Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN CAIRAN PADA ANAK DENGAN SINDROMA NEFROTIK Suryati Yati
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.04 KB) | DOI: 10.52741/jiikes.v8i1.40

Abstract

Insiden sindrom nefrotik di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 pada anak berusia kurang dari 14 tahun per tahun. Kelebihan volume cairan sering ditemukan pada anak dengan sindrom nefrotik, hal ini terjadi karena hilangnya kadar protein dalam darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan koloid osmotic dalam darah, akibatnya timbul akumulasi cairan dalam rongga interstial. Manajemen cairan ditujukan untuk keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi. Tujuan penelitian menggambarkan tentang manajemen cairan pada anak sindrom nefrotik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. subyek penelitian ini adalah anak sindrom nefrotik yang mengalami masalah kelebihan volume cairan. Pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 06 sampai 22 Agustus 2019 di ruang anak RSUD Raden Mattaher Jambi. Pengkajian pada klien 1 dan 2 didapatkan keluhan utamanya yaitu sama-sama mengalami edema sehingga ditegakkan diagnosa kelebihan volume cairan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam berupa balance cairan 24 jam, asupan cairan sesuai kebutuhan dan kolaborasi pemberian diuretic, masalah kelebihan volume cairan teratasi. Pada asuhan keperawatan anak sindroma nefrotik dengan masalah kelebihan volume cairan dapat diatasi dengan manajemen cairan
MANAJEMEN CAIRAN PADA ANAK DENGAN SINDROMA NEFROTIK Suryati Yati
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v8i1.40

Abstract

Insiden sindrom nefrotik di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 pada anak berusia kurang dari 14 tahun per tahun. Kelebihan volume cairan sering ditemukan pada anak dengan sindrom nefrotik, hal ini terjadi karena hilangnya kadar protein dalam darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan koloid osmotic dalam darah, akibatnya timbul akumulasi cairan dalam rongga interstial. Manajemen cairan ditujukan untuk keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi. Tujuan penelitian menggambarkan tentang manajemen cairan pada anak sindrom nefrotik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. subyek penelitian ini adalah anak sindrom nefrotik yang mengalami masalah kelebihan volume cairan. Pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 06 sampai 22 Agustus 2019 di ruang anak RSUD Raden Mattaher Jambi. Pengkajian pada klien 1 dan 2 didapatkan keluhan utamanya yaitu sama-sama mengalami edema sehingga ditegakkan diagnosa kelebihan volume cairan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam berupa balance cairan 24 jam, asupan cairan sesuai kebutuhan dan kolaborasi pemberian diuretic, masalah kelebihan volume cairan teratasi. Pada asuhan keperawatan anak sindroma nefrotik dengan masalah kelebihan volume cairan dapat diatasi dengan manajemen cairan
OPTIMALISASI PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KURSI MUSIK PADA ANAK USIA DINI Fadliyana Ekawaty; Dini Rudini; Nurhusna Nurhusna; Suryati Suryati
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan Motorik kasar adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besar, contoh gearakan motoric kasar yaitu aktivitas otot kaki, tangan dan seluruh otot tubuh yang mengutamakan kematangan dalam koordinasi. Dalam mengotimalkan pencapaian perkembangan motoric kasar dapat dilakukan juga melalui permainan. Permainan Kursi Musik (musical chair) merupakan salah satu permainan yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Dalam permainan ini terdapat aktivitas berjoget yang dilkukan anak sambil mengikuti iringan musik, sehingga motorik kasar anak dapat berkembang, selain motorik kasar perkembangan sosial juga akan berkembang, karena dalam permainan ini anak akan bersosialisasi dengan teman-teman yang lain ketika memeprebutkan kursi yang kosong. Keyword: motorik kasar, permainan musik, usia dini
The Relationship of Bullying Behavior and Social Interaction in School-Age Children at SDN 22 Jambi City Halijah Halijah; Fadliyana Ekawaty; Suryati Suryati; Riska Amalia Nasution; Suryadi Imran
West Science Interdisciplinary Studies Vol. 2 No. 07 (2024): West Science Interdisciplinary Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsis.v2i07.1122

Abstract

The problem that is currently widespread in education circles is bullying. The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) stated that Indonesia is ranked first in the position of bullying cases in ASEAN with 84% confirmed in 2023, and according to data from the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) Bullying cases are quite a worrying issue in the school environment. Data records that there will be at least 1,478 cases of bullying reported in 2023. Bullying makes it difficult for children to interact well in their social environment and this can hinder the child's development process. This research was conducted to identify the relationship between bullying behavior and social interactions in school-age children at SDN 22, Jambi City. The research method used was quantitative research using a cross sectional approach. The research population was students of SDN 22 Jambi City grades IV, V, VI, totaling 103 samples taken using total sampling techniques. This research uses a questionnaire instrument. The analytical test used is Spearman Rho. The results of the research show that generally the bullying behavior data is in the low category of 96 respondents (93.2%) and most social interactions are in the good category of 80 respondents (77.7%). The test results obtained were (p 0.01<0.05). The conclusion is that there is a relationship between bullying behavior and social interaction in school-age children at SDN 22 Jambi City. It is hoped that the results of the research will be used as material for consideration by schools in providing guidance and counseling support services, so that students can understand the limits of social interaction.