p-Index From 2020 - 2025
7.132
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IJTIHAD Al-Iktisab: Journal of Islamic Economic Law Veteran Law Review JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia) Al-Iqtishadiyah: Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Al Ahkam Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat AT-TASYRI' Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah ANALISIS - SCIENTIFIC JOURNAL OF ECONOMICS, MANAGEMENT, BUSINESS, AND ACCOUNTING JOURNAL OF INDONESIAN COMPARATIVE OF SYARIAH LAW JES (Jurnal Ekonomi Syariah MUAMALATUNA Journal of Sharia Economics Al-Mizan : Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam At-Tasyri Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Syariah Journal of Community Practice and Social Welfare (JaCiPS) Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an,Tafsirdan Pemikiran Islam Educate: Journal of Community Service in Education FENOMENA: Jurnal Penelitian Qawanin: Journal of Economic Syaria Law Alhamra Jurnal Studi Islam Abadi: Jurnal Ahmad Dahlan Mengabdi Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Pamasa: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia FENOMENA: Journal of Social Science Journal of International Multidisciplinary Research Jurnal Hukum Islam Ziswaf Asfa Journal Journal of Economics, Bussiness and Management Issues Journal of Sharia Economic Law Journal of Aswaja and Islamic Economics KOPEMAS Besari: Journal of Social and Cultural Studies Journal of Economics and Tourism Welfare: Jurnal Pengabdian Masyarakat eJEBA
Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Fatwa Dsn-Mui No: 77/Dsn-Mui/V/2010 Terhadap Akad Murabahah Pada Produk Cicil Emas Di Bank Syariah Mandiri Annas Syams Rizal Fahmi; Muhammad Irkham Firdaus; May Shinta Retnowati; Zulfatus Sa�diah
Jurnal Al-Mizan Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank Syariah memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi dari pihak pemilik dana. Strategi baru telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada industri perbankan syariah. Sebagai bentuk responden dari kebutuhan masyarakat tersebut, maka Bank Syariah memberikan jasa pelayanan kepada nasabah dalam bentuk jasa pelayanan keuangan untuk mengalihkan transaksi non Syariah (konvensional) yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan Syariah dengan memberikan jasa pembiayaan produk cicil emas yang di dasarkan dengan landasan hukum pada Fatwa Dewan Syariah Nasional. Dalam penelitian ini penulis membahas Analisis Pembiayaan Murabahah pada Produk Cicil Emas ditinjau dari Penerapan Fatwa DSN MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010. Sehingga diharapkan mampu mengetahui bagaimana konsep mekasime penerapan akad dalam melakukan pembiayaan produk cicil emas dan juga landasan Fatwa DSN MUI. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Adapun untuk mendapatkan data-data pegawai dan nasabah yang melakukan pembiayaan produk cicil emas, penulis melakukan 3 cara yaitu dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang terhimpun kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik pembiayaan murabahah pada produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ponorogo sudah sesuai dengan fatwa DSN MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. Faktanya dalam praktik cicil emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ponorogo harga emas tidak bertambah selama akad berlangsung meskipun ada perpanjangan waktu setelah jatuh tempo, emas dijadikan jaminan dengan akad rahn dan disimpan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ponorogo, emas yang dijadikan jaminan tidak berubah akad dan tidak berpindah kepemilikan dan tetap disimpan di brankas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ponorogo.
Penerapan Asas Itikad Baik dalam Perjanjian Waralaba Ditinjau dari Pasal 1338 KUH Perdata May Shinta Retnowati; Milenia Ayu Saraswati; Devid Frastiawan Amir Sup; Muhammad Irkham Firdaus; Muhammad Abdul Aziz
Al Ahkam Vol. 17 No. 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37035/ajh.v17i1.4583

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dewasa ini semakin meningkat dan melahirkan model-model bisnis baru yang menjanjikan keuntungan besar, salah satunya franchise yang sudah banyak tersebar di pelosok Indonesia. Banyak pemilik modal yang akhirnya menjadikan bisnis ini ladang investasi namun dalam praktek perjanjian kontraknya, isi klausula hanya ditetapkan sepihak oleh pemberi waralaba. Untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan dalam perjanjian kontrak waralaba maka dilakukan asas bebas berkontrak terutama pada asas itikad baik. Pada penulisan penelitian ini peneliti menggunakan metode library research yang menggambarkan secara sistematis, normatif, serta akurat dengan peninjauan dari Pasal 1338 KUH Perdata. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kesesuaian pada Pasal 1338 Ayat (3) menyebutkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bebas berkontrak, dan realitanya pada perjanjian kontrak waralaba atau franchise seringkali isi klausula memberatkan salah satu pihak. Adanya itikad baik dapat menjadi pembatasan sebab setiap pihak diwajibkan untuk memenuhi hak dan kewajibannya.
Analysis of Sharia Law in The Management of Sales at Gas Station Mini Pertalite (Case Study in Mlarak Small Public Gas Stations) Annas Syams Rizal Fahmi; May Shinta Retnowati; Emha Afifudzaki Anwar
AL- IKTISAB Journal of Islamic Economic Law Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Darusssalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/al-iktisab.v2i2.3902

Abstract

Opportunities to sell Fuel (BBM), especially pertalite in Mlarak sub-district, are getting easier and faster with the help of new machines distributed to several corners of the village. Similar to General Gas stations, sales are made using dispenser machines, the amount of volume and price are clearly exposed on the display boards. However, there are still acts of some persons in Small Gas Station that do not heed the Islamic norms in sales, ie do not sell fuel oil does not match the dosage that should be. Though the right dose that has been agreed in the contract is a legal requirement for selling and buying, so the sale is included in the category of gharar. From the results of this study, it can be concluded that there is still a mini gas station in Mlarak sub-district that cheats the actual dosage, this indicates the practice of Trading contains elements of gharar and haram law in Islam, because it harms the consumer. With this research, it is expected to make the society especially the seller of Pertalite at Small Gas Station aware of the form of Trading they do, because every relationship with human not only to seek personal gain, but also to bring benefit and goodness to others.
Waqf in the Perspective of Waqf Rules in Indonesia Selamet Hartanto; May Shinta Retnowati; Devid Frastiawan Amir Sup
AL- IKTISAB Journal of Islamic Economic Law Vol 5, No 1 (2021): Al-Iktisab: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : University of Darusssalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/al-iktisab.v5i1.6203

Abstract

For Muslims in Indonesia, the basic concept of waqf in Islam is very well understood, and more than that, if examined further, there will be many waqf assets in Indonesia. In the perspective of a country, it is necessary to implement regulations, including Waqf Law (Law), Government Regulation (PP) on Waqf, Regulation of the Indonesian Waqf Board (BWI), and Regulation of the Minister of Religion (PMA). This study aims to explain waqf from the perspective of waqf rules in Indonesia. This research uses qualitative-descriptive-literature methods. The conclusion is that the existing waqf rules that apply in Indonesia aim to maintain the existence of waqf to always be in accordance with the basic concept of waqf in Islam. In addition, this rule also serves as the basis for the legal protection of legality of waqf in Indonesia.
Sharia Economic Views on Tabzir Behavior Daud Sukoco; May Shinta Retnowati; Azidni Rofiqa; Muhammad Irkham Firdaus; Devid Frastiawan Amir Sup
AL- IKTISAB Journal of Islamic Economic Law Vol 5, No 2 (2021): Al-Iktisab: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : University of Darusssalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/al-iktisab.v5i2.7032

Abstract

Tabzir behavior is a form of deviation in economic behavior, especially consumption. The purpose of this study is to describe the concept of tabzir in Islamic economic studies and to provide an ideal behavioral offer for consumer behavior. The research method used is qualitative-descriptive-library. Data were collected by documentation method, then processed by data editing and compilation method. Next, the analysis process was carried out by deduction method using the concept of tabzir in Islamic economic studies. Conclusions drawn from this study. First, tabzir behavior is a form of malpractice and deviation in economic behavior, especially in consumption. Second, the law of tabzir behavior for certain definitions is haram. Third, the wisdom avoid of  tabzir behavior is to build an awareness of collective solidarity, avoid debt, disorientation of  life  loss of critical power and economic education. The social concept about consumption based on sharia is a  social care which concern on tauhid  and love for fellow human beings, thus forming a just and civilized society.
Collateral As Expired Solution a Risk of Mudharabah Financing (Case Study of Bank Syariah Mandiri Bank KCP. Ponorogo) May Shinta Retnowati
AL- IKTISAB Journal of Islamic Economic Law Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Darusssalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/al-iktisab.v2i2.3901

Abstract

The practice of bank or non-bank financial institutions, seen from its development, is constantly changing. Since the growth of the Islamic economic system that emerged since 1992, using the usury-free system or profit sharing operated by Islamic banks, was developed to create even economic stability among the people. Sharia bank operational systems include funding, lending (financing), and services using muamalah contracts. The financing system for sharia banking products uses mudharabah contracts, but the implementation of collateral is one of the mudharabah financing solutions This research was conducted to determine mudharabah financing practices in BSM KCP. Ponorogo, how to settle defaults and balance collateral and profit sharing, using a qualitative research method that is descriptive and tends to use analysis. In the technique of collecting data with interviews, observation and documentation. In this study the implementation of contract in BSM, the customer does not know the intent by clearly the contents of the contract that has been signed and the customer does not get a copy of the contract documentation, so that it can lead to a risk of default later, in resolving disputes practiced at BSM to customers Paying is by continuous billing, restructuring, and strategy execution, while the more BSM is more often used by BSM is the execution of strategies in a family manner that can benefit both parties, but BSM leaves hands on the sale value of collateral carried out by the customer. On the balance of collateral risk and profit sharing that occurs in the practice of Islamic bank financing. Shows more collateral value than the value of financing received by the customer so that if there is a default financing or a customer fails to pay more to the bank, because the assets of the collateral are held by the bank, while for the results determined at the beginning of the contract consideration that the customer's business is in good condition because of obtaining additional funds from the bank, that this is the case of unclear division (gharar).
KONSEP ESSENSIALIA PADA PRINSIP PEMBUATAN KONTRAK DALAM PERIKATAN May Shinta Retnowati
Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law Vol 4, No 1 (2021): Hukum Islam dan Hukum Positif
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jicl.v4i1.6194

Abstract

Pada hakikatnya suatu perjanjian atau kontrak berasal dari suatu perbedaan atau ketidaksamaan kepentingan antara para pihak yang melakukan kontrak. Perumusan hubungan kontraktual tersebut pada umumnya diawali dengan proses negoisasi diantara para pihak. Sehingga dengan adanya kontrak perbedaan tersebut diakomodir dan selanjutnya dibingkai dengan perangkat hukum sehingga mengikat kedua belah pihak yang berkontrak. Kontrak atau perjanjian tertulis merupakan dasar bagi para pelaku bisnis untuk melakukan tuntutan jika salah satu pihak tidak melakukan apa yang telah disepakati dalam suatu kontrak atau perjanjian, untuk melakukan suatu bentuk prestasi dalam perjanjian yang telah disepakati dapat mengakibatkan timbulnya perikatan bagi keduanya untuk memenuhi apa yang menjadi kesepakatan bersama. Banyak dari pelaku kontrak yang belum memahami secara benar bagaimana pembuatan kontrak menurut hukum kontrak, sehingga jika dikemudian hari terjadi perselisihan diantara keduanya tidak mudah diselesaikan secara hukum karena kontrak yang dibuat tidak sesuai dengan hukum kontrak yang ada. Berangkat dari persoalan tersebut maka penulis merumuskan rumusan masalah Bagaimana penyusunan, struktur, dan anatomi yang ada dalam kontrak Serta bagaimana hubungan pembuatan kontrak dengan unsur essensialia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka (library research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka.  Hasil dari penelitian ini ialah, adanya ketentuan unsur serta asas yang mengatur dalam pembuatan perjanjian atau kontrak dapat memudahkan para pihak dalam membuat kontrak dan menyelesaikan sengketa yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu penting bagi para pihak mengetahui tentang asas serta unsur yang harus ada didalam kontrak agar kontrak atau perjanjian yang dilakukan dapat sah secara hukum serta mengikat para pihak yang melakukan perjanjian atau kontrak
Restrukturisasi Sebagai Sarana Negosiasi pada Pembiayaan Macet Jual Beli Angsuran di BMT IKPM Ponorogo May Shinta Retnowati; Muhammad Ulul Azmi; Hifdhotul Munawaroh
Al-Iqtishadiyah: Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah Vol 7, No 1 (2021): Jurnal al-Iqtishadiyah
Publisher : Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.038 KB) | DOI: 10.31602/iqt.v7i1.3611

Abstract

This study aims to analyze the efforts made by BMT IKPM Ponorogo to be able to save non -bank financial institutions from non -performing financing in the sale and purchase of installments and customers to settle its obligations. This study used qualitative descriptive with  the techniques of collection data through observations, interviews and documentation, then analyzed descriptively. The results of this study show that the settlement of non -performing financing on sale and purchase installment financing in BMT IKPM can be done by conducting negotiations to resolve non -performing financing disputes related to restructuring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa upaya yang dilakukan oleh BMT IKPM Ponorogo untuk dapat menyelamatkan lembaga keuangan non bank dari pembiayaan macet pada jual beli angsuran dan nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan penyelesaian pembiayaan macet pada pembiayaan jual beli angsuran di BMT IKPM dapat dilakukan dengan caranegosiasi untuk menyelesaikan perselisihan pembiayaan macet yang bersifat kekeluargaan pada restruksisasi.
Implementasi Akad Murabahah Terhadap Platform Peer to Peer Lending Muhammad Irkham Firdaus; Devid Frastiawan Amir Sup; Annas Syams Rizal Fahmi; May Shinta Retnowati; Muhammad Abdul Aziz
MUAMALATUNA Vol 13 No 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37035/mua.v13i1.4582

Abstract

Peer to peer lending menjadi solusi terbaik bagi para pengusaha UMKM, sehingga perkembangan start-up ini sangat cepat. Kemudahan dalam mekanisme yang ditawarkan menjadi faktor utama percepatan pertumbuhan start-up ini. Maka mulai berkembang beberapa platform peer to peer lending di Indonesia. Namun sistem yang digunakan masih berlandaskan pada sistem ekonomi konvensional, yang masih mengambil keuntungan dengan sitem bunga. Sementara bunga sangat dilarang dalam Islam, karena bunga dalam ekonomi Islam dianalogikan sebagai riba. Sedangkan dalam fiqh muamalah, transaksi yang halal adalah transaksi yang terlepas dari unsur-unsur maghrib (maisyir, gharar, dan riba). Supaya transaksi peer to peer lending terlepas dari unsur-unsur maghrib, maka peneliti akan membuat desain peer to peer lending yang sesuai dengan prinsip ekonomi Islam, dengan mengimplementasi akad murabahah pada transaksi peer to peer lending. Sehingga keuntungan yang diambil tidak menggunakan sistem riba. Penellitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif-kepustakaan. Kesimpulan yang didapat adalah supaya transaksi peer to peer lending terhindar dari unsu-unsur maisyir, gharar, dan riba (maghrib), maka dapat diterapkan akad murabahah pada transaksi ini. Akad murabahah diterapakan pada ketiga pihak layanan peer to peer lending atau hanya pada kedua pihak saja, yaitu pihak pemberi pinjaman (lender) dan pihak penerima pinjaman (borrower). Penyelenggara layanan dan pihak memberi pinjaman berperan sebagai ba’i (penjual) dan penerima pinjaman berperan sebagai musytari (pembeli) selaku pihak yang mengajuakan pembiayaan untuk pembelian suatu barang yang dibutuhkan.
Pelatihan Pemasaran Produk UMKM Desa Prayungan Pada Pasar Digital (E-commerce) may shinta retnowati; Aisy Rahmania; M. Ilham Nazaruddin Noor
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/educate.v2i1.2458

Abstract

Praktik penggunaan teknologi atau jaringan internanet melalui industri perdagangan secara online atau biasa yang disebut e-commerce ini  memiliki jaringan pasar dan sasaran penjual dan pembeli yang sangat luas dan dapat dengan mudah diakses oleh semua orang dari berbagai kalangan  dan setiap saat. Hal ini menyebabkan transaksi perdagangan barang dan jasa melalui internet semakin meningkat jumlahnya sering dengan meningkatnya pengguna internet. E-commerce memberikan peluang terhadap pelaku usaha baru untuk memasuki pasar tanpa adanya hambatan karena media internet dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, sehingga dapat terjadi penurunan hambaran pasar (entry barrier). Semakin banyaknya pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha, maka semakin kompetitif suatu pasar. Pada Tahapan yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian ini dengan beberapa Persiapan yang dilakukan diantaranya; Melaksanakan  FGD (Forum Group Discussions). pelatihan system pemasaran dengan e-commerce “Shopee”,  melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam pemahaman dan penggunaan aplikasi pemasaran di e-commerce shopee, mulai dari registrasi, pembuatan “Toko online” pada akun, cara posting barang, dan informasi layanan yang ada dishopee untuk penjual dan  memonitoring perkembangan dari pelaksanaan penjualan e-commerce. Pelaku UMKM tas anyaman yang sebelumnya hanya mengadalkan system penjualan manual, yakni menunggu konsumen untuk datang langsung ke rumah penjual ataupun menunggu saat ada momen bazar saat ini mereka dapat melakukan penjualan dengan cara digital pada e-commerce.
Co-Authors Abd.Rahman, Zayyad Ageng Riz’y Waluyo Ahmad Muqorobin Aisy Rahmania Al Faruqi, Musta’an Al-Huzwah, Fatya Zahwa Alatas, Muhammad Ali Alqudrih, Qomsin Amrullah, Muhammad Ilham Anis Humaidi, Anis Annas Syams Rizal Fahmi Annas Syams Rizal Fahmi Annas Syams Rizal Fahmi Anwar, Emha Afifudzaki Ardiyanti, Dwi Arjuna, Agma Averro, Muhammad Faruq Azidni Rofiqa Aziz Kurniawan Daniswara, Aliyya Lathifa Daud Sukoco Devid Frastiawan Amir Sup Dimyati Huda, Muhammad Elsyafa, Thoriq Izza Emha Afifudzaki Anwar Fadhila Sukur Indra Fahmi, Annas Syams Rizal Fajar Satriyawan Wahyudi Faruqi, Musta’an Al Fawwaz Raihan Firda Rahmi Aliya Putri, Sri Ghufron, Isa Lazuardi Hamzawi, M. Adib Harist, Dinar Naufal Hesti Rokhaniyah, Hesti Ihsan Hudiana Ihsan, Syahrul Imam Kamaluddin Iman Nur Hidayat Inaiyaya Zuhrifa Allhumahira Intan Puspitasari Kamila , Arfah Kusumastuti, Anisa Silvi M. Ilham Nazaruddin Noor Mafaz, Mafaz Maranti, Safika Masyail, Muhammad Shidqi Meitria Cahyani Milenia Ayu Saraswati Milenia Ayu Saraswati Mohammad Syifaurrosyidin Muhammad Abdul Aziz Muhammad Abdul Aziz Muhammad Fajar Hamijar Muhammad Faruq Averro Muhammad Irkham Firdaus Muhammad Rabbani Ridho Muhammad Ulul Azmi MUNAWAROH, HIFDHOTUL Namira Muthia Rosalina Naufal, Muhammad Zaky Nizomul Mulki Noor, M. Ilham Nazaruddin Nuarisa, Risma Hafida Nur Helmy Iffah Wafiyah Prasanti, Noviana Pratama, Ardena Afif Qoharuddin, Moch. Azis Qomsin alqudrih Rachmawati, Andini Rafifahnur, Nisrina Rahmania, Aisy Rashda Diana Rizki Apriliani Rofiqa, Azidni Sahputra, Jaya Salwa Fuadia Sa’diah, Zulfatus Selamet Hartanto Setiawan, Suhada Silvi Kusumastuti, Annisa Sujatmiko, Muhammad Sukma, Arti Mutiara Uluum, Muhammad Miftachul Vina Fithriana Wibisono Widagdho, Aryyo Yeni Zannuba Arifah Yusuf, M. Asror Zulfatus Sa�diah Zulfatus Sa’diah