Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Faktor Risiko Umur, Indeks Massa Tubuh, Kebiasaan Olahraga dan Konsumsi Kafein dengan Gejala Osteoporosis pada Akseptor KB DMPA di Wilayah Puskesmas Tengaran Listyaning Eko Martanti; Kadek Yuli Hesti; Yulinda Laska
JURNAL KEBIDANAN Vol 8, No 1 (2018): Oktober (2018)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v8i1.3731

Abstract

Osteoporosis is a health problem that results in a high incidence of morbidity, disability, decreased quality of life and mortality. Decreasing bone mass density (DMT) in women is associated with decreased estrogen levels as a contributing factor in bone formation. This can occur due to several factors such as pregnancy, breastfeeding, and long-term use of contraception, including Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) contraception. (Tahir, 2009).This study uses a cross-sectional design. The population in this study were all DMPA KB acceptors in the Tengaran Health Center area, Semarang Regency. The sample in this study were 81 respondents. Data analysis in this study was Univariate and Bivariate using nonparametric statistical test, namely chi-square test.The results of this study indicate that there was a correlation between age risk factors with symptoms of osteoporosis in DMPA KB acceptors in the Tengaran Region Health Center (p 0.05). There was no correlation between the risk factors for body mass index with symptoms of osteoporosis in DMPA KB acceptors in the Tengaran Region Health Center (p 0.05) There is no correlation between risk factors for exercise habits with symptoms of osteoporosis in DMPA KB acceptors in the Tengaran Region Health Center (p 0.05). There is no correlation between risk factors for caffeine consumption and symptoms of osteoporosis in DMPA KB acceptors in the Tengaran Region Health Center (p 0.05).The intake of nutrients that contain enough calcium is very necessary for DMPA KB acceptors, especially women who experience cessation of the menstrual cycle as an effort to prevent osteoporosis. Screening osteoporosis could be planned, especially DMPA KB acceptors aged over 35 years
PEMBERIAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA NY. H SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI BPM MARLINA LIMBONG, AMD.KEB DI LEGENDA MALAKA KOTA BATAM Manisah; Erika Fariningsih; Yulinda Laska
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.3170

Abstract

Kehamilan dan melahirkan adalah momen yang membahagiakan bagi setiap calon ibu di dunia. Namun, tak dipungkiri menjalani kehamilan dan persiapan melahirkan saat wabah covid-19 dapat menambah kecemasan sang ibu. Sebab, persiapan yang dilakukan menjadi lebih matang dan ada lebih banyak prosedur yang harus dijalankan, konsultasi kehamilan dapat dilakukan secara online atau melalui telepon sehingga pemeriksaan kehamilan tetap bisa dilakukan untuk melihat perkembangan bayi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan antenatal care pada masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis deskriptif, yang berupa penelitian dengan metode atau pendekatan study kasus. Dari hasil pengkajian Ny H usia 20 dan asuhan kebidanan yang sudah diberikan dan didapatkan bahwa semuanya dalam kondisi normal dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode 7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP. Dari Hasil setelah melakukan Asuhan Kebidanan di BPM Marlina Limbong, Amd.Keb asuhan kebidanan telah diberikan klien mengatakan merasa puas dan mengerti terkait asuhan yang didapatkan, dan memberikan manfaat yang besar bagi klien dan serta keluarga dan pada klien menganjurkan ibu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan kementerian kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga kebersihan dan menjaga jarak. Serta menganjurkan ibu untuk melakukan test rapid sebelum melakukan proses persalinan. Kata kunci : Asuhan Kehamilan, Pandemi covid-19
ASUHAN KEHAMILAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 PADA NY. “A” DI PMB. ATLANTIKA, AMD.KEB DI TANGKI SERIBU KOTA BATAM Suci Suci; Yulinda Laska; Febri Hartini Janet Laga
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i1.1432

Abstract

Kehamilan dan persalinan merupakan masalah yang menyebabkan status kesehatan menjadi sesuatu yang kini mendapat perhatian ekstra oleh masyarakat umum, khususnya ibu hamil. Kesehatan ibu hamil sangat penting karena merupakan kelompok yang rentan terpapar COVID-19, tidak hanya kesehatan ibu tetapi juga kesehatan janin. Masa pandemi COVID-19 menjadi masalah bagi ibu hamil yang akan melahirkan karena memiliki risiko penularan yang cukup tinggi, baik pada ibu maupun janin. Persiapan hamil pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Ibu hamil perlu diberitahu persiapan untuk persiapan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi COVID seperti test antigen jika terdapat gejala COVID-19, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga kebersihan dan menjaga jarak. Sebelum melahirkan di masa pandemi COVID-19 perlu melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara rutin untuk mencegah resiko, dengan rutin melakukan pemeriksaan maka bisa sebagian besar persalinan akan berjalan lancar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan antenatal care pada masa pandemi COVID-19. Adapun tindakan yang bidan anjurkan kepada ibu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan kementerian kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga kebersihan dan menjaga jarak. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis deskriptif, yang berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Dari hasil pengkajian Ny A usia 23 G1P0A0. asuhan kebidanan yang sudah diberikan dan didapatkan bahwa semuanya dalam kondisi normal dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode 7 langkah Varney dan pendokumentasian Subjektif, Objektif, Assesment, Plan (SOAP) dari Hasil setelah melakukan Asuhan Kebidanan di PMB A. Hasil dari penelitian didapatkan adanya kesenjangan antara konsep teori dengan kenyataan di lapangan pada masa pandemi COVID-19, yaitu tidak diwajibkannya test antigen selama layanan ANC. Kesimpulan dari asuhan yang telah diberikan kepada Ny.”A” dalam proses asuhan kebidanan berjalan secara fisiologis, berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan tidak ditemukan adanya komplikasi sesuai pelayanan kebidanan dilakukan secara menyeluruh, hanya terdapat ketidaksesuaian prosedur tentang penatalaksanaan antigen
PERAN BIDAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI PENTINGNYA IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT) PADA IBU HAMIL DI PMB SUHERLINA KOTA BATAM Siti Nuraina; Febri Hartini Janet Laga; Yulinda Laska
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i11.1460

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan peran bidan dalam pemberian informasi dan edukasi pentingnya imunisasi TT. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2017 sekitar 810 Angka Kematian Ibu (AKI) pada akhir tahun mencapai 295.000 dari 94% di negara berkembang. Pada tahun 2018 Angka Kematian Bayi (AKB) sekitar 18 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Penurunan AKI tidak berhasil mencapai target MDGs yaitu sebesar 102 per 100.000 KH, tahun 2015 AKB 3 kali lipat dibandingkan target MDGs tahun 2020 dari 28.158 kematian balita 72,0% (20,266 kematian), (Kemenkes RI, 2021). AKI di Provinsi Kepulauan Riau 2019 41 kematian ibu / 41.689 kelahiran hidup dalam konstanta 100.000, AKB tahun 2015 penurunan dari angka 9 menjadi 3 angka kematian bayi per 100.000 KH (Profil Kesehatan Kepri, 2019). AKI meningkat dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan, melahirkan, dan nifas, terdapat 30 ibu meninggal dengan angka sebesar 105 per 100.000 KH, AKB tahun 2012 diketahui bahwa AKB sebesar 19/100.000 KH, (Dinkes Batam, 2018). Menurut WHO imunisasi tetanus toxoid ibu hamil secara nasional dari tahun 2014-2016 terus menurun dari 68,1% sampai 26% dari Tahun 2017-2019, (Profil Kesehatan Indonesia, 2017). Hasil wawancara peneliti didapatkan informasi bahwa Ny. A tidak mendapatkan suntik TT selama kehamilannya. Ketidaktahuan ini disebabkan kurangnya informasi tentang imunisasi TT
EFFECT OF NATURE SOUND THERAPY ON THE LEVEL OF CORTISOL IN POSTPARTUM PRIMIPARA Yulinda Laska; Suryono Suryono; Melyana Nurul Widyawati; Ari Suwondo; Suryati Kusworowulan
Belitung Nursing Journal Vol. 4 No. 1 (2018): January - February
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.746 KB) | DOI: 10.33546/bnj.339

Abstract

Background: Majority of primiparous mothers experience a wide range of postpartum blues, which leads to stress and an increase in cortisol. Therefore, efforts to reduce cortisol level is needed. Nature sound music therapy is believed to make the mothers feel relaxed and comfortable. Objective: To examine the effect of the nature music therapy on cortisol levels in postpartum primipara. Methods: This was a true experimental study with pretest-posttest control group design. The study was conducted in the postpartum ward in the General Hospital of Semarang Indonesia from November 2016 to January 2017. There were 39 postpartum primipara selected in this study using simple random sampling divided into three groups: 1) the experiment group who received the nature music therapy for 15 minutes, 2) the experiment group who received the nature music therapy for 30 minutes, and 3) the control group. One-way ANOVA test was performed for data analysis. Results: There was a statistically significant effect of the nature sound therapy on the cortisol level in the postpartum primipara, with p-value = 0.010 (<0.05). Conclusion: There was a significant effect of the nature music therapy on the cortisol levels in postpartum primipara. Thus, the application of nature music therapy can be an alternative therapy especially for postpartum primipara who experience emotional stress, physical, anxiety, and fatigue.
EFFECT OF NATURE SOUNDS MUSIC THERAPY DURATION ON BLOOD PRESSURE AMONG PRIMIPAROUS POSTPARTUM WOMEN Yulinda Laska; Erika Fariningsih; Sherly Mutiara
International Journal of Social Science Vol. 1 No. 2: August 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v1i2.142

Abstract

Background: Postpartum blues rate for Asia is between 26-85%, while the prevalence in Indonesia is 50-70%. All postpartum women can experience stress, almost 80% of primiparous women experience feelings of sadness after childbirth. Stress can stimulate the sympathetic nerves to trigger the work of the heart and can trigger increased blood pressure. Music raises changes in brainwave status, stress hormones and affects the cardiovascular system. Nature sounds music is music that has a slow tempo and may cause relaxed and comfortable feelings. Objective: To prove the effect of natural music therapy duration on blood pressure among primiparous postpartum women. Method: This study used a true experimental design (pretest-posttest control group design). The sampling technique used Simple random sampling. The respondents of this study were primiparous postpartum women amounted to 39 mothers. The samples in this study were divided into three groups namely the treatment group of music therapy with 15 minutes duration, the treatment group of music therapy with 30 minutes duration and the control group. Analysis to test the effect of duration of nature sounds music on primiparous postpartum women used One-way ANOVA and Kruskall Wallis test Results: The result of study analysis showed that there was differences between systolic blood pressure and diastolic blood pressure with p-value 0,010 and 0,009 (p value <0,05) Conclusion: There was an effect of duration of natural music therapy on blood pressure