Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ASSESMEN KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONDENSOR PADA BEBAN PUNCAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP KABUPATEN JENEPONTO Muddin, Saripuddin; Rahman, Fadhli; Firdaus, Muhammad; Nurkholis, Nurkholis
JURNAL ILTEK Vol 14, No 01 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.275 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i01.363

Abstract

Pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara merupakan sumber utama dari listrik di dunia saat ini, sekitar 60% di dunia bergantung pada batubara. Untuk menpertahankan listrik yang dihasilkan oleh PLTU perlu adanya perhatian pada system kerja komponen yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan unjuk kerja PLTU misalnya efektifitas system kerja pada kondensor yang tidak berjalan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperature uap maksimum dan minimum yang masuk – keluar kondensor serta mengetahui nilai koefisien maksimum, minimum perpindahan panas yang melalui kondensor. Jenis penelitian dilakukan dengan metode analisis dan perhitungan data beban puncak pukul :07-00 PM pada kondensor PLTU. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat disajikan hasil perhitungan dan pembahasan mengenai nilai rata-rata Log Mean Temperature Difference (LMTD) sebesar 340.11 K, Perpindahan Panas (Q) sebesar 11883.40 kJ/h dan untuk pada nilai rata-rata Koefisien (U) sebesar -7269.48 W/m2ºC. Maka dapat di simpulkan Nilai perubahan temperatur uap (LMTD) maksimum terjadi pada minggu kedua sebesar 353.81 K sedangkan nilai minimumnya terjadi pada minggu kelima sebesar 271.09 K dan pada nilai maksimum dan minimum koefisien perpindahan panas (U) yang melalui kondensor terjadi pada minggu keenam sebesar 2507.87 W/m2ºC dan -74277.66 W/m2ºC.
PERBANDINGAN REFRIGERANT HCFC DAN HIDROKARBON DALAM PROSES PERCEPATAN PENDINGINAN DAN PENGHEMATAN ENERGI PADA REFRIGENERATOR Muddin, Saripuddin; Jamaluddin, Jamaluddin; Arief, Muhammad; Muis, Abdul
JURNAL ILTEK Vol 13, No 01 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.702 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i01.387

Abstract

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas pada bantalan poros propeller kapal motor penumpang binaiya dan untuk menentukan faktor variabel yang paling berpengaruh terhadap kerusakan pada poros propeller dan bantalan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa yaitu pengambilan data hasil rekaman atau survei langsung pekerjaan yang ada dan sesuai dengan rekomondasi dari Biro Klasifikasi lndonesia atau wawancara pada pihak ownwe surpeyor dan pelaksana langsung yang ada dilapangan. Berdasarkan data data yang diperoleh selama melakukan penelitian dan pembahasan hasil analisa data pada reparasi poros propeller di lokasi PT industri kapal indonesia [persero] makassar secara sistimatis kapal tersebut di ketahui bahwa kerusakan poros propeller pada umumnya terjadi keausan pada1 bantalan dan kerusakan remes packing. Pemakaian bantalan melewati batas umur mengakibatkan bantalan mengalami kelelehan pada akhirnya bantalan tersebut akan mengurangi kekuatan material.
PERBANDINGAN POSISI 1G, 2G DAN 3G TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LAS SMAW DENGAN MODEL KAMPUH V DAN KAMPUH X Saripuddin Muddin; Djufri Juma; Junaedy Syamsuddin; Muhajir Muhajir
JURNAL ILTEK Vol 16, No 1 (2021): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.026 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v16i1.587

Abstract

Proses penyambungan pelat dengan cara pengelasan pada saat ini sangat banyak digunakan, hal ini dikarenakan proses pengelasan akan sangat lebih cepat dan efisien. Penyebab terjadinya kerusakan pada pengelasan adalah penggunaan jenis kampuh las yang tidak sesuai dengan pembebanan ketika proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari kekuatan sambungan las dengan menggunakan kampuh V dan X dengan posisi pengelasan datar, vertikal dan horizontal. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu menyambung dua pelat logam yang berbeda dengan menggunakan mesin las SMAW. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan kampuh V dan kampuh X dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 2 cm dan tebal 10 mm sesuai standar ASTM E8. Kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian tarik, spesimen uji tarik, dan menghitung regangan dan tegangan. Hasil penelitian ditunjukkan dengan arus las berpengaruh terhadap kekuatan tarik pengelasan SMAW. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan nilai kekuatan tarik yang variatif untuk kampuh v pada posisi pengelasan datar 40,297Mpa posisi vertical 40,824 Mpa dan posisi hotizontal 39,979 sedangkan untuk kampuh x nilainya pun bervariatif, pada posisi mendatar sebesar 41,666 Mpa  untuk posisi  vertical dan horizontal masing-masing 41,666 dan 41,788 Mpa. Kesimpulannya adalah Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh jenis kampuh X 2G dengan nilai rata-rata kekuatan tarik sebesar 417,14 MPa sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada jenis kampuh V 2G dengan nilai rata-rata sebesar 39, 787 MPa.
PENGARUH HASIL PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN DAN KEKERASAN Saripuddin Muddin
JURNAL ILTEK Vol 11, No 02 (2016): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.382 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v11i02.433

Abstract

Proses pengelasan harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang ada pada konstruksi. Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin. Tujuan penelitian ini adalah sifat mekanis material baja ST 42 yang mengalami proses perlakuan pengelasan dengan menggunakan las listrik, dan pengaruh pengelasan terhadap kekuatan dan kekerasan baja ST 42. Metode penelitian penilitan ini bahan uji yang digunakan adalah pelat baja St 42. dengan ukuran 200 mm × 40 mm × 4 mm dengan jumlah 8 (delapan) specimen dan ukuran 100 mm × 40 mm × 4 mm dengan jumlah 2 (dua) specimen. Hasil Penelitian diperoleh hasil material logam induk adalah baja ST 42 dengan sifat sifat mekanis sebagai berikut Kekuatan tarik: 43,802 Kg/mm2,  Regangan patah:  4,833 % , Reduksi penempang patah: 6,45 %, Kekerasan Rockwall: 132,424 Karakter patahan : Patah getas dan Kekerasan yang terjadi akibat pengaruh pengelasan terdistribusi sesuai dengan jarak dari titik pusat las. Semakin jauh dari titik pusat las semakin kecil pengaruhnya, ini terjadi karena pengaruh panas pada daerah ini   juga semakin kecil, semakin besar arus yang dipakai saat pengelasan, maka semakin kasar bentuk butiran logam.
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR BERBASIS WEB Saripuddin Muddin; Andi Haslindah; Rahmayanti Manatha; Sartika Sartika
JURNAL ILTEK Vol 15, No 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.421 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.501

Abstract

Perpustakaan pada Universitas Islam Makassar sekarang ini mengolah data anggota, buku, serta peminjaman-pengembalian buku, namun pengolahan datanya termasuk peminjaman dan pengembalian buku masih bersifat manual, sehingga dibutuhkan sistem informasi agar pencarian dan pengolahan data lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membantu peningkatkan pelayanan perpustakaan dengan membuat sebuah sistem informasi berupa website yang memudahkan user untuk melihat daftar buku yang terdapat di perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu sistem informasi berbasis web yang mana dalam pembuatannya menggunakan HTML, PHP dan Boostrap sebagai bahasa pemrograman, dengan MySQL sebagai database manajemennnya. Hasil dari perancangan sistem informasi yaitu pada halaman utama user dapat melihat daftar buku-buku serta daftar skripsi yang terdapat di perpustakaan. Adapun untuk admin, dapat mengubah data-data pada perpustakaan seperti data buku, anggota perpustakaan, proses peminjaman dan pengembalian, serta data-data pendukung lainnya. Dengan adanya sistem informasi tersebut maka dapat memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola data perpustakaan serta memudahkan dalam proses pelaporan secara menyeluruh, serta memudahkan pencarian data dengan adanya tombol pencarian yang terdapat pada sistem.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIOGAS Saripuddin Muddin; Andi Haslinah; Amran Amran; Ardiansyah Ardiansyah
JURNAL ILTEK Vol 14, No 2 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.282 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i2.417

Abstract

Energi dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk menunjang berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk menetukan besar kapasitas eceng gondok menghasilkan energi biogas. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif. Dengan menggunakan vareasi campuran 3:1 dan 2:2. Alat Manometer untuk mengukur tekanan gas pada tabung. Tahap pembuatan reactor,persiapan pembentukan gas,uji nyala. Hasil nilai rata-rata dari hasil pengujian tabung fermentasi 3:1 adalah 3,50 Kpa dan 2:2 adalah 1,72 kPa. Kesimpulan peneliti menetukan besar kapasitas eceng gondok menghasilkan energi biogas dengan perbandingan 3 kilo eceng gondok 1 kilo kotoran sapi dan 2 kilo eceng gondok 2 kilo kotoran sapi. Eceng gondok dari dua perbandingan yang menghasilkan gas terbanyak dengan waktu yang sama adalah perbandingan 3:1.
EVALUASI PRODUKTIVITAS PENGOLAHAN HASIL PANEN MENGGUNAKAN MESIN THRESHER DENGAN COMBINE HARVERTER Ahmad Hanafie; Andi Haslindah; Saripuddin Muddin; Awaluddin Yunus
JURNAL ILTEK Vol 12, No 01 (2017): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.927 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v12i01.394

Abstract

Perkembangan alat pertanian semakin banyak dan perlu selalu dilakukan perbaikan-perbaikan sistem baik terhadap alat yang digunakan maupun penggunaan sumber daya manusia tujuannya adalah pengolahan hasil panen dapat mengefesiensi biaya dan produktivitas. Metode penelitian Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini data primer dan skunder, Observasi mengadakan penelitian atau pengamatan pada obyek penelitian berupa pengamatan langsung terhadap pengguna mesin perontok padi thresher dan mesin perontok padi (combine harverter). Hasil penelitian menunjukkan evaluasi mesin thresher dan mesin combine harverter proses kegiatan yang sangat panjang dan tidak efesien dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak sehinga produktivitas rendah. Serta banyaknya kegiatan-kegiatan atau proses yang harus dilalui baru sampai tahap pengemasan dan waktu yang dibutuhkan sebesar 36,404 menit/ 100 kg butiran padi yang dihasilkan.
PERANCANGAN KERAN AIR WUDHU OTOMATISASI BERBASIS MICKRONTROLER Saripuddin Muddin; Fadhli Rahman; Syahruddin Syahruddin; Rahmawati Rahmawati
JURNAL ILTEK Vol 14, No 2 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.825 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i2.423

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era ini menjadi faktor penting dan tidak dapat terpisahkan dalam usaha untuk meningkatkan teknologi serta  kesejahteraan setiap masyarakat. Tujuan dari penelitian adalah untuk merancang alat keran air wudhu otomatis berbasis mikrokontroller dan untuk menguji alat keran air wudhu otomatis berbasis mikrokontroller. Metode yang di gunakan yaitu masukan, pemrosesan, keluaran. Masukan terdiri atas sensor ultrasonik sebagai pengirim sinyal (transsmiter) dan potransistor sebagai penerima sinyal (receiver). Unit pemrosesan terdiri atas mikrokontroler promini, dan keluaran terdiri atas relay.Mikrokontroler menerima input dari sensor kemudian mikrokontroler memberikan output pada relay. Adapun cara kerja keran air wudhu otomatis yaitu mendeteksi adanya objek tangan/kaki manusia oleh sensor infra merah. Ketika cahaya infra merah ke phototransistor terhalang oleh tangan dan kaki manunusia, sinyal yang di terima tersebut akan diolah sebagai data didalam mikrontroler Adapun pengujian alat ini berupa pengujian sensor, pengujian keran selenoid, dan relay. Dalam penelitian alat Keran air otomatis ini mengunakan dua perancangan yaitu perancangan perangkat keras (Hardware) dan perancangan perangkat lunak(Software). Hasil penelitian adalah dapat Memudahkan masayarakat untuk menghemat dalam penggunaan air wudhu dan untuk mengukur kemampuan dari sensor ultrasonic, kemudian ketika objek dijarak 50 cm maka sensor akan mendeteksi objek dan akan di kirim ke mikrontroler, kemudian mikrokontroler memproses data  dan mengirim perintah ke motor servo, selanjutnya motor servo akan memproses dan hasilnya (air) dikeluarkan melalui keran. Kesimpulan dari penelitian adalah untuk memudahkan masyarakat dalam menghemat pengunaan air, Alat ini telah di ujicoba dan hasilnya bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan cara kerja alat tersebut.
RANCANGAN PENGHATAR HASIL RONTOKAN PADI PADA MESIN COMBINE HARVERTER Ahmad Hanafie; Andi Haslindah; Saripuddin Muddin; Awaluddin Yunus
JURNAL ILTEK Vol 13, No 01 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.573 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i01.116

Abstract

Mesin combine harverter yang dirancang secara terintegrasi dalam pengolahan hasil panen. Adalah pengambungan mesin thresher yaitu mesin yang merontokkan padi secara statis yang artinya mesin dalam posisi diam, bahan yang datang ke mesin untuk proses perontokan, lalu hasil rontokan tersebut dipindahkan pada mesin pembersih untuk memisahkan butiran padi yang hampa serta batang, daun atau kotoran lain yang masih menempel pada butiran padi sedangkan combineharveter adalah mesin yang digerakkan secara dinamis yang mampu digerakkan secara vertikal hasil rontokan ini dibawak kebagian mesin pembersih menghilangkan dedaunan serta batang yang masih terikut pada butiran padi, dalam penelitian kedua mesin digabung menjadi satu manfaat untuk mengurangi waktu kerja serta efesiensi biaya.Bak penghantar padi yang telah dirangkai dengan komponen lainnya ukuran panjang 180 cm. Lebar 14 cm dengan ketebalan 0,5 mm. Model bak penghantar ini dibuat secara terpisah-pisah, bak teridi dari 4 bagian yaitu bak bagian bawah (landasan penghantar), bagian bagian atas(penutup), Pentup bak kontrol bagian bawah untuk pengontrol bagian perontokan dan, bak kontrol bagian atas untuk bagian mesin thresher. penutup bak penghantar terdiri 2 bak yang terletak pada ujung bawah atas, dan pada bagian atas bawah. Fungsi penutup bak pengantar adalah sebagai alat kontrol bila mana terjadi suatu hal pada bagian antara ruang perontokan dengan arah ke penghantar, biasa terjadi bila butiran padi dan batang padi yang terbawah saat diroktokkan. Begitu juga alat kontrol pada bagian atas fungsi sama sebagai pengontrol antara penghantar ke bagian thresher.
ANALISIS KEKUATAN TARIK PENGARUH PERLAKUAN PANAS HASIL PENGELASAN KAMPUH V BAJA 42 DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR DAN OLI Saripuddin Muddin; Jamaluddin Jamaluddin; Reski Eka Putra; Sahrul Sahrul
JURNAL ILTEK Vol 16, No 1 (2021): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.583 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v16i1.584

Abstract

Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh  perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian  nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 1000 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh  perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian  nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589                 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 100o0 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).