Anggita Lestari
Fakultas Komunikasi Dan Desain, Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sosialisasi Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital Pada Ibu-Ibu Pkk Di Kampung Lio Cimahi Anggita Lestari; Nugraha Sugiarta; Altalycra Imam Fherin
Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif Vol 2 No 01 (2022): Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif
Publisher : LPPM Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/bhaktikaryadaninovatif.v2i01.478

Abstract

Teknologi zaman ini begitu canggih dan semakin memudahkan kehidupan manusia karena aksesnya yang sangat mudah, sehingga bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Zaman ini disebut era digital karena semua informasi sangat mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan sebuah sistem yang terhubung dengan internet. Salah satu yang sedang populer di era ini adalah media sosial, tempat untuk melakukan interaksi di dunia maya. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan pemaparan tentang peran orang tua dalam mendidik anak di era digital kepada ibu-ibu PKK di kecamatan Cimahi Utara supaya meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman bagi para orang tua di era digital ini. Target khusus kami yaitu kepada para ibu-ibu PKK setempat yang diharapkan dapat memahami dan mengetahui bagaiamana cara yang tepat menerapkan sebuah pola asuh di era digital seperti saat ini dan tidak ada batasan usia bagi para pengguna media sosial, sehingga bisa diakses oleh siapa pun. Karena kebebasannya tersebut membuat sebagian besar anak dibawah umur menggunakannya tanpa diawasi oleh orang tua. Karena kurangnya pengawasan tersebut, menyebabkan anak-anak bebas memasuki dunia maya dengan sesuka hati, itu lah yang menyebabkan anak-anak mengakses berbagai konten yang tidak sesuai dengan usianya. Dengan kemudahan di era ini juga anak-anak dan remaja terkadang malas untuk membaca dan belajar, karena mereka sudah mengetahui bagaimana cara mencari jawaban di internet. Selain itu, anak-anak jadi kurang memiliki tata karma kepada orang yang lebih tua karena mereka sering meniru sikap dan perilaku orang dewasa yang mereka tonton dari konten media sosial. Dengan melihat fenomena tersebut maka orang tua harus menjadi agen pertama dalam mendidik anak di era digital saat ini. Supaya anak memiliki kendali dan dapat mengetahui tentang kehidupan di era ini. Tidak selalu anak yang harus lebih unggul dibandikan orang tuannya, tetapi orang tua pun harus lebih cerdas di masa kini agar bisa membentuk karakter anak dengan baik.
Makna Friends With Benefit dalam Pencarian Pasangan Melalui Media Sosial Muhammad Irfan Lutfikal Basit; Yanuar Ilham; Hanafi Hanafi; Anggita Lestari; Shinta Hartini Putri; Faisal Reza
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 23 No 1 (2024): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v23i1.891

Abstract

Hubungan Friends with Benefit adalah hubungan yang mengacu pada aktivitas yang awalnya berhubungan pertemanan yang disatukan dengan intimasi/kedekatan secara seksual. Friends with Benefit menjadi sebuah fenomena yang dilakukan oleh pengikut akun autobase @FWBESS pada media sosial Twitter sebagai media pencarian pasangan hubungan Friends with Benefit. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui makna Friends with Benefit dalam pencarian pasangan pada aplikasi Twitter bagi pengikut akun autobase @FWBESS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi fenomenologi Alfred Schutz. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Perolehan data penelitian ini didapatkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pada pengalaman pencarian pasangan hubungan Friends with Benefit, yaitu terdapat aktivitas hubungan seksual dan aktivitas hubungan seksual seperti jalan-jalan, curhat dan lainnya, serta ditemukan dampak yang dirasakan dari pengalaman, yaitu adanya perubahan diri secara interaksi sosial dan memperhatikan terhadap kesehatan seksual. Untuk motif sebab ditemukan yang melatarbelakangi melakukan pencarian pasangan hubungan Friends with Benefit karena merasa belum bisa berkomitmen dalam berbagai situasi dan kondisi, memiliki pengalaman perselingkuhan pada hubungan sebelumnya dan merasakan adanya kenyamanan komuniakasi yang dijalin dengan pasangan. Untuk motif tujuan ditemukan untuk memenuhi kebutuhan seksual dan untuk memenuhi kebutuhan memiliki teman. Serta pencarian pasangan hubungan Friends with Benefit dalam pencarian pasangan pada akun autobase @FWBESS menghasilkan makna yang didapat yaitu sebagai hubungan pertemanan dan sebagai pemenuhan hasrat seksual.
Balutan Budaya Jawa Pada Komunikasi Politik Ken Arok Dalam Novel Sejarah Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Orde Baru Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
ArtComm Vol 5 No 1 (2022): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.309 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v5i1.481

Abstract

Penelitian ini mengindikasikan terdapat tiga fase utama yang mewarnai perjalanan Arok di dalam upayanya untuk merebut tampuk kekuasaan. Fase yang pertama cenderung menggunakan kekerasan fisik untuk mencapai tujuannya, sedangkan kedua fase lainnya lebih menonjolkan kekuatan diplomasi sebagai alat pencapai tujuan. Pemarapan fase-fase tersebut oleh Pram tidak lain adalah untuk memberikan gambaran tentang sosok ideal pemimpin yang diterjemahkannya ke dalam sosok Arok. Selain itu, melalui jaring-jaring sejarah yang dimunculkan kembali dalam bentuk fiksi, Pram memperlihatkan bentuk protesnya terhadap rezim Orde Baru, sebuah rezim yang menurutnya sungguh keropos dan hanya memasang bom waktu di dalam tubuhnya sendiri dalam rangka kepentingannya untuk melanggengkan kekuasaan.
Komunikasi Kepemimpinan Androgini Pengusaha Ojek Pangkalan Di Bandung Anggita Lestari; Nugraha Sugiarta; Hanafi Hanafi
ArtComm Vol 5 No 1 (2022): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.439 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v5i1.484

Abstract

Penelitian ini berjudul Komunikasi Kepemimpinan Androgini Pengusaha Ojek Pangkalan. Peneliti ini mengkaji mengenai kegiatan komunikasi kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang perempuan di pangkalan ojek yang secara keseluruhan bawahannya adalah laki-laki dan yang biasanya pemimpin pangkalan ojek itu adalah laki-laki. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi kepemimpinan maskulin, komunikasi kepemimpinan feminin, dan gaya komunikasi kepemimpinan yang digunakan oleh perempuan pengusaha ojek tersebut, serta kemudian akan diketahui model komunikasi kepemimpinan androgini yang digunakan oleh perempuan pengusaha ojek dalam memimpin sebuah pangkalan ojek.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus dikarenakan komunikasi kepemimpinan perempuan pengusaha ojek mempunyai kekhasan dan keunikan tersendiri sebagai satu-satunya perempuan yang memimpin pangkalan ojek, menggunakan konsep komunikasi kepemimpinan maskulin dan feminin.Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi kepemimpinan maskulin yang digunakan oleh Keling terlihat dari komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi kepemimpinan feminin terlihat dari nonverbalnya, dan gaya komunikasi kepemimpinan perempuan pengusaha ojek pangkalan ini adalah gaya komunikasi yang memadukan antara maskulin-feminin yang disebut sebagai komunikasi kepemimpinan androgini.
Dramaturgi Performance Team Vokal Grup Metal Ensembel Tikoro Anggita Lestari; Faisal Reza; Hilman Mulyadi; Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham
ArtComm Vol 7 No 1 (2024): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/artcomm.v7i1.812

Abstract

This research is titled “Dramaturgy of the Vocal Group Metal Ensemble Tikoro.” Dramaturgy is a concept that examines the complex roles of individuals in everyday life, especially when performing on stage, which has both front and back stages. This study aims to understand the reality that occurs on the front and back stages of Ensemble Tikoro vocal group members, as well as to uncover how each member presents themselves. The research method used is qualitative with a dramaturgical concept approach. The research subjects involve all members of the Ensemble Tikoro. Data was collected through in-depth interviews, observations, and documentation. The data validity test used is source triangulation. The results of this study reveal that on the front stage, Ensemble Tikoro members perform with unique characteristics, namely wearing all-black costumes from head to toe. On the back stage, Ensemble Tikoro members interact with family and other activities using Sundanese and Indonesian languages, creating a familiar atmosphere. In self-presentation, Ensemble Tikoro members naturally express themselves through the choice of black costumes that become their identity. Thus, this research reveals the dynamics between the realities on stage and backstage of Ensemble Tikoro members, as well as how they radiate self-presentation through elements such as costumes and language they use.