Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Metode Kognitif dan Behavioral untuk Mengelola Stres dan Rasa Sakit Akibat Cedera pada Atlet Bola Basket Afif Kurniawan
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 1 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.753 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V2I12017.63-76

Abstract

Cedera pada atlet seringkali terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Demikian pula rasa sakit yang ditimbulkan. Selain mengalami nyeri dan pengobatan medis, aspek psikologis juga secara khas terlihat seperti munculnya rasa cemas, takut, nyeri yang tidak bisa dijelaskan munculnya, hingga hilangnya rasa percaya diri atlet itu sendiri. Performa mereka akan terganggu, bahkan dalam beberapa kondisi karir mereka bisa saja terhenti. Praktisi kesehatan mengungkapkan bahwa rasa sakit tidak hanya dapat dikendalikan dengan metode biochemical atau obat-obatan (drugs), melainkan dengan memodifikasi aspek motivasi dan proses kognisi (Sarafino, 2008). Ini merupakan cara pandang yang sedikit berbeda dan kompleks dimana para psikolog akan terlibat untuk melakukan teknik yang dilakukan untuk membantu klien mampu mengatasi rasa sakit dan rasa tidak nyaman terhadap stressor dengan lebih efektif. Di sisi lain, diharapkan penggunaan metode ini mampu mengurangi penggunaan obat atau zat kimia lain oleh subjek untuk mengatasi rasa sakit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesiapan dan kesigapan atlet dalam mengatasi rasa sakit dan stress yang muncul selama bermain basket dan khususnya saat cidera perlu kiranya mengetahui bagaimana penggunaan metode behavioral dan kognitif ini dan pengaruhnya terhadap mereka. Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi penggunaan metode behavioral dan kognitif untuk mengendalikan rasa sakit dan stress pada atlet bola basket pro.
Proses Kematangan Emosi Pada Individu Dewasa Awal yang Dibesarkan dengan Pola Asuh Orang Tua Permisif Dina Rahma Adila; Afif Kurniawan
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.21-34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses kematangan emosi individu dewasa awal yang dibesarkan dengan pola asuh orang tua permisif dilihat dari manifestasi kematangan emosi dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses kematangan emosi individu. Kematangan emosi termanifestasi melalui tiga dimensi yaitu kontrol emosi, pemahaman diri, dan fungsi kritis mental serta dipengaruhi faktor individu, lingkungan dan pengalaman dalam proses pencapaiannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus intrinsik yang melibatkan empat individu dewasa awal. Teknik penggalian data menggunakan wawancara kualitatif dengan pedoman umum. Teknik analisis data menggunakan metode analisis tematik theory driven. Pemantapan kredibilitas penelitian dilakukan dengan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh orang tua permisif berdampak pada proses kematangan emosi individu dewasa awal baik secara positif maupun negatif, ditandai dengan keadaan serta pengelolaan emosi yang terganggu, proses pencapaian pemahaman diri yang terbangun dari faktor di luar keluarga, dan fungsi kritis mental yang berkembang.
Gambaran Authentic Happiness pada Remaja yang Memiliki Keluarga Broken Home Gabriella Theri Christina Saliha; Afif Kurniawan
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 12 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i12.359

Abstract

Fase remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang mana dipenuhi dengan berbagai tantangan perubahannya sendiri. Salah satu sosok yang penting dalam proses perkembangan individu adalah keluarga. Apabila tugas dan peran masing-masing anggota keluarga tidak dijalankan dengan baik maka akan timbul suatu permasalahan yang bahkan bisa berujung menjadi kondisi broken home. Anak cenderung mengalami ketidakbahagiaan ketika dirinya memiliki keluarga broken home. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran authentic happiness pada remaja yang memiliki keluarga broken home. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus intrinsik. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari seorang remaja laki-laki (20 tahun) dan dua orang remaja perempuan (17 & 15 tahun). Alat penggalian data yang digunakan adalah pedoman wawancara yang disusun berdasarkan teori authentic happiness milik Seligman. Hasil analisis dari data penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek menunjukkan hasil yang mirip antara satu sama lainnya dimana mereka masing-masing mengungkapkan baik aspek maupun faktor yang mempengaruhi kebahagiaan sejati dengan serupa. Subjek 1 menunjukkan bahwa dirinya memenuhi kelima aspek sumber kebahagiaan sejati tersebut beserta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Begitu pula dengan subjek 2 dan 3. Mereka masing-masing sudah memiliki hal-hal baik yang membantunya mencapai kebahagiaan sejati. Dalam faktor-faktor yang mempengaruhi mereka juga menunjukkan hal-hal positif yang mana seharusnya dapat meningkatkan kebahagiaan yang dirasakan. Hal-hal positif yang ditunjukkan baik itu dalam faktor lingkungan maupun dalam faktor yang berada di bawah pengendalian diri individu
PENGARUH PENGALAMAN TRAUMATIS BERUPA PERILAKU ABUSIVE ORANGTUA KEPADA ANAK TERHADAP PSYCHOLOGICAL WELL-BEING Avisca Shaliza Fahmi; Afif Kurniawan
Berajah Journal Vol. 2 No. 2 (2022): May
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i2.92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman abuse dari orangtua kepada anak terhadap psychological well-being anak-anak itu saat dewasa kelak. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode data survei yang disebarkan secara online dengan total 318 partisipan dengan rentang usia 18-29 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang sudah di terjemahkan dan di uji validitasnya, yaitu Childhood Trauma Questionnaire yang memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha per tiap dimensinya sebesar 0,74 untuk emotional abuse, 0,83 physical abuse, 0,88 sexual abuse, 0,80 emotional neglect, dan 0,58 untuk sexual abuse. Sedangkan alat ukur Psychological Well-Being memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha sebesar 0,912. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dengan signifikansi yang lemah antara pengalaman traumatis perilaku abusive orangtua kepada anak dengan psychological well-being anak di masa dewasa awalnya (p=0,064; R2=0,011). Lalu berdasarkan hasil analisis data juga terdapat besaran pengaruhnya, pengalaman traumatis perilaku abusive orangtua kepada anak dapat memprediksi sebesar 1,1% terhadap psychological well-being anak pada di usia masa dewasa awalnya.
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SIKAP PEREMPUAN TERHADAP PERILAKU DIET Anggi Valentina Millenia; Afif Kurniawan
Berajah Journal Vol. 2 No. 2 (2022): May
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i2.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan sikap perempuan terhadap perilaku diet. Penelitian ini melibatkan 198 partisipan yang memiliki rentang usia 18-25 tahun dengan menggunakan metode survei online. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire Appearance Scale (MBSRQ-AS) yang sudah dikembangkan oleh Ivana Manurung (2020), dengan koefisien reliabilitas Cronbach’s alpha (α=0,922) dan Skala Perilaku diet yang disusun oleh peneliti dengan dimensi yang diambil dari Polivy & Herman (1978) dengan koefisiensi reliabilitas Cronbach’s alpha (α=0,648). Hasil analisis data menunjukan terdapat korelasi positif antara citra tubuh dengan sikap perempuan terhadap perilaku diet sebesar 0,196 (ρ (198) =0,196; p=0,006).
HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN PSIKOLOGI PELATIH DENGAN PRESTASI YANG DICAPAI OLEH ATLET: STUDI LITERATUR Mar'i Yusuf Rizki Akbar Sumartono; Afif Kurniawan
NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research Vol 1, No 1 (2021): NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.719 KB)

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN PSIKOLOGI PELATIH DENGAN PRESTASI YANG DICAPAI OLEH ATLET: STUDI LITERATUR Mar'i Yusuf Rizki Akbar Sumartono*, Afif KurniawanFakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia *Penulis korespondensi: mariyusufrizkiakbar@gmail.com ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prestasi yang diraih atlet dengan psikologi olahraga dan psikologi pelatihan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode tinjauan literatur (library research) yaitu didasarkan pada pendapat-pendapat para ahli dan hasil-hasil penelitian terdahulu. Data yang diperoleh tersebut idapat dari literatur yang kemudian dianalis sehingga bisa menjawab rumusan masalah dari penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini Kebiasaan baru dapat dibentuk jika atlet memiliki tujuan yang jelas dan detail untuk dicapai, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pembinaan olahraga prestasi merupakan proses yang panjang dan rumit. Banyak ilmu yang mendukung untuk pencapaian prestasi optimal seoarang atlet. Diantaranya adalah psikologi dan ilmu keperawatan jiwa, karena manusia adalah makhluk dwi tunggal yaitu terdiri dari jasmani dan rohani yang menjadi satu. Kolaborasi antara psikolog dengan perawat jiwa menjadi sangat penting untuk memerhatikan aspek kesehatan mental atlet sehingga atlet dapat mencapai prestasi yang optimal. Kata Kunci: Prestasi Atlet, Psikologi Olahraga, Psikologi Pelatih THE RELATIONSHIP BETWEEN SPORTS PSYCHOLOGY, COACH PSYCHOLOGY AND ACHIEVEMENTS ATTAINED BY ATHLETES: LITERATURE REVIEW ABSTRACTThis study aims to determine the relationship between the achievements of athletes with sports psychology and training psychology. The method used in this paper is a literature review method, which is based on the opinions of experts and the results of previous studies. The data obtained is obtained from the literature which is then analyzed so that it can answer the problem formulation of this study. The conclusion of this study New habits can be formed if athletes have clear and detailed goals to achieve, both in the short and long term. Achievement sports coaching is a long and complicated process. There are many sciences that support the optimal achievement of an athlete, namely psychology and the science of mental health nursing, because humans are dual beings, consisting of physical and spiritual that become one. Collaboration between psychologists and mental health nurses is very important to pay attention to the mental health aspects of athletes so that athletes can achieve optimal performance.Keywords: Athlete Achievement, Sports Psychology, Coach Psychology
HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN KESEPIAN PADA DEWASA AWAL PENGGUNA APLIKASI DATING ONLINE Nadya Haliza; Afif Kurniawan
NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research Vol 1, No 1 (2021): NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.389 KB)

Abstract

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN KESEPIAN PADA DEWASA AWAL PENGGUNA APLIKASI DATING ONLINE Nadya Haliza*, Afif KurniawanFakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia *Penulis korespondensi: nadyahaliza@gmail.com ABSTRAKSeseorang yang kesepian cenderung tidak puas dalam menjalin hubungan, amarah, penolakan, bosan, dan depresi. Ketidakpuasan dalam menjalin hubungan dapat menyebabkan orang yang kesepian akan mencari hubungan secara online. Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara keterbukaan diri dengan kesepian pada dewasa awal pengguna aplikasi dating online. Pengumpulan data menggunakan skala keterbukaan diri milik Rosyidah dan skala keterbukaan diri milik Ramadhanti. Analisis data dilakukan dengan uji Pearson Product Moment menggunakan SPSS versi 22 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara keterbukaan diri dengan kesepian pada dewasa awal pengguna aplikasi dating online dengan arah hubungan yang positif. Kolaborasi antara perawat kesehatan jiwa dengan psikolog sangat menjadi penting untuk berperan menjadi konselor bagi dewasa yang kesepian.Kata Kunci: dating online, dewasa awal, keterbukaan diri, kesepian THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-DISCLOSURE AND LONELINESS IN EARLY ADULTS USING ONLINE DATING APPLICATIONS ABSTRACTSomeone who is lonely tends to be dissatisfied in relationship, anger, rejection, bored, and depression. Dissatisfaction in relationship can cause lonely people to seek online relationships. This sutdy aims to examine the correlation between self-disclosure and loneliness in early adulthood users of online dating applications. The measuring instrument that used in this study is self-disclosure scale by Altman & Taylor and loneliness scale by Gierveld. Data analysis is using Pearson Product Moment with SPSS version 22 for windows. The result show that there is a significant correlation among self-disclosure and loneliness in early adulthood users of online dating applications and positive correlation. Collaboration between mental health nurses and psychologists is very important to play a role as a counselor for lonely adults.Keywords: dating online, early adulthood, loneliness, self-disclosure 
Pengaruh Strategi Koping terhadap Adaptational Outcomes pada Remaja setelah Putus Cinta Kavindhi Pradana Firmansyah; Afif Kurniawan
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 2 (2022): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/brpkm.v2i2.40747

Abstract

The research objective is to determine the effect of coping strategies on adaptational outcomes of adolescents, The research method used is explanatory quantitative and uses purposive sampling to determine the research target, namely, late adolescents aged 17–21 years who have experienced a breakup, researchers collect data using google forms distributed through online surveys and get 117 respondents who match the research criteria. The test used is hypothesis testing using multiple regression to calculate the effect simultaneously and partial regression to test one by one the influence between variables. The results in this study showed that there is a significant influence between coping strategies on adaptational outcomes, especially problem focused coping, which has a greater influence, namely, 12.3% on adaptational outcomes while emotional focused coping has a significant but smaller influence, namely, 3%, than problem focused coping in this study.
LIFE STRESS SEBAGAI PREDIKTOR PERFORMANCE SATISFACTION PADA ATLET LIGA MAHASISWA Bima Devanda Manggala Putra; Afif Kurniawan
Berajah Journal Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v3i1.221

Abstract

Atlet mahasiswa menghadapi tuntutan yang relatif lebih berat dibanding rekan mahasiswa non-atlet, di antaranya latihan, pertandingan, hubungan dengan rekan satu tim, dan sebagainya sehingga berisiko lebih tinggi mengalami permasalahan baik fisik maupun mental. Liga Mahasiswa sebagai kompetisi olahraga antar perguruan tinggi paling bergengsi di Indonesia, masih belum memiliki kebijakan yang berupaya meminimalisasi munculnya permasalahan kesehatan mental yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap performa kompetitif atlet mahasiswa. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran life stress sebagai prediktor performance satisfaction pada atlet Liga Mahasiswa. Penelitian menggunakan metode survei cross-sectional dengan total 66 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan peran signifikan life stress sebagai prediktor performance satisfaction pada atlet Liga Mahasiswa (F(1, 64) = 8.68, p = 0.004, R2 = 0.119). Kemudian, analisis keseluruhan dimensi life stress diketahui mampu memprediksi performance satisfaction secara signifikan (F(8, 57) = 2.59, p = 0.017, R2 = 0.267). Namun apabila ditinjau dari masing-masing dimensi life stress, terlihat bahwa tidak ada satu pun dimensi yang berperan signifikan dalam memprediksi performance satisfaction.
HUBUNGAN ANTARA AUTONOMY-SUPPORTIVE COACHING STYLE DENGAN ATHLETE ENGAGEMENT PADA ATLET MUDA SEPAK BOLA Anastasia Syahidah; Afif Kurniawan
Berajah Journal Vol. 3 No. 2 (2023): May
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v3i2.226

Abstract

Engagement merupakan salah satu permasalahan yang kerap muncul pada atlet muda, tak terkecuali pada cabang olahraga sepak bola. Transisi dari tingkat junior ke senior dianggap sebagai yang paling menuntut dan sulit dalam lintasan menuju level elit (profesional) dalam olahraga. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi engagement seorang atlet, yaitu kurangnya enjoyment, persepsi kompetensi, tekanan sosial, termasuk faktor pelatih. Penelitian ini menguji hubungan antara autonomy-supportive coaching style dengan athlete engagement pada atlet muda. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei yang diikuti oleh 72 responden yang merupakan pemain sepak bola aktif usia 12 – 18 tahun, laki-laki, dan tergabung dalam klub/akademi/SSB. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi. Diperoleh hasil yaitu (r=.774, CI95=[0.660, 0.853], nilai p<.001). Autonomy-supportive coaching style terbukti berhubungan secara positif dengan athlete engagement. Penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji lebih lanjut mengenai peran autonomy-supportive coaching style terhadap athlete engagement pada atlet muda secara spesifik dan pelatih juga diharapkan dapat menerapkan gaya kepelatihan sesuai kebutuhan atletnya.