Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEMAMPUAN EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica L. Merr) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI Propionibacterium acnes INDUSER MEDIATOR INFLAMASI Widiyantoro, Ari; Khotimah, Siti; Mulyadi, Achmad; Usman , Thamrin
Sainstek Vol4, No 3, 2009
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.19 KB)

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan suatu induser mediator inflamasi yang banyak mengakibatkan timbulnya jerawat. Proses terjadinya jerawat diawali dengan tertutupnya folikel sebaseus oleh sel kulit mati sehingga menyebabkan akumulasi sebum. Sebum yang terakumulasi kemudian menjadi nutrisi bagi pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Bakteri ini akan menghasilkan metabolit yang memicu terjadinya inflamasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi produksi ROS (reactive oxygen species) yang terjadi pada proses penghambatan bakteri Propionibacterium acnes oleh ekstrak buah Makasar (Brucea javanica L. Merr). Hasil penelitian menunjukkan fraksi etil asetat buah Makasar mempunyai aktivitas penghambatan yang tertinggi sebesar 85,56% 3,09 terhadap reduksi NBT dibandingkan ekstrak/fraksi dari buah Makasar lainnya namun masih dibawah kontrol positifnya yaitu vitamin C dan E. Kata Kunci : Propionibacterium acnes, Brucea javanica L. Merr, ROS, NBT
PENGOLAHAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN BAHAN BAKU LOKAL UNTUK DAERAH PESISIR TERPENCIL DI KABUPATEN KUBU RAYA Nelly Wahyuni; Risya Sasri; Rudiyansyah Rudiyansyah; Thamrin Usman; Kiki Prio Utomo
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v4i2.1836

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih umunnya adalah masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan. Sumber air utama bagi masyarakat terpencil di pesisir Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat berasal dari muara Sungai Kapuas. Air tersebut merupakan air gambut dan payau.  Penerapan teknologi dalam pembangunan sarana air bersih harus disesuaikan dengan tingkat kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini pembuatan sarana pengolahan air bersih dengan metoda filtrasi menggunakan media filter dari bahan baku lokal. Metoda pelaksanaan berupa pelatihan penggunaan media filtrasi berupa pasir koral, kaolin, dan karbon aktif dalam pengolahan air. Berdasarkan evaluasi kegiatan, penggunaan bahan lokal yang murah, mudah didapat dan diolah pada pengolahan air akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah pesisir. Hal ini juga sangat mendukung proses keberlangsungan dan keberlanjutan penggunaan instalasi pengolahan air oleh masyarakat secara mandiri.
Preparasi dan Karakterisasi Komposit TiO2/Metakaolin Teraktivasi KOH dalam Upaya Menurunkan Energi Celah Pita pada Anoda TiO2 Wahyu Febri Ramadhy; Winda Rahmalia; Thamrin Usman
POSITRON Vol 10, No 1 (2020): Vol. 10 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.212 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i1.36703

Abstract

TiO2 (titanium dioksida) merupakan satu di antara material semikonduktor yang banyak dipelajari karena sifat optik dan elektroniknya yang baik. Secara struktur, TiO2 mempunyai tiga fase kristal yaitu anatase, rutile, dan brookite. Dari ketiga fase tersebut, anatase lebih diminati untuk fotokatalisis. Namun, energi celah pita (band gap) dari fase ini (3,2 eV) sedikit lebih besar daripada fase rutile (3,0 eV) sehingga diperlukan perlakuan lebih lanjut untuk menurunkan energi celah pita material ini. Dalam penelitian ini, telah dilakukan sintesis komposit TiO2 dengan variasi penambahan metakaolin teraktivasi KOH (MK-OH) menggunakan metode sol-gel. Sifat fundamental yang meliputi gugus fungsi dan energi celah pita dari komposit TiO2/MK-OH juga dikaji. Berdasarkan hasil analisis X-Ray Diffraction (XRD) dan X-Ray Fluorescence (XRF) dari MK-OH yang digunakan dalam penelitian ini, diketahui adanya puncak difraksi pada 2 = (12,34o; 20,85o; 25,52o; 26,59o) yang menunjukkan kandungan mineral kaolinit dan kuarsa dengan rasio Si/Al sebesar 1,614. Hasil analisis Fourier Transform Infrared (FTIR) juga menunjukkan adanya puncak pada bilangan gelombang 686-700 (Si-O-Si); 946-947 (Si-O-Ti); 1630 (-OH); 3330 (-OH) cm-1. Selain itu, berdasarkan analisis Diffuse Reflectance – Ultraviolet (DR-UV) diketahui bahwa energi celah pita terendah dimiliki oleh komposisi 5% MK-OH sebesar 3,05 eV.
Selektivitas Adsorpsi Asam Lemak Bebas (ALB) dan Beta Karoten Minyak Sawit Mentah Menggunakan Metakaolin Teraktivasi Kalium Karbonat (K2CO3) Thamrin Usman; Hamdil Mukhlishin; Winda Rahmalia
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.842

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui selektivitas adsorpsi metakaolin teraktivasi Kalium Karbonat (K2CO3) terhadap kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO. Selain itu dipelajari juga karakteristik adsorben, kinetika, dan isoterm adsorpsi. Bahan dasar adsorben digunakan adalah kaolin dari Desa Capkala Kalimantan Barat. Pembuatan adsorben dilakukan dengan mengkalsinasi kaolin suhu 600°C sehingga membentuk metakaolin kemudian diaktivasi dengan senyawa K2CO3 dengan konsentrasi 0.5, 1, dan 2 M. Metakaolin yang sudah diaktivasi kemudian dikeringkan dan diaplikasikan untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO. Kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO yang diadsorpsi oleh adsorbent dihitung, kemudian ditentukan selektivitas adsorpsi, kinetika adsorpsi, dan pola adsorpsi isothermalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selektivitas adsorpsi adsorben lebih banyak menyerap kadar beta karoten dibandingkan kadar asam lemak jenuh pada CPO. Rasio adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten paling baik terdapat pada jenis adsorben metakaolin teraktivasi K2CO3 1 M dengan nilai 2:13 dalam mol/mol. K . Jenis adsorben metakaolin teraktivasi K2CO31 M terbukti paling baik untuk mengadsorpsi beta karoten sebesar 26,15 % dan asam lemak bebas sebesar 2,49 % pada CPO dengan kondisi waktu kontak dan massa adsorben optimum adsorpsi yaitu 60 menit dan massa adsorben 0,4 gram/10 mL CPO. Isoterm adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten memiliki tipe yang sama yaitu isoterm Freundlich. Kinetika adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten memiliki model yang sama yaitu Pseudo orde 2 untuk setiap jenis adsorben. 
Sintesis Komposit Berbasis TiO2-kitosan Menggunakan Metode Hidrotermal Utin Widiatannur; Thamrin Usman; Winda Rahmalia
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 5 No. 2 (2020): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.900

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis komposit TiO2-kitosan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik komposit TiO2-kitosan dibandingkan dengan TiO2 murni. Sintesis komposit TiO2-kitosan dilakukan menggunakan metode hidrotermal dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 300oC. Kitosan yang didopingkan pada TiO2 divariasi konsentrasinya dari 1,0; 1,5; dan 2,0% b/v. Hasil analisis dengan menggunakan FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi Ti-O, Ti-N, -O-Ti-OH/NH2, OH, N-H, C-H, C=O yang mengindikasikan bahwa komposit TiO2-kitosan telah terbentuk. Hasil karakterisasi XRD memperlihatkan bahwa fase kristalin didominasi oleh fase TiO2 anatase. Hasil karakterisasi menggunakan DR-UV menunjukkan nilai energi celah pita komposit TiO2-kitosan dengan konsentrasi kitosan yang ditambahkan 1,0; 1,5; dan 2,0 %b/v berturut-turut adalah sebesar 2,92; 2,49; 2,45 eV, lebih rendah dibandingkan dengan energi celah pita TiO2 murni (3,13 eV). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkam bahwa sintesis TiO2-kitosan telah berhasil dilakukan dan dapat menurunkan energi celah pita dari TiO2