Lukas Lukas
Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Lukas Ligan
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.421 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.89

Abstract

Educating children is a must for parents, because parents are responsible to God. Parents cannot make busy work an excuse for not educating their children in God, and regard it as the duty and responsibility of the school and church. Being a parent means taking on a great responsibility, namely educating children in all aspects. This responsibility is not something that is easily delegated to other parties, such as schools or churches, but is something that is integral to the life of every parent. The growth and development of children's knowledge will depend on the role of parents. This article tries to provide an understanding regarding the main role of parents in educating children based on the book of Deuteronomy 6:4-9. First, parents introduce God to their children through teaching, secondly teach God's commands repeatedly and thirdly, become an example in loving God. This article uses descriptive qualitative research with a literature and biblical text approach and focuses on discussing the role of parents in educating children based on Deuteronomy 6:4-9. Mendidik anak adalah sebuah keharusan bagi para orang tua, karena orang tua bertanggung jawab kepada Tuhan Allah. Orang tua tidak bisa menjadikan kesibukan bekerja menjadi alasan untuk tidak mendidik anak-anak di dalam Tuhan, dan mengangap hal itu sebagai tugas dan tanggungjawab pihak sekolah maupun gereja. Menjadi orang tua berarti mengemban Tanggung jawab yang besar yaitu mendidik anak dalam segala aspek. Tanggungjawab ini bukanlah merupakan sesuatu yang dengan mudah saja dilimpahkan ke pada pihak lain, seperti sekolah maupun gereja, melainkan merupakan sesuatu yang terintegral dalam kehidupan setiap orang tua. Tumbuh kembang dan pengetahuan anak akan sangat bergantung pada peran orang tua. Artikel ini mencoba memberi pemahaman terkait Peran utama orang tua dalam mendidik anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9. Pertama orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anak melalui pengajaran, kedua mengajarkan perintah Tuhan secara berulang-ulang dan yang ketiga menjadi Teladan dalam mengasihi Tuhan. Artikel ini mengunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pustaka dan teks Alkitab dan berfokus pada pembahasan mengenai Peran orang tua dalam mendidik anak berdasarkan Ulangan 6:4-9.
Hypocrisy and Social Segregation amongs Mental Health Education Imelda Rosen; Yakup Pransisko; Melan Melan; Sirnawati Sirnawati; Lukas Lukas; Yohanes Yappo
Jurnal Pendidikan West Science Vol 1 No 10 (2023): Jurnal Pendidikan West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpdws.v1i10.699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana informasi mengenai hoaks, pendidikan, politik dan media di tengah gempuran teknologi, terutama melalui pertimbangan penuturan tiga subjek penelitian yang kesemuanya adalah mahasiswa. Berita hoaks di sini tidak dikaji dalam disiplin ilmu tertentu atau hoaks dalam konteks, analogi, dan fenomena tertentu. Namun, lebih kepada studi eksploratif sederhana untuk menunjukkan suara para pembelajar dari kalangan perguruan tinggi sebagai garda terdepan yang menjaga martabat pengetahuan yang sifatnya a posteriori. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pencarian data melalui teknik wawancara. Teknik wawancara menjadi penting bagi penulis ketika suara-suara tersebut tidak dapat dikuantifikasi atau dihitung dengan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita hoax, atau hoax itu sendiri, tidak begitu mengagetkan bagi subjek yang pernah dan sedang duduk di bangku kuliah karena pencarian data yang mendalam merupakan naluri alamiah dan budaya mahasiswa yang mengecap bangku kuliah. Dengan demikian, perdebatan seputar berita hoax di luar ruang kuliah menjadi kurang menarik ketika subjek merasa bahwa fakta yang ada hanya itu-itu saja tanpa ada sentuhan dari disiplin ilmu dan perspektif lain di luar perspektif yang ditawarkan.
Urgensial Filsafat, Kode Etik dan Profesionalisme Guru di Kalimantan Tengah Nava; Meri Riska; Nur Liansih; Lukas; Novia Gustina; Alfonso Munte
SIBERNETIK: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2023): Sibernetik: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universita San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/sjpp.v1i1.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kode etik sekolah dan bagaimana kode etik sekolah bisa meningkatkan profesionalitas dalam pembelajaran melalui narasi-narasi subjek. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif dengan teknik wawancara melalui kepala sekolah dan guru-guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Palangka Raya dan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Jangkang, Palangka Raya. Penelitian berlangsung pada tanggal 24 September 2022. Selain itu, penelitian ini ditindaklanjuti melalui studi refleksi filosofis sebagai landasan teori atas kehadiran profesionalitas guru di daerah sebagai guru yang beradaptasi dengan budaya dan perkembangan kemajuan pendidikan secara berkelanjutan. Hasil penelitian peneliti menunjukkan adanya dinamisasi praksis antara kode etik dan praksis di lapangan, khususnya dalam konteks PAK di Palangka Raya. Dinamisasi tersebut semakin dikuatkan melalui refleksi filosofi pendidikan sebagai sebuah teori atas pembelajaran secara berkelanjutan berdasar konteks lokal.
PATRIARCHY, INEQUALITY AND COURTSHIP: DECISION-MAKING INABILITY Selti Selti; Puji Efriany Zain; Yohanes Yappo; Leonardo Siburian; Lukas Lukas
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS Vol. 1 No. 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to explore the narratives told to peers about sexual harassment in long-term friendships. This research focuses more on finding narratives that emerge for victims of sexual harassment at the dating level. However, it is still difficult for researchers to find empowerment spaces in which to capture these narratives as data for empowerment spaces in order to see the extent to which narratives are able to resonate in this research as qualitative research or as a research method. The results showed that the research subjects had experienced such a long trauma but were still able to speak out, which often became a space for public silencing when it seemed that sexual harassment was considered a taboo culture.
PHILOSOPHY OF PROGRESSIVISM AND BEYOND: TRANSFORMING CHRISTIAN RELIGIOUS EDUCATION Alfinia Tecuari; Matthew Timothy Palit; Andani Nainggolan; Puji Efriany Zain; Lukas Lukas; Selti Selti; Evi Mariani
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS Vol. 1 No. 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transforming Christian Religious Education through Philosophical Progressivism: Improving the Quality of Education and Relevance to the Contemporary Era. This research aims to examine the concept of philosophical progressivism and its application in Christian religious education in the contemporary era. The concept of philosophical progressivism has basic principles that are consistent with the goals of Christian religious education, namely to provide a holistic and critical understanding of Christianity and the surrounding environment. The results show that the application of philosophical progressivism in Christian religious education can improve the quality of education and relevance to the contemporary era. However, there are some challenges and obstacles that need to be overcome in its application. Therefore, teachers as implementers of Christian religious education need to pay attention to the basic principles of philosophical progressivism and be able to apply them in learning. This research is expected to provide recommendations for the development of Christian religious education curriculum in the future.