersebut, di karenakan mayoritas masyarakat masih enggan untuk beralih dari bank konvensional menjadi bank syariah, masyarakat yang mayoritas tinggal di pedesaan kurang mendapat informasi tentang produk tersebut. Penerapan promosi yang kurang tepat adalah faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan produk mikro. Hal ini dikarenakan strategi promosi yang dilakukan oleh pihak bank hanya menggunakan strategi channeling (mencari nasabah dari nasabah) dan door to door, sedangkan strategi periklanan, promosi penjualan, dan personal selling bisa di katakan jarang di gunakan oleh pihak marketing itu sendiri. Segentasi pasar mencakup segmentasi psikografis, segmentasi sosioekonomi, segmentasi geografis, sgmentasi demografis, dan segmentas perilaku, tetapi bank hanya menerapkan segmentasi demografis dan sgmentasi geografis. Faktor tersebut menyebabkan segmentasi pasar pada Bank BSI Kantor Cabang Pembantu Medan Pulo Brayan kurang optimal.