Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

QASHASH: CREATING SMART PEOPLE Abu Yazid Bustami Harahap; M. Iqbal Irham
Academy of Education Journal Vol 13 No 2 (2022): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.836 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v13i2.1235

Abstract

This article describes the qashash or stories contained in the Qur'an which are used as a method to create intelligent and monotheistic people. The stories of the Qur'an are useful in the formation of human characters who are virtuous and have the creed of monotheism. The stories of the Qur'an become part of an effective educational method for the formation of a soul that unites God. So that it will produce intelligent humans. With stories or stories, students will get a touch of values that will affect their character. An educator can use stories as an alternative method of forming students' souls, especially in the affective and psychomotor domains. The research method in writing this article is a qualitative approach, tahlili interpretation.
Implementasi Undang-Undang No 7 tahun 2017 Terhadap Keterwakilan Perempuan Dalam Pemilu di Indonesia Abu Yazid Bustami Harahap
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1997

Abstract

Keterwakilan perempuan dalam politik merupakan salah satu indikator penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif dan berkeadilan. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi Pasal 245 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 terhadap keterwakilan perempuan dalam pemilu Indonesia serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan metode statute approach dan conceptual approach, mengkaji UU No. 7 Tahun 2017, PKPU No. 20 Tahun 2018, serta literatur ilmiah dari jurnal nasional dan internasional; analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi normatif telah memberikan dasar hukum progresif dalam menjamin keterwakilan minimal 30% perempuan pada daftar calon legislatif, namun implementasinya masih menghadapi berbagai hambatan. Partai politik cenderung menjadikan kuota perempuan sebagai formalitas administratif, menempatkan calon perempuan pada posisi tidak strategis, dan kurang melakukan kaderisasi yang memadai. Faktor budaya patriarki dan keterbatasan modal politik perempuan semakin memperburuk ketidaksetaraan peluang. Meskipun demikian, keberadaan regulasi, dukungan instrumen internasional seperti CEDAW, dan meningkatnya kesadaran publik memberikan peluang untuk memperkuat peran perempuan dalam politik.