Nurul Fauzi Rohmah
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa, KH Sholeh Iskandar Km 4, Cimanggu-Tanah Sareal, Bogor 16166

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aplikasi Tiga Jenis Pewarna Bakteri sebagai Pengawet Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) Melalui Rendaman Dingin Lany Nurhayati; Nurul Fauzi Rohmah; Tun Susdiyanti
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.537 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i1.5915

Abstract

Kayu telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh manusia sejak zaman dahulu dengan berbagai kegunaannya. Salah satu jenis pohon yang banyak ditanam adalah Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen). Namun kayu sengon memiliki warna yang cenderung putih dan memiliki kelas awet rendah IV-V. Pemakaian kayu sengon terbatas pada jenis pemakaian yang tidak memerlukan kekuatan maupun keindahan kayu, misalnya untuk peti kemas dan sebagai pengecoran semen Tampilan kayu bisa ditingkatkan dengan cara pengecatan berbahan dasar air bukan pelarut organik seperti alkohol pada thinner sebagai pelarut cat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada kayu sengon dengan cara mewarnai kayu sengon menggunakan bahan pewarna bakteri yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia Universitas Nusa Bangsa, Jalan KH Sholeh Iskandar Cimanggu Tanah Sereal Bogor, dan Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Jalan Gunung Batu No 5 Bogor. Pewarna bakteri yang digunakan yaitu safranin, hijau malakit dan kristal violet, dengan metode rendaman dingin selama 5 hari. Setelah perendaman diuji retensi, penetrasi, hedonik dan ketahanan kayu terhadap rayap. Hasil Penelitian nilai retensi tiga bahan pewarna Safranin 0,036-1,99 g/cm3, hijau malakit 0,24-0,206 g/cm3 dan kristal violet 0,042-0,215 g/cm3 Dari hasil uji hedonik diketahui bahwa safranin menjadi warna yang paling disukai. Safranin juga menunjukkan hasil yang baik sebagai anti rayap dengan tingkat mortalitas tinggi dan tingkat kerusakan mencapai 70%.Kata kunci: Sengon, pewarna bakteri, rendaman dingin, rayap