Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Faktor Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus di Puskesmas Kota Malang): Identify Occupational Safety and Health Risk Factors in Health Care Facilities (Case Study at Malang City Health Center) Nafilatul Fitri; Rizki Mustika Riswari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.341 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i6.2374

Abstract

Latar Belakang: Potensi bahaya dan pengendalian resiko K3 dilakukan dengan identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Penilaian risiko K3 merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengelola risiko yang dihadapi fasilitas pelayanan Kesehatan terutama puskesmas. Pada lokasi penelitian ini, pekerja berpotensi terpapar berbagai faktor bahaya, meliputi fisik, kimia, biologi dan ergonomi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko keselamatan dan Kesehatan kerja fasilitas pelayanan Kesehatan di puskesmas kota malang dan memberikan rekomendasi pengendalian risiko bahaya tinggi (high risk). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan data Purposive Sampling. Penelitian ini dilaksanakan di sebuah Puskesmas di Kota Malang pada bulan Juli – September 2022. Pengumpulan data menggunakan data primer dan skunder. Dimana data primer didapatkan dari hasil wawancara dan data sekunder dari dokumen puskesmas kota malang. Pengolahan data menggunakan tool formulir analisis resiko. Analisis data risiko ditentukan nilai kemungkinan (likelihood) dan keparahan (consequence). Langkah terakhir adalah menentukan nilai risiko dan peringkat risiko. Risiko yang menduduki peringkat tertinggi akan direkomendasikan untuk mendapatkan prioritas penanganan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi lab, KIA/KB, dan ruang gizi terdapat 10 risiko bahaya yang terdiri dari 2 risiko bahaya tinggi (high risk), 4 risiko bahaya sedang (moderate risk), dan 4 risiko bahaya rendah (acceptable risk). Pengendalian risiko bahaya tinggi yang paling banyak dilakukan oleh puskesmas kota malang adalah pengendalian yang bertujuan untuk menurunkan nilai kemungkinan, yaitu pengendalian secara teknis dan administratif. Kesimpulan: faktor risiko keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan pada puskesmas kendalsari kota malang terdiri dari faktor bahaya fisik, kimia, biologi, dan ergonomi.
SOSIALISASI PENDAMPINGAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEDAGANG DI PASAR BUNUL REJO KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Nafilatul Fitri; Rizki Mustika Riswari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13204

Abstract

ABSTRAKPasar merupakan objek vital nasional dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jumlah pasar di Indonesia pada akhir tahun 2021 mencapai 16.175 buah dan terdapat 53 pasar telah mendapatkan sertifikat SNI. Bentuk perhatian pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat khususnya sektor informal yaitu menggalakkan program pos UKK (pos Upaya Kesehatan Kerja). Pasar Bunulrejo diketahui tidak memiliki pos ukk sehingga penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi tersebut perlu diperhatikan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan identifikasi permasalahan dasar di pasar Bunulrejo Kota Malang, melakukan pendampingan kader pos UKK dalam melakukan identifikasi bahaya dan perumusan pengendalian bahaya di tempat kerja. Metode yang digunakan adalah PAR (Participatory Action Research) dengan melakukan 2 kegiatan yaitu Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Kegiatan diikuti oleh 14 orang kader pos UKK dan 6 orang pengelola pasar Bunul Rejo. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre dan post-test pada kegiatan MMD untuk mengetahui pengetahuan kader pos UKK tentang bahaya di lingkungan pasar. Kegiatan SMD diawali dengan pemaparan materi terkait pentingnya pos UKK dan dasar keselamatan dan kesehatan kerja. Berdsarkan hasil kegiatan SMD, diketahui bahwa bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di pasar Bunul Rejo yaitu berupa kebisingan alat pemarut kelapa/ penggiling daging, postur kerja janggal pedagang sembako, sisa sayuran tercecer di lantai, dan tidak konsentrasi dalam melakukan pemotongan. Kegiatan MMD diawali dengan pemaparan materi tugas pokok dan fungsi kader pos UKK dan langkah penilaian risiko di lingkungan pasar. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa pengetahuan peserta meningkat sebanyak 55,4% terkait identifikasi bahaya dan pemberian rekomendasi pengendalian risiko. Kegiatan MMD diakhiri dengan peresmian pos UKK oleh lurah setempat. Kegiatan ditindaklanjuti dengan pendampingan pos UKK dari Puskesmas setempat. Kata kunci: program keselamatan dan kesehatan kerja; Pos UKK; pasar bunul rejo. ABSTRACTThe market is a vital national object in fulfilling the needs of the community. The number of markets in Indonesia at the end of 2021 reached 16,175 and 53 markets have received SNI certificates. A form of government attention in protecting public health, especially the informal sector, is to promote the UKK post-program (Pos Upaya Kesehatan Kerja). Bunulrejo Market is known not to have an ukk post so the application of occupational safety and health at that location needs attention. The purpose of this activity is to identify basic problems in the Bunulrejo market in Malang City, assist UKK post cadres in identifying hazards and formulate hazard control in the workplace. The method used is PAR (Participatory Action Research) by conducting 2 activities, namely Introspective Survey (SMD) and Village Community Deliberation (MMD). The activities were attended by 14 UKK post cadres and 6 Bunul Rejo market managers. The evaluation was carried out using pre and post-test in MMD activities to determine the knowledge of UKK post cadres about hazards in the market environment. The SMD activity began with a presentation of material related to the importance of the UKK post and the basics of occupational safety and health. Based on the results of SMD activities, it is known that occupational safety and health hazards in the Bunul Rejo market are in the form of noise from coconut graters/meat grinders, awkward work postures of grocery traders, vegetable scraps scattered on the floor, and lack of concentration in cutting. The MMD activity began with a presentation of the main tasks and functions of the UKK post cadres and risk assessment steps in the market environment. Based on the evaluation results, it was found that the participants' knowledge increased by 55.4% related to hazard identification and risk control recommendations. The MMD activity ended with the inauguration of the UKK post by the local village head. The activity was followed up with UKK post assistance from the local health centre. Keywords: occupational safety and health program; UKK post program; bunul rejo market.
PELATIHAN PENGGUNAAN APAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN APAR UNTUK KESIAPSIAGAN KEBAKARAN PADA CIVITAS AKADEMIK DI POLTEKKES MALANG TAHUN 2023 Ani Asriani Basri; Nafilatul Fitri; Fariz Zuvil Arganata
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19617

Abstract

ABSTRAK Institusi Pendidikan memiliki beberapa risiko potensi bahaya salah satunya adalah kebakaran pada gedung. Dengan adanya potensi bahaya tersebut maka sebaiknya harus dikendalikan dengan tepat agar tidak menyebabkan sakit, cedera, dan bahkan kecelakaan yang serius serta mencegah timbulnya kerusakan pada alat dan lingkungan. Tim Pengabdian bermaksud untuk mengadakan Pengabdian kepada masyarakat khususnya pada civitas akademik di Poltekkes Malang sebanyak 26 responden dengan tema “Pelatihan Penggunaan APAR Untuk Meningkatkan Kemampuan Penggunaan Apar Dan Kesiapsiagan Kebakaran Pada Civitas Akademik di Poltekkes Malang tahun 2023’. Prosedur kegiatan pengabdian masyakarat melalui beberapa tahapan dimana tahap pertama adalah tahap persiapan, tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan yaitu Kegiatan pre-test, Penyampaian materi dengan Ceramah, Diskusi dan demonstrasi menggunakan Apar dan fire blanket serta Kegiatan evaluasi post- test. Berdasarkan hasil Pre-test dan Post-test kuesioner menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman secara keseluruhan yaitu 12%. Adapun kenaikan tingkat paling tinggi pada materi jenis APAR sebanyak 19% dan teknik cara memadamkan api sebanyak 7%, dengan adanya kegiatan ini civitas akademik dapat meningkatkan pengetahuan dan skill dalam menggunakan APAR maupun fire blanket sebagai bentuk kesiapsiagan dalam menghadapi bencana terutama kebakaran. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini adalah membentuk struktur organisasi Tanggap darurat di tingkat Poltekkes Malang yang akan di usulkan dan disahkan oleh Direktur Kata Kunci: APAR; civitas akademik; kebakaran ABSTRACTEducational institutions have several potential hazard risks, one of which is a fire in the building. With this potential danger, it should be controlled appropriately so as not to cause pain, injury, and even serious accidents and prevent damage to equipment and the environment. The Community Service Team intends to hold community service, especially for the academic community at the Malang Poltekkes as many as 26 respondents with the theme "Training on the Use of Fire Extinguisher to Improve the Ability to Use Fire Extinguisher and Fire Preparedness in the Academic Community at the Malang Poltekkes in 2023'. The procedure for community service activities goes through several stages where the first  stage is the preparation stage, the second stage is the implementation of activities, namely pre-test activities, material delivery with lectures, discussions and demonstrations using APAR  and fire blankets  and post-test evaluation activities. Based on the results of the  Pre-test  and Post-test questionnaires showed that there was an increase in overall understanding of 12%. The highest level increase in fire extinguisher type material as much as 19% and techniques for extinguishing fires as much as 7%, with this activity the academic community can increase knowledge and skills in using fire extinguishers and fire blankets as  a form of preparedness in dealing with disasters, especially fires. The implication of this service activity is to form an emergency response organizational structure at the Malang Poltekkes level which will be proposed and ratified by the Director Keywords: fire extinguisher; academic community; fire