Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembuatan Nano Partikel Kalsium (Ca) dari Limbah Tulang Ikan Patin (Pangasius sp) Menggunakan Metode Ultrasound- Asissted Solvent Extraction Nuramaniyah Taufiq; Risky Nurul Fadlila RN
Al-Kimia Vol 9 No 1 (2021): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v9i1.16390

Abstract

Management of fish bones asa a source of calcium must be converted into a smaller form so that it is easily absorbed by the body into nanocalsium. In this case, fish bones are seen as giving a lot of advantages because fish are easier to get. The purpose of this study was to utilize catfish(Pangasius Sp) bones as the main ingredient for the manufacture of nanocalcium and extract fish bone lead using the Ultrasonic-Assisted Solvent Extraction method. This research method is characterization . of cat fish bone waste making nano particles using the Ultrasonic-Assisted solvent method, and characterized SEM-EDX. The result showed that the characteristic of catfish bone powder waste were 10,35 % water content, 44,29 % ash content, 1,849 fiber content, 11,47 % fat content, 0,27% protein content, and carbohydrates 33,62%, and SEM result for the morphological size 5.000x magnification, the particle diameter 3111,08 nm and EDX was 6 % purity of calcium (Ca).
Analisis Mutasi Gen rpoB sebagai Penanda Resistensi Rifampisin pada Penderita Tuberkulosis Paru di BBKPM Makassar Indas Wari Rahman; Nurfitri Arfani; Mega Wati Faisal; Andi Maya Kesrianti; Risky Nurul Fadlila RN; Andi Meinar Dwi Rantisari
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 2 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.581 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i2.1836

Abstract

Tuberkulosis paru adalah salah satu penyakit infeksi menular yang menyerang saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh bakteri patogen yaitu Mycobacterium tuberculosis. Kesulitan dalam penanganan tuberkulosis salah satunya disebabkan oleh terjadinya resistensi antibiotik rifampisin sebagai antibiotik lini pertama. Resistensi rifampisin dikendalikan oleh gen rpoB (RNA Polymerase β-Subunit) pada Mycobacterium tuberkulosis yang akan terekspresi ketika terjadi mutasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutasi gen rpoB pada penderita tuberkulosis paru di BBKPM Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan 20 sampel sputum positif tuberkulosis yang telah melakukan terapi antibiotik lini pertama selama dua bulan. Deteksi mutasi gen rpoB dengan metode PCR dan dilanjutkan dengan sekuensing. Hasil dari penelitian yaitu didapatkan mutasi gen rpoB pada 17 sampel, yang terjadi pada posisi 1304 bp, 1322 bp, 1333 bp, 1348 bp, 1349 bp dan 1471 bp. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya mutasi gen rpoB resisten terhadap antibiotik rifampisin.
Potensi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) dalam Menghambat Pertumbuhan Serratia marcescens Indas Wari Rahman; Risky Nurul Fadlilah RN; Ka'bah; Hasti Nova Kristiana; Ayusti Dirga
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i1.20452

Abstract

Serratia marcescens merupakan flora normal atau mikrobiota pada usus tetapi akan menjadi patogen oportunistik ketika terjadi infeksi secara bakterimia. Bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial dan infeksi sekunder pada penyakit yang terjadi di saluran cerna, seperti demam tifoid. Pengobatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dikendalikan dengan antibiotik, namun terapi antibiotik yang tidak terkendali akan menyebabkan resistensi antibiotik terhadap bakteri, sehingga perlu pengobatan alternatif seperti pemanfaatan tanaman obat sebagai pengganti antibiotik. Salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen adalah jambu biji (Psidium guajava). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) dalam menghambat pertumbuhan Serratia marcescens. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pengujian beberapa konsentrasi ekstrak daun jambu biji dengan metode difusi sumuran, menggunakan bakteri uji yang diisolasi dari sampel darah pasien demam tifoid. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada konsentrasi 5% dan 10% tidak terdapat zona bening, sedangkan konsentrasi 15% dan 25% didapatkan nilai rata-rata zona hambat 7.38 mm dan 8.47 mm. Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Serratia marcescens pada konsentrasi minimum 15%.
ANALISIS ANALISIS KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6) PADA PASIEN HEPATITIS B DI KLINIK UTAMA MATA JEC ORBITA MAKASSAR Kasmuddin Darmo; Arlitha dekayana; Judmainnah judmainnah; Risky Nurul Fadlila RN; Amira Aznawi
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 5 (2) Juni 2023)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v5i2.230

Abstract

ABSTRACT Hepatitis B is an inflammation of the liver caused by the hepatitis B virus. When inflammation occurs, cytokines in the body will respond or recognize the type of pathogen in the form of a virus that enters the body and Interleukin 6 (IL 6) is a cytokine secreted from tissues. body during acute or chronic infection. Interleukin 6 (IL- 6) is a proinflammatory cytokine. The purpose of this study was to analyze the levels of Interleukin 6 (IL-6) in hepatitis B patients using a descriptive analytic method. The samples used were serum samples in Hepatitis B patients as many as 20 patients who were adjusted to the inclusion and exclusion criteria using the ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) method. The results of this study obtained that the highest interleukin 6 level was 153.67 pg/mL and the lowest interleukin 6 level was 1.37 pg/mL. Hepatitis B patients with normal interleukin 6 levels were 12 patients with a percentage of 60%, while those with high interleukin 6 levels were 8 patients with a percentage of 40%. Interleukin 6 does not cause hepatitis B but interleukin 6 and hepatitis B are related. Increased levels of interleukin 6 can be used as an indicator to predict the risk of acute hepatitis B. Keywords: Hepatitis B, Indicator, Interleukin 6 (IL-6), ELISA ABSTRAK Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada saat terjadi inflamasi, sitokin yang ada dalam tubuh akan merespon atau mengenali jenis patogen berupa virus yang masuk ke dalam tubuh dan Interleukin 6 (IL 6) adalah sitokin yang disekresikan dari jaringan tubuh ketika terjadi infeksi akut atau kronik. Interleukin 6 (IL-6) merupakan sitokin proinflamasi. Tujuan dari penetilian ini adalah untuk menganalisis kadar Interleukin 6 (IL-6) pada pasien hepatitis B dengan metode deskriptif analitik. Sampel yang digunakan yaitu sampel serum pada pasien Hepatitis B sebanyak 20 pasien yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Hasil dari penelitian ini diperoleh kadar interleukin 6 tertinggi yaitu sebanyak 153.67 pg/mL dan kadar interleukin 6 terendah yaitu sebanyak 1.37 pg/mL. Pasien Hepatitis B dengan kadar interleukin 6 normal sebanyak 12 pasien dengan persentasi sebanyak 60%, sedangkan dengan kadar interleukin 6 tinggi sebanyak 8 pasien dengan persentasi 40%. Interleukin 6 bukan penyebab hepatitis B tetapi interleukin 6 dan hepatitis B merupakan sesuatu yang berhubungan. Meningkatnya kadar interleukin 6 bisa dijadikan indikator untuk memprediksi resiko hepatitis B akut. Kata Kunci : Hepatitis B, Indikator, Interleukin 6 (IL-6), ELISA