Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Model Discovery Learning berbantuan Video dalam Pembelajaran IPS guna meningkatkan HOTS Siswa Kelas VIIA SMPN 3 Sambit Mulin Mulin; Sudarmiani Sudarmiani; Muhammad Rifai
Wewarah: Jurnal Pendidikan Multidisipliner Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.377 KB) | DOI: 10.25273/wjpm.v1i1.11814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan HOTS siswa melalui penerapan model Discovery Learning berbantuan Video. Subyek penelitain adalah siswa kelas VIIA SMPN 3 Sambit, berjumlah 26 siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat fase: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan HOTS secara signifikan. Tingkat pencapaian pada pra-siklus adalah 52,85%, pada siklus I meningkat menjadi 63,31%, dan pada siklus II menjadi 79,46%. Penelitian ini membuktikan bahwa model discovery learning berbantuan Video merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan HOTS siswa.
Implementasi Literasi Agama Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar Endang Sri Maruti; Muhammad Hanif; Muhammad Rifai
Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 1 (2023): Sociology of Islam
Publisher : LPPM Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/almada.v6i1.2833

Abstract

The purpose of this study was to explain the implementation of religious literacy in elementary school students. Religious literacy needs to be taught to students so that they can live in the midst of this modern society. Religious literacy is one of the abilities to see and analyze the basic relationship between religion and social, political and cultural life through various perspectives. This research method is qualitative with a descriptive perspective. The results of the study indicate that religious literacy includes several things, including a basic understanding of the central texts that are the core of religion, history, and contemporary manifestations of religious traditions that are shaped according to certain social, political and cultural contexts. Religious literacy in addition to fostering interest in reading also trains students to be able to criticize sources of knowledge related to religion or the values ​​that they get in the form of text (books), oral, visual, and digital. Through a deep understanding of the sources of knowledge, one can choose various alternative values ​​and apply them as a form of self-actualization. Based on these results, it can be recommended that religious literacy is important to do from an early age, even from small things.
ANALISIS MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI SOAL YANG DIBERIKAN GURU Darmadi Darmadi; Sanusi Sanusi; Muhammad Rifai; Nartini Nartini
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2023): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Desember 2023
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v1i3.73

Abstract

Minat dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis minat belajar matematika siswa ditinjau dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Penelitian kualitatif dilakukan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas 5 salah satu sekolah dasar di Kota Madiun. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Validasi data dilakukan dengan triangulasi waktu dengan untuk konfirmasi atas jawaban subjek. Analisis data dilakukan secara interpretasi, interaktif, kategorisasi sampai diperoleh kesimpulan. Tidak sedikit soal yang digunakan guru dalam tes tidak benar pada kasus ini soal bentuk pilihan ganda, yaitu jawaban yang seharusnya tidak ada pada alternatif jawaban yang diberikan karena kurangnya informasi, kurangnya ketelitian perhitungan, atau kurangnya lengkap soal. Siswa menggunakan kreativitasnya untuk menyelesaikan soal yang tidak benar dengan menggunakan cara yang biasa atau cara seharusnya, menggunakan cara yang melanggar aturan meskipun menyadari bahwa hal itu melanggar aturan pada matematika, karena percaya diri siswa hilang, siswa mencoba melihat penyelesaian temannya meskipun mengetahui bahwa hal itu melanggar aturan ujian, mungkin secara tidak sengaja, siswa mengganggu teman lainnya dalam menyelesaikan soal. Soal tes yang tidak benar dapat menurunkan minat belajar matematika siswa yang ditunjukan dengan ungkapan bahwa matematika itu sulit, mulai tidak suka belajar matematika, menjadi tidak pernah bertanya meskipun tidak paham dan nilai matematikanya kurang.
PROFIL BERPIKIR ANALITIS VISUAL MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH INVERS FUNGSI KUADRAT Darmadi; Muhammad Rifai; Dwi Rohman Soleh
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2023): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Desember 2023
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v1i3.83

Abstract

Penyelesaian beberapa masalah matematika memerlukan kemampuan berpikir analisis. Beberapa masalah matematika mudah dipahami dan diselesaikan dengan grafik sebagai gambaran visualisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil berpikir analitis visual mahasiswa calon guru matematika dalam menyelesaikan masalah invers fungsi. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan penentuan subjek, pengembangan masalah, observasi, wawancara, interpretasi, trinagulasi, paparan data, kategorisasi, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah 6 mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Madiun yang sedang belajar analisis real. Terdapat dua hasil penelitian. Mahasiswa memahami bahwa harus menggambarkan grafik fungsi, merencanakan membuat table bantu, melaksanakan dengan membuat grafik fungsi dikuadran pertama dan dilengkapi untuk grafik fungsi dikuadran yang lain, memeriksa kembali dengan membandingkan gambar jawabannya dengan jawaban temannya. Namun, mahasiswa belum berpikir analitis visual dengan lansung mencari invers tanpa melakukan analisis apakah fungsi yang diberikan bijektif ataukah tidak. Mahasiswa tidak atau kurang memperhatikan gambar yang sebenarnya dapat membantu dalam melakukan analisis.