Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN POSISI 1G, 2G DAN 3G TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LAS SMAW DENGAN MODEL KAMPUH V DAN KAMPUH X Saripuddin Muddin; Djufri Juma; Junaedy Syamsuddin; Muhajir Muhajir
JURNAL ILTEK Vol 16, No 1 (2021): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.026 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v16i1.587

Abstract

Proses penyambungan pelat dengan cara pengelasan pada saat ini sangat banyak digunakan, hal ini dikarenakan proses pengelasan akan sangat lebih cepat dan efisien. Penyebab terjadinya kerusakan pada pengelasan adalah penggunaan jenis kampuh las yang tidak sesuai dengan pembebanan ketika proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari kekuatan sambungan las dengan menggunakan kampuh V dan X dengan posisi pengelasan datar, vertikal dan horizontal. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu menyambung dua pelat logam yang berbeda dengan menggunakan mesin las SMAW. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan kampuh V dan kampuh X dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 2 cm dan tebal 10 mm sesuai standar ASTM E8. Kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian tarik, spesimen uji tarik, dan menghitung regangan dan tegangan. Hasil penelitian ditunjukkan dengan arus las berpengaruh terhadap kekuatan tarik pengelasan SMAW. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan nilai kekuatan tarik yang variatif untuk kampuh v pada posisi pengelasan datar 40,297Mpa posisi vertical 40,824 Mpa dan posisi hotizontal 39,979 sedangkan untuk kampuh x nilainya pun bervariatif, pada posisi mendatar sebesar 41,666 Mpa  untuk posisi  vertical dan horizontal masing-masing 41,666 dan 41,788 Mpa. Kesimpulannya adalah Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh jenis kampuh X 2G dengan nilai rata-rata kekuatan tarik sebesar 417,14 MPa sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada jenis kampuh V 2G dengan nilai rata-rata sebesar 39, 787 MPa.
PENERAPAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK DESAIN DAN ANALISIS PEMBEBANAN RANGKA CHASSIS MOBIL MODEL TUBULAR SPACE FRAME Hammada Abbas; Djufri Juma; Ma'ruf R Jahuddin
JURNAL ILTEK Vol 15, No 2 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.575 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i2.527

Abstract

Metode Elemen Hingga (MEH) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendesain dan menganalisis kekuatan rangka chassis mobil. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain rangka serta melakukan assessment pada desain tersebut. Dalam penelitian ini, MEH diterapkan melalui proses komputasi dengan bantuan Autodesk Inventor untuk mendesain rangka dan Autodesk Robot Structural Analysis untuk melakukan assessment. Material pipa logam yang digunakan berspesifikasi Steel AISI 1020 107 HR dan jenis rangka yang dipilih adalah model tubular space frame. Asumsi dimensi rangka mengambil contoh dari desain BMW i3 yang merupakan mobil listrik 4 penumpang. Beban yang diberikan berupa beban statis yang terdiri atas beban penumpang, beban kursi penumpang, beban baterai, dan beban motor listrik. Pada hasil desain, rangka terdiri atas 134 elemen dan 107 node dengan ukuran 2 in. x 0.154 in. pada dasar rangka dan 1.5 in. x 0.145 in. pada keseluruhan sisanya. Perpindahan maksimal terletak pada node 175 dengan nilai 1,3164 mm. Besar dan posisi gaya maksimal untuk tiap sumbu rangka adalah Fx: 1985,126 N (node 225), Fy: 959,480 N (node 14), dan Fz: 935,914 N (node 34). Tegangan maksimal terletak pada node 129 dengan nilai  35,443 MPa. Regangan maksimal terletak pada bar 70 dengan nilai 0,00450474. Dapat disimpulkan bahwa desain rangka mampu menahan beban yang diberikan dan tidak mengalami kerusakan.
RANCANG BANGUN MESIN PENYANGRAI KOPI BERBASIS MEKANIS Andi Haslinah; Djufri Juma; Muh Syahril Hidayat; Risman A.
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 18 No. 02 (2023): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v18i02.131

Abstract

Mesin sangrai kopi yang ada dipasaran atau di UKM masih menggunakan pengaduk manual serta tidak ada kontrol suhu. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hasil perancangan alat mesin penyangrai kopi berbasis mekanis dan untuk mengetahui hasil uji kerja alat mesin penyangrai kopi berbasis mekanis. Metode penelitian yang digunakan adalah menghitung rencana daya, torsi, konduksi, dan volume tabung. Langka uji kerja alat dimana memiliki tabung yang berputar dengan pengaduknya yang digerakkan oleh motor listrik melalui pully satu dan dua memakai fibel sebagai pengantar atau penghubungnya serta memakai pembakaran yang masih manual. Hasil perancangan terdiri dari panjang rangka 60cm, lebar 35 cm, tinggi 55 cm, dan kapasitas silinder ±5 kg dimana hasil pengujian pertama dengan berat biji awal 2 kg di sangrai dengan suhu 1400C dengan lama penyangraian 30 menit menghasilkan berat biji akhir 1,8 kg dengan putaran 34 Rpm, sedangkan pada pengujian ke dua dengan berat biji awal 2 kg di sangrai dengan suhu 1500C dengan lama penyangraian 45 menit menghasilkan berat biji akhir 1,7 kg dengan putaran 35 Rpm, dan pada pengujian ke tiga dengan, berat biji awal 2 kg di sangrai dengan suhu 2000C dengan lama penyangraian 60 menit menghasilkan berat biji akhir 1,5 kg dengan putaran 37 Rpm dan hasil perancangan memperoleh panjang rangka 60cm, lebar 35 cm, tinggi 55 cm, dan kapasitas silinder ±5 kg. Kesimpulan adalah mesin penyangrai di buat dengan material sederhana menggunakan besi baja ST-37 dengan putaran awal pengaduk yang digunakan 40 rpm dan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 0.16 kg/jam.