Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KONSTRUKSI SOSIAL KONSUMEN ONLINE SHOP DI MEDIA SOSIAL TIKTOK (STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KONSTRUKSI SOSIAL KONSUMEN GENERASI Z PADA ONLINE SHOP SMILEGODDESS DI MEDIA SOSIAL TIKTOK) Rossy Ayu Sulistianti; Nugraha Sugiarta
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i1.2861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi sosial generasi Z sebagai konsumen online shop di media sosial TikTok. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman serta teori konstruksi sosial media massa dari Burhan Bungin sebagai kebaruan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu proses konstruksi sosial konsumen generasi Z pada online shop di TikTok ditentukan oleh pemikiran dari pengguna media sosial tersebut. Proses eksternalisasi ditandai keinginan generasi Z untuk dianggap keberadaannya oleh lingkungan sosial melalui konten-konten yang diunggah dan diikuti. Proses objektivasi, generasi Z menilai online shop sebagai pemenuh kebutuhannya dalam upaya menunjukkan eksistensi dirinya di lingkungan sosial. Pada proses internalisasi, generasi Z memilih menggunakan online shop di media sosial untuk memenuhi gaya hidupnya. Biasnya pemahaman konsumen mengenai kebutuhan dan keinginannya juga menjadi faktor tersendiri dalam proses konstruksi sosial generasi Z menjadi konsumtif. Sikap individualis dan materialis pada diri generasi Z dalam gaya hidupnya menjadi pendorong semakin tingginya perilaku konsumtif yang dimiliki.
Pembingkaian Pemberitaan Mengenai Omnibus Law (Ruu Cipta Kerja) Studi Framing Robert N. Entman Media Online detik.Com dan Tirto.Id Hanafi Hanafi; Nugraha Sugiarta; Faisal Reza; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.5038

Abstract

The research entitled “News framing about the omnibus law (work copyright) study of framing Robert N. Entman in online media detik.com and tirto.id edition 6-10 October 2020” aims to find out how framing is done by detik.com and tirto. .id in reporting the Work Creation Bill or Omnibus Law. This research uses a qualitative method with a constructionist paradigm and uses the framing analysis approach of the Robert N. Entman model which consists of defining the problem, determining the cause of the problem (diagnosis cause), making moral decisions (make moral judgment), and recommending problem solving (treatment recommendation) on the news regarding the Omnibus Law (RUU Cipta Kerja) edition 6-10 October 2020. This research is focused on the subject matter, the author provides a limitation or research focus as well as research questions that will be the author's reference in conducting this research. The focus of this research is framing detik.com and tirto.id news regarding the ratification of the omnibus law edition 6-10 October 2020 based on the framing model of Robert N. Entman
Sosialisasi Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital Pada Ibu-Ibu Pkk Di Kampung Lio Cimahi Anggita Lestari; Nugraha Sugiarta; Altalycra Imam Fherin
Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif Vol 2 No 01 (2022): Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif
Publisher : LPPM Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/bhaktikaryadaninovatif.v2i01.478

Abstract

Teknologi zaman ini begitu canggih dan semakin memudahkan kehidupan manusia karena aksesnya yang sangat mudah, sehingga bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Zaman ini disebut era digital karena semua informasi sangat mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan sebuah sistem yang terhubung dengan internet. Salah satu yang sedang populer di era ini adalah media sosial, tempat untuk melakukan interaksi di dunia maya. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan pemaparan tentang peran orang tua dalam mendidik anak di era digital kepada ibu-ibu PKK di kecamatan Cimahi Utara supaya meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman bagi para orang tua di era digital ini. Target khusus kami yaitu kepada para ibu-ibu PKK setempat yang diharapkan dapat memahami dan mengetahui bagaiamana cara yang tepat menerapkan sebuah pola asuh di era digital seperti saat ini dan tidak ada batasan usia bagi para pengguna media sosial, sehingga bisa diakses oleh siapa pun. Karena kebebasannya tersebut membuat sebagian besar anak dibawah umur menggunakannya tanpa diawasi oleh orang tua. Karena kurangnya pengawasan tersebut, menyebabkan anak-anak bebas memasuki dunia maya dengan sesuka hati, itu lah yang menyebabkan anak-anak mengakses berbagai konten yang tidak sesuai dengan usianya. Dengan kemudahan di era ini juga anak-anak dan remaja terkadang malas untuk membaca dan belajar, karena mereka sudah mengetahui bagaimana cara mencari jawaban di internet. Selain itu, anak-anak jadi kurang memiliki tata karma kepada orang yang lebih tua karena mereka sering meniru sikap dan perilaku orang dewasa yang mereka tonton dari konten media sosial. Dengan melihat fenomena tersebut maka orang tua harus menjadi agen pertama dalam mendidik anak di era digital saat ini. Supaya anak memiliki kendali dan dapat mengetahui tentang kehidupan di era ini. Tidak selalu anak yang harus lebih unggul dibandikan orang tuannya, tetapi orang tua pun harus lebih cerdas di masa kini agar bisa membentuk karakter anak dengan baik.
Sosialisasi Waspada Penyebaran Hoaks di Media Sosial Faisal Reza; Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif
Publisher : LPPM Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/bhaktikaryadaninovatif.v3i2.694

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini membahas tentang sosialisasi waspada hoaks dan penanganannya dalam era digital. Fenomena hoaks yang meresahkan dan dampak negatifnya mendorong perlunya pendidikan literasi digital untuk mengatasi penyebaran informasi palsu. Program ini menggabungkan berbagai metode, termasuk workshop literasi digital, seminar, kompetisi literasi digital, dan distribusi materi edukatif, untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengenali serta menghindari hoaks. Hasil dari program ini mencakup peningkatan kesadaran yang signifikan terkait bahaya hoaks, keterampilan verifikasi informasi yang lebih baik, dan partisipasi aktif dalam kompetisi literasi digital. Melalui interaksi dengan para ahli dalam seminar dan diskusi publik, terbentuk kolaborasi dan jaringan yang kuat dalam mengatasi hoaks. Distribusi materi edukatif seperti pamflet, brosur, dan infografis juga mempermudah akses masyarakat terhadap informasi penting. Program ini menghasilkan transformasi positif dalam pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap hoaks. Namun, tantangan dalam mengatasi hoaks tetap berkelanjutan, memerlukan dukungan berkelanjutan dari lembaga pendidikan, media, pemerintah, dan masyarakat. Dengan terus mengembangkan pendekatan yang relevan dengan perkembangan teknologi, masyarakat dapat menghadapi dampak negatif hoaks secara efektif, menciptakan lingkungan yang lebih cerdas, aman, dan beretika dalam menghadapi dunia informasi yang semakin kompleks.
Pembingkaian Berita Kasus Korupsi Menteri Komunikasi Dan Informasi di Media Online Erissa Yuliani; Faisal Reza; Anggita Lestari; Nisa Lathifah; Nugraha Sugiarta; Shinta Hartini Putri
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 23 No 1 (2024): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v23i1.890

Abstract

Korupsi sebagai penyakit yang mewabah di sektor pemerintahan menunjukkan adanya kemiskinan karakter dan tidak berpesan moral aparatur di negara ini seperti kasus korupsi menteri komunikasi dan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tempo.co dan Mediaindonesia.com dalam membingkai berita pada Pemberitaan Kasus Korupsi Menteri Komunikasi Dan Informasi Di Media Online. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model Robert N. Entman. Pada ada model ini terdapat empat aspek dalam menganalisis sebuah pemberitaan berdasarkan define problem, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation. Hasil penelitian menunjukkan Tempo.co secara umum cenderung memberikan porsi lebih banyak menekankan kepada pembahasan terhadap fakta-fakta bagaimana Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka, Penyeleksian isu yang dimuat oleh Tempo.co tidak terlihat adanya kecenderungan tertentu. selanjtnya kecenderungan Mediaindonesia.com lebih menekankan kecugiraan bahwa penetapan Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi ini ada unsur politik yang sangat kuat.
Analisis Framing Pada KOMPAS.COM Dam REPUBLIKA Online Mengenai Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid Nugraha Sugiarta; Duw Ruta
ArtComm Vol 3 No 1 (2020): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.188 KB)

Abstract

Basically mass media is a place to construct reality. The construction of reality done by the media can result in the act of emphasizing or eliminating certain parts of the reality. The decision to do certain act is based on the perspective and the ideology adopted by each media. Therefore, among one media and the others there must be differences in packaging the news. The study aims to find out how the framing was done by Kompas.com and Republika Online in reporting the burning of a flag which has tawhid phrases written on it, in Garut. The method used to conduct the study is the qualitative research methods, with the constructionist paradigm, and used the Robert N. Entman’s framing analysis approach. Based on the results of the study, it can be concluded that Kompas.com views the issue of the burning of flag in Garut as an issue exploited by certain parties to lead public opinion by spreading flag burning video on the social media. While Republika Online defines the burned flag in garut is a HTI’s flag. Kompas.com appoints those who deployed flag burning issue as the cause of the problem, while Republika Online appoints the flag carrier as the cause of the problem. In connection to Kompas.com’s moral judgment, they highlight the fact that the viral flag burning video has been edited, while Republika Online mentions the flag carrier as an infiltrator. Both media suggest a legal settlement.
Studi Interaksi Simbolik Dalam Menelaah Makna Simbol Leuit (Lumbung Padi) Pada Masyarakat Adat Ciptagelar Nugraha Sugiarta
ArtComm Vol 3 No 2 (2020): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.434 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v3i2.352

Abstract

The purpose of this research is to investigate the leuit (rice barn) as a cultural heritage and a symbol of life in the Ciptagelar traditional community. This research uses a qualitative method with a symbolic interactionism approach. The results show that the leuit can be understood as a way of viewing Sundanese culture that is believed by the Ciptagelar traditional community. This is stated through the concept of opat kalima pancer. This concept is an ancestral cultural heritage for the Ciptagelar traditional community. The Ciptagelar traditional community continue to maintain the existence of the leuit because leuit is a cultural heritage which is part of the universe that connects humans with God. This is related to the symbolization of life in the leuit. For the Ciptagelar traditional community, caring for rice is like caring for life. Therefore, rice is considered a human being. In the scientific realm, animatism is known, which is to believe that whatever is on earth, especially plants, has spirit and life. Based on this understanding, it is not an exaggeration to see rice as respected as humans. In the end, leuit exist as a home or resting place for rice. Leuit thus has a philosophical meaning as a sacred place that legitimizes the life of the Ciptagelar traditional community in their physical and mental dimensions.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN JASA FOTOGRAFI Yanuar Ilham; Nugraha Sugiarta; Oky Mauludya Sudradjat
ArtComm Vol 4 No 2 (2021): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.7 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v4i2.431

Abstract

This research is titled Marketing Communication Strategy Photography services (case study of Personal Selling communication Model in maintaining the Wedding photography product line in Pixto Creative Studio in Bandung). This research explains the personal selling communication strategy and the competing strategy of photography services at Pixto Creative as part of the Integrated marketing communication mix and the service marketing mix that will be used as a reference for Pixto Creative to enhance communication tools to promote potential customers. The purpose of this research is to know the steps of personal selling communication, to know the advantages and disadvantages of personal selling communication, to know the steps to develop a competitive strategy of services, to know the marketing mix of services, and to know the main factors in maintaining the wedding photography product line of Pixto Creative. The research uses qualitative research methods with a case study approach, paradigm Research is constructivism where the personal selling communication done by Pixto Creative is the result of construction built by Pixto Creative so consumers will naturally receive such communications as part of reality. The data collection techniques in this study are documentation, interviews, and observations. The results of this research are the personal selling Pixto Creative steps include finding potential customers (prospecting) and qualifying, Pre-approach, presentations and demonstrations,
STRATEGI BRANDING PIJAKBUMI DALAM MEMBANGUN BRAND Faisal Reza; Nasrul Nasrudin; Nugraha Sugiarta; Hanafi Hanafi
ArtComm Vol 4 No 2 (2021): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.436 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v4i2.443

Abstract

Pijakbumi merupakan sebuah perusahaan yang menjalakan usahanya dibidang sepatu kulit dengan memanfaatkan bahan kulit tumbuhan serat kenaf dan kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi branding yang dilakukan oleh Pijakbumi dalam membangun brand sebagai produk sepatu ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan teori Doktrin Brandstrategy dari Knap, 2001. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Teknik pengumpulan dilakukan dengan wawancara dan observasi, sedangkan secara sekunder menggunakan refernsi buku, penelitian terdahulu, internet searching. Teknik penentuan informan dilakukan secara Purposive Sampling. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil pada strategi branding ini terbagi menjadi lima elemen yakni brand assessment yang dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada konsumen bahwa Pijakbumi merupakan produk sepatu ramah lingkungan yang dibuat dari bahan limbah tumbuhan kenaf dan kelapa, brand promise yang dilakukan Pijakbumi dengan memberikan janji nyata atas produk yang telah dibuat dengan tidak mengubah konsep sebagai produk sepatu ramah lingkungan, brand blueprint yang dilakukan Pijakbumi dengan menciptakan merek kepada konsumen bahwa Pijakbumi mempunyai identitas tersendiri, brand culturalization yang dibuat oleh Pijakbumi dengan memberikan system operational procedure (SOP) kepada karyawannya dan brand advantage yang dilakukan oleh Pijakbumi dengan menjamin kualitas produk yang dibuat dengan menggunakan bahan limbah tumbuhan kenaf dan kelapa. sedangkan untuk program kampanye yang dilakukan oleh Pijakbumi sebagai brand sepatu ramah lingkungan untuk menyuarakan bahwa Pijakbumi sebagai brand dengan tidak memakai bahan-bahan kimia.
Balutan Budaya Jawa Pada Komunikasi Politik Ken Arok Dalam Novel Sejarah Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Orde Baru Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
ArtComm Vol 5 No 1 (2022): Artcomm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.309 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v5i1.481

Abstract

Penelitian ini mengindikasikan terdapat tiga fase utama yang mewarnai perjalanan Arok di dalam upayanya untuk merebut tampuk kekuasaan. Fase yang pertama cenderung menggunakan kekerasan fisik untuk mencapai tujuannya, sedangkan kedua fase lainnya lebih menonjolkan kekuatan diplomasi sebagai alat pencapai tujuan. Pemarapan fase-fase tersebut oleh Pram tidak lain adalah untuk memberikan gambaran tentang sosok ideal pemimpin yang diterjemahkannya ke dalam sosok Arok. Selain itu, melalui jaring-jaring sejarah yang dimunculkan kembali dalam bentuk fiksi, Pram memperlihatkan bentuk protesnya terhadap rezim Orde Baru, sebuah rezim yang menurutnya sungguh keropos dan hanya memasang bom waktu di dalam tubuhnya sendiri dalam rangka kepentingannya untuk melanggengkan kekuasaan.