Waste management is a problem that until now has not been resolved. As a result of the rapid population growth, it has led to an increase in people's consumption patterns and makes the rate of waste production continue to increase. In 2021, North Sumatera is in fifth place with the most landfill waste in Indonesia with a total of 1,500,000 tons, while in Deli Serdang there are 400,000 tons of garbage/year, and in Bandar Khalipah Village with a population of 12,000 households, it is estimated that in one day the amount of waste produced by the population reached 24 tons/day in 2019. The largest contributor to waste is household waste. This study aims to describe the experience of families in waste management in Bandar Khalipah Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang. This research used a qualitative descriptive with in-depth interview techniques and observations of families who are residents of Bandar Khalipah village which was conducted from February - July 2022. Data analysis in a phenomenological study used the Colaizzi method. The results showed that families know how to manage waste, but not a few families experience obstacles in managing waste. Where the obstacles are the problem of the lack of awareness of the Bandar Khalipah Village community to handle waste, the lack of strategic location of the Temporary Disposal Site or Final Disposal Site, the lack of a garbage transport fleet and the lack of an effective schedule for waste transportation. Abstrak Penanganan sampah merupakan persamalahan yang sampai saat ini belum dapat teratasi. Akibat lajunya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya pola komsumsi masyarakat dan juga membuat laju produksi sampah terus meningkat. Tahun 2021, Sumatera Utara berada di urutan kelima timbunan sampah terbanyak di Indonesia sebanyak 1.500.000 ton, sedangkan di Deli Serdang timbunan sampah sebanyak 400.000 ton/tahun, dan di Desa Bandar Khalipah dengan jumlah penduduk 12.000 Kepala Keluarga, diperkirakan dalam satu hari jumlah sampah yang dihasilkan penduduk mencapai 24 ton/hari pada tahun 2019. Penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman keluarga dalam pengelolaan sampah di Desa Bandar Khalipah kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi pada keluarga sebagai warga desa Bandar Khalipah yang dilakukan pada Februari - Juli 2022. Analisa data dalam studi fenomenologi menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga mengetahui cara pengelolaan sampah namun tidak sedikit keluarga yang mengalami hambatan dalam pengelolaan sampah. Dimana hambatannya yaitu masalah kurangnya kesadaran masyarakat Desa Bandar Khalipah untuk menangani sampah, kurang strategisnya letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kurangnya armada pengangkutan sampah dan kurang efektifnya jadwal pengangkutan sampah.