Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pemasaran Produk UMKM Desa Prayungan Pada Pasar Digital (E-commerce) may shinta retnowati; Aisy Rahmania; M. Ilham Nazaruddin Noor
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/educate.v2i1.2458

Abstract

Praktik penggunaan teknologi atau jaringan internanet melalui industri perdagangan secara online atau biasa yang disebut e-commerce ini  memiliki jaringan pasar dan sasaran penjual dan pembeli yang sangat luas dan dapat dengan mudah diakses oleh semua orang dari berbagai kalangan  dan setiap saat. Hal ini menyebabkan transaksi perdagangan barang dan jasa melalui internet semakin meningkat jumlahnya sering dengan meningkatnya pengguna internet. E-commerce memberikan peluang terhadap pelaku usaha baru untuk memasuki pasar tanpa adanya hambatan karena media internet dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, sehingga dapat terjadi penurunan hambaran pasar (entry barrier). Semakin banyaknya pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha, maka semakin kompetitif suatu pasar. Pada Tahapan yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian ini dengan beberapa Persiapan yang dilakukan diantaranya; Melaksanakan  FGD (Forum Group Discussions). pelatihan system pemasaran dengan e-commerce “Shopee”,  melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam pemahaman dan penggunaan aplikasi pemasaran di e-commerce shopee, mulai dari registrasi, pembuatan “Toko online” pada akun, cara posting barang, dan informasi layanan yang ada dishopee untuk penjual dan  memonitoring perkembangan dari pelaksanaan penjualan e-commerce. Pelaku UMKM tas anyaman yang sebelumnya hanya mengadalkan system penjualan manual, yakni menunggu konsumen untuk datang langsung ke rumah penjual ataupun menunggu saat ada momen bazar saat ini mereka dapat melakukan penjualan dengan cara digital pada e-commerce.
Hearing Loss Risk Factors Analysis among Gold Mining Dozer Operators Aisy Rahmania; Eka Rosanti; Ramadhan Saputra; Muhammad Rifki Taufik
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 11 No. SI (2022): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.53 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v11iSI.2022.10-18

Abstract

Introduction: industrial mining activities have the highest prevalence of NIHL due to operating a heavy vehicle. Dozer is one of the heavy vehicles with a high noise level. Methods: This study was descriptive research about risk factors related to hearing loss of 28 dozer operators at PT. X. The risk factors consisted of demographic factors, working behavior (listening to music, smoking), noise levels were analyzed with hearing loss using STS. Interviews were conducted with the workers and company representatives. Hearing loss examination used an audiometric test to determine the STS of the operators with the result that positive more than 10 dB and negative at 10 dB or less. All the data is secondary. Results: noise level of all dozers exceeds the TLV (>85dB) operated for 10 hours a day and six days a week. Half of the dozer operators had STS (+) occurred at age 40 years and older, working for more than five years, not use the PPE or misused, the habit of listening to music and smoking. Conclusion: noise and demographic factors can increase the risk of hearing loss in dozer operators. The company must control by combining plywood, foam, tray, and coir material in the dozer cabin, which can reduce 31.94 dB and apply for PPE double protection. 
Evaluation of Agricultural Work Environment with Ergonomic Checkpoints in Demangan, Siman, Ponorogo Ratih Andhika Akbar Rahma; Fahri Cahyo Satria; Aisy Rahmania; Rindang Diannita
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 21, No. 2, December 2022
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v21i2.18709

Abstract

An ergonomic checkpoint is a method for evaluating the current work environment and implementing a more suitable work environment. When workers do work activities, the work environment is a critical component. Ergonomics is described as studying human factors in the workplace, including anatomy, physiology, psychology, engineering, management, and design. Based on preliminary observations, several activities allow potential hazards to arise, such as farmers’ lack of understanding of Personal Protective Equipment (PPE) when spraying pesticides and farmers’ use of t-shirts as a mask. Farmers repeated movements with a bent body position when planting rice seeds, which can cause potential health problems such as musculoskeletal. Using descriptive observational research, this study tries to objectively establish the conditions of the work environment concerning the circumstances. The Ergonomic Checkpoints method was used for data collecting. The results of the work environment assessment using the Ergonomic Checkpoints method in agriculture in Demangan Village revealed that five aspects that required corrective action, consisting of materials storage, and handling, had two points of incompatibility, machine safety had one moment of incompatibility, premises/workspace had one moment of incompatibility, and welfare facility had one moment of mismatch. Farmers in Demangan village should use Ergonomic Checkpoints to pay attention to the work environment in keeping with agricultural standards.
Implemantasi Lock Out dan Tag Out Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan di PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban Aisy Rahmania; Alfiyan Iqbal Muzakky; Sisca Mayang Phuspa
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.5.2.131-140.2024

Abstract

Prosedur pengisolasian energi atau dikenal sebagai Lock Out Tag Out (LOTO) bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya yang disebabkan oleh pelepasan energi yang tidak terkontrol dari mesin yang berenergi saat melakukan perbaikan atau perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem penerapan LOTO sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban berdasarkan standar OSHA. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara melalui lima informan dan observasi lapangan, serta menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa seluruh prosedur LOTO ditujukan untuk mengurangi potensi bahaya akibat pelepasan energi selama proses perbaikan atau perawatan energi yang memerlukan LOTO adalah energi listrik, mekanik, panas, dan kimia. Adapun peralatan LOTO sudah hampir lengkap hanya label atau tagging belum memenuhi standar OSHA yakni belum terbuat dari bahan yang tahan di kondisi lingkungan kerja. Seluruh prosedur LOTO sudah diterapkan dan sesuai dengan standar OSHA sehingga tidak ada kecelakaan kerja akibat pelepasan energi yang tidak terkontrol di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban. Perusahaan perlu mengganti label dengan bahan yang lebih tahan lama dan sesuai dengan kondisi di tempat kerja.