Setyaningsih
Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PASRAMAN SATYA DHARMA BHAKTI KABUPATEN BANYUMAS Retno Pambayun; Sugiman; Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.562 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dan pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pasraman Satya Dharma Bhakti Kabupaten Banyumas, juga untuk mengetahui solusi apakah yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Responden penelitian ini adalah siswa pasraman, orang tua siswa, dan juga pengurus pasraman.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara, rekaman audio dan data dari buku atau web. Teknik analisis data yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa Pasraman Satya Dharma Bhakti Kabupaten Banyumas tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan hasil belajar siswa pasraman. Solusi pihak pasraman untuk meningkatkan nilai siswa yang kurang memuaskan adalah dengan cara memberikan tugas rumah dan juga remidial, hal ini ditetapkan atas kesepakatan bersama orang tua siswa.
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA MASA PANDEMI COVID 19 Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.271 KB) | DOI: 10.54714/jd.v2i1.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pendidikan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu pada masa pandemi Covid 19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif melalui kajian teoretis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter mempunyai peran yang sangat besar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu yang dapat dirinci berdasarkan tiga kerangka Agama Hindu yaitu Tattwa, Susila dan Upacara. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam ketiga kerangka Agama Hindu tersebut adalah jujur, perhatian, berani, percaya diri, disiplin, kerja keras, rasa ingn tahu, analitis, komitmen, peka, kontrol diri, teliti, beretos kerja tinggi, dinamis, produktif, ulet, gotong-royong, toleransi, demokratis, tanggung jawab, bereksplorasi, antusias, aktif, kreatif, kritis, inisiatif, problem solving,produktif, cekatan, berani mengambil risiko, visioner, perhatian, bersungguh-sungguh, berorientasi pada prestasi, rapi, tegas, luwes, hati-hati, bangga pada diri sendiri/kelompok. Masa darurat pandemi Covid 19 ini memberikan tantangan dan peluang tersendiri bagi dunia pendidikan. Perubahan perilaku pada generasi milenial sekaligus perubahan-perubahan lain yang terjadi secara cepat, masif, dan berdampak besar juga turut memengaruhi perkembangan pendidikan pada masa kini dan masa depan. Guru sebagai aktor utama dalam dunia pendidikan mau tidak mau harus segera berbenah dan selalu berupaya meningkatkan kompetensinya dalam mengatasi situasidan kondisi pembelajaran pada masa pandemi Covid 19 ini.
IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PARAMITA DI LINGKUNGAN STHD KLATEN JAWA TENGAH Chandra Agung Oka Mahendra; Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.937 KB) | DOI: 10.54714/jd.v2i2.42

Abstract

Dampak perkembangan di era globalisasi dalam kehidupan sangat maju dan berkembang yang sangat signifikan di segala aspek kehidupan yang menjadi sumber masalah yang dihasilkan dari dampak kemajuan tersebut, seperti perang konflik, penindasan, dan sebagainya. Dalam ajaran Agama Hindu terdapat ajaran dasar etika/susila yang perlu diterapkan dikehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu ajaran Catur Paramita. Catur Paramita terdiri dari maitri (persahabatan), Karuna (cinta kasih), Mudita (simpati), dan Upeksa (toleransi). Ajaran ini nampaknya cocok diterapkan oleh mahasiswa, karena kurangnya toleransi sesama mahasiswa seperti berpura-pura menerima solusi permasalahan pada saat rapat BEM tetapi sebenarnya tidak menerima solusi tersebut dan membicarakan hal tersebut tidak pada tempatnya, tumbuhnya jiwa individualisme seperti tidak bisa menerima orang lain dan hanya berteman dengan mahasiswa yang itu-itu saja dan lebih berkesan berkelompok, penyimpangan ajaran Catur Paramita oleh mahasiswa seperti tidak setiakawan dan lebih memilih egonya sendiri, berfikiran buruk tentang seseorang tanpa ada bukti yang valid, dan lebih banyak mengatkan hal yang tidak perlu terhadap orang lain. Penulis mengambil judul “Implementasi Ajaran Catur paramita Di Lingkungan STHD Klaten Jawa Tengah”. Adapun permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:1) Bagaimana implementasi mahasiswa dalam ajaran Catur Paramita dilingkungan STHD Klaten Jawa Tengah. 2) Bagaimana dampak dari implementasi ajaran Catur Paramita bagi STHD Klaten Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang berupa teks yang sumber datanya yang berupa teks atau buku-buku. Metode pengumpulan data menunjuk suatu cara melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori etika nilai, teori sikap, dan teori perubahan tingkah laku.
STRATEGI PENGUATAN SRADHA DAN BHAKTI MELALUI AJARAN NAWA WIDHA BHAKTI DI ASHRAMA SEKOLAH TINGGI HINDU DHARMA KLATEN JAWA TENGAH Gayatri Sindhi Mahesti; Setyaningsih; Dewi Ayu Wisnu Wardani
Jawa Dwipa Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v3i2.57

Abstract

Zaman modernisasi tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi maupun teknologi informasi yang mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam perkembangan di era modernisasi ini membuat manusia banyak kehilangan tata krama dan ketaatannya kepada Tuhan terutama generasi muda yang semakin terpengaruh budaya asing. Menjadi umat beragama maka harus menjunjung tinggi sradha dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi dengan melakukan perbuatan yang berlandaskan dharma. Tujuan peneltian ini adalah untuk mendiskripsikan strategi penguatan sradha dan bhakti melalui ajaran Nawa Widha Bhakti di Ashrama Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah, menganalisa faktor penghambat dan faktor pendukung dalam penguatan sradha dan bhakti melalui ajaran Nawa Widha Bhakti di Ashrama Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah dan mengevaluasi hasil dari penerapan penguatan sradha dan bhakti melalui ajaran Nawa Widha Bhakti di Ashrama Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari strategi penguatan sradha dan bhakti membentuk karakter mahasiswa mulai tertanam rasa peduli kepada sesama dan memahami kewajiban memperbaiki karma wasana guna mencapai Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI KETELADANAN GURU DAN ORANG TUA Setyaningsih
Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu Vol 28 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v28i1.207

Abstract

Dengan berlangsungnya revolusi digital menjadikan salah satu terjadinya perubahan peradaban masyarakat. Perubahan pada masyarakat dalam hal penurunan moralitas dan banyaknya permasalahan sosial yang terjadi pada bangsa ini. Karena itulah dibutuhkan penguatan pendidikan karakter dengan menginternalisasi nilai-nilai pendidikan karakter, yang salah satunya adalah melalui nilai-nilai keteladanan guru dan orang tua. Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Urgensi internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter ini yang pertama adalah pengembangan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa, kemudian generasi emas 2045 yang dibekali keterampilan abad 21 dan menghadapi kondisi degradasi moral, etika dan budi pekerti. Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilakukan melalui nilai-nilai keteladanan guru dan orang tua. Pendidikan adalah hal yang penting, hal yang mempunyai tujuan yang jelas, yaitu untuk mengembangkan potensinya agar memiliki kepribadian yang baik serta kemampuan intelektual yang baik pula. Karakter merupakan identitas khas yang menggambarkan perilaku, watak, sikap setiap manusia atau setiap individu. Keteladanan merupakan salah satu hal yang penting dalam pendidikan. Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pembelajaran baik pada mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler, kemudian dapat juga melalui keteladanan, pembiasaan dan pengulangan serta pembinaan.
NILAI-NILAI KARAKTER DALAM UPACARA TINGKEBAN DI KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN Setyaningsih; Titin Sutarti; Shinta Tyas Pratisthita
Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu Vol 28 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v28i1.218

Abstract

Suku Jawa memiliki berbagai macam tradisi dan budaya salah satunya adalah tingkeban. Tingkeban adalah upacara yang dilaksanakan oleh wanita yang hamil pertama kali ketika kandungannya genap berusia tujuh bulan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prosesi dan nilai-nilai karakter dalam upacara tingkeban di Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Secara praktis, metode yang digunakan dalam kajian ini dijabarkan dalam tiga metode sesuai dengan tahapan pelaksanaannya, yaitu: metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian hasil analisis. Hasil dari penelitian ini yaitu upacara tingkeban mengandung beberapa nilai karakter di dalamnya yakni nilai religius, nilai nasionalis, nilai mandiri, nilai gotong royong dan nilai integritas.
IMPLEMENTASI SISTEM AMONG KI HADJAR DEWANTARA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Setyaningsih
Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu Vol 28 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v28i2.230

Abstract

Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat, terutama untuk mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi berbagai dinamika perubahan yang berkembang pesat. Dunia pendidikan dewasa ini tengah menjadi sorotan oleh berbagai kalangan, sebab dunia pendidikan yang fungsi utamanya adalah membentuk pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia dianggap kurang serius dalam mendidik karakter para generasi muda. Kondisi tersebut terjadi karena sistem pendidikan nasional telah meninggalkan konsepsi sistem among dari Ki Hadjar Dewantara dan lebih mengutamakan konsep pendidikan dari negara barat yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Sementara bangsa Indonesia sebenarnya memiliki tokoh pendidikan yang luar biasa dengan konsep dan pemikirannya, beliau adalah Ki Hadjar Dewantara banyak konsep dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan salah satunya adalah metode Among, metode Among yaitu metode pengajaran yang berjiwa kekeluargaan yang berdasarkan pada kodrat alam dan kemerdekaan, dilaksanakan dengan semboyan Tutwuri Handayani (mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh) dan dilaksanakan dalam Tri Sentra Pendidikan yaitu alam keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun implementasi metode sistem among Ki Hadjar Dewantara untuk menanamkan pendidikan karakter di sekolah dasar menggunakan: Pembiasaan, pemberian contoh dan keteladanan dan integrasi dalam pembelajaran.
PELAKSANAAN NILAI KARAKTER GOTONG – ROYONG BERBASIS ONLINE COLLABORATIVE LEARNING Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v4i1.66

Abstract

Gotong royong bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu kearifan lokal atau local wisdom karena gotong royong ini merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa yang lain. Gotong royong merupakan karakter bangsa yang nilai-nilainya merupakan warisan dari leluhur dan nilai tersebut telah tertanam dalam jiwa dan menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak jaman dulu. Dalam hal menyelesaikan problematika yang dialami oleh bangsa Indonesia, gotong royong menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah yang terjadi. Gotong royong pada masa sekarang ini tidak hanya dimaknai dalam bentuk kerja bakti di lingkungan masyarakat, namun juga dimaknai dalam arti yang luas misalnya gotong royong dalam pembelajaran. Pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk social yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk social maka manusia perlu membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Pembelajaran berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal yaitu nilai gotong royong ini sangat penting untuk ditanamkan pada semua peserta didik. Implementasi karakter gotong royong berbasis online collaborative learning ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran melalui aktivitas yang dilakukan secara berkelompok, saling bekerjasama, berbagi, dan saling tolong menolong dengan sesama anggota kelompok.