Ka'bah
Prodi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky, Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) dalam Menghambat Pertumbuhan Serratia marcescens Indas Wari Rahman; Risky Nurul Fadlilah RN; Ka'bah; Hasti Nova Kristiana; Ayusti Dirga
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i1.20452

Abstract

Serratia marcescens merupakan flora normal atau mikrobiota pada usus tetapi akan menjadi patogen oportunistik ketika terjadi infeksi secara bakterimia. Bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial dan infeksi sekunder pada penyakit yang terjadi di saluran cerna, seperti demam tifoid. Pengobatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dikendalikan dengan antibiotik, namun terapi antibiotik yang tidak terkendali akan menyebabkan resistensi antibiotik terhadap bakteri, sehingga perlu pengobatan alternatif seperti pemanfaatan tanaman obat sebagai pengganti antibiotik. Salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen adalah jambu biji (Psidium guajava). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) dalam menghambat pertumbuhan Serratia marcescens. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pengujian beberapa konsentrasi ekstrak daun jambu biji dengan metode difusi sumuran, menggunakan bakteri uji yang diisolasi dari sampel darah pasien demam tifoid. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada konsentrasi 5% dan 10% tidak terdapat zona bening, sedangkan konsentrasi 15% dan 25% didapatkan nilai rata-rata zona hambat 7.38 mm dan 8.47 mm. Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Serratia marcescens pada konsentrasi minimum 15%.