Seperti halnya dengan generasi muda pada umumnya, sebagian besar dari generasi muda di Kelurahan Bitung Sari Bogor berpikiran bahwa mereka mengenal semua orang melalui media sosial sehingga segalanya dapat dikomunikasikan secara cepat dan mudah, termasuk dalam hal mencari pekerjaan. Mereka lupa bahwa mereka berada dalam dunia nyata dimana segala sesuatu tergantung kepada kemampuan diri sendiri dan harus memiliki daya juang dalam berusaha menjadi lebih baik. Hal ini menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan bagi ibu lurah bersama staf serta para orang tua terhadap generasi muda Kelurahan Bitung Sari Bogor. Ternyata hanya sebagian kecil saja generasi muda yang terserap oleh dunia kerja sebagai karyawan tetap. Informasi dari Sekretaris Kelurahan Bitung Sari Bogor bahwa kemampuan dan ketrampilan sebagian besar generasi muda masih harus ditingkatkan lagi melalui pelatihan-pelatihan. Dalam pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini, selain dilatih keterampilan dan kreativitas pembuatan produk juga dilatih berkomunikasi langsung dengan peserta pelatihan yang lainnya. Hasil pelatihan berupa produk sabun cuci piring dengan berbagai variasi juga sedikit memperlancar komunikasi antar peserta yang ditunjukkan dengan berbaurnya para peserta, dimana awalnya mereka hanya mengenal dua atau tiga peserta saja. ABSTRACT As is the case with the younger generation in general, most of the younger generation in Kelurahan Bitung Sari Bogor think that they know everyone through social media so that everything can be communicated quickly and easily, including in terms of finding a job. They forget that they are in the real world where everything depends on their own abilities and they must have the fighting spirit to try to be better. This is something that is quite worrying for the lurah along with staff and parents for the young generation of the Bitung Sari Bogor Village. It turns out that only a small portion of the younger generation is absorbed by the world of work as permanent employees. Information from the Secretary of Kelurahan Bitung Sari Bogor that the abilities and skills of most of the younger generation still need to be improved through training. In this dish soap making training, apart from being trained in skills and creativity in making products, they are also trained in communicating directly with other training participants. The results of the training in the form of dish soap products with various variations also facilitated communication between participants a little as shown by the mixing of the participants, where at first they only knew two or three participants.