Banjir merupakan bencana alam yang rutin menghampiri wilayah Kabupaten Jombang khususnya Mojoagung, Mojowarno dan Jombang. Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan banjir kinerja Lembaga BPBD Kabupaten di pertaruhkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja BPBD Kabupaten Jombang dalam Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana tahun 2017 besaran dampak Banjir terhadap kerugian material di Kabupaten Jombang . Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dianalisis secara kuantitatif melalui analisis korespondensi dan dibahas lebih mendalam secara kualitatif. Tempat penelitian adalah di Kabupaten Jombang, dengan populasi masyarakat Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Tembelang, Kesamben,Jombang, Tembelang, Kesamben, PlandaanKabuh, Plos dan Bandarkedungmulyo, yang terdampak banjir Pebruari 2018. Berjulah 100 orang dengan sampel masing masing desa 5 orang yang terdiri dari 20 desa. dengan teknik Sampel Wilayah (Area Probability Sample). Variabel Independen (X) adalah Kinerja BPBD Kabupaten Jombang yang terdiri dari Masukan (inputs) (X1), Keluaran (outputs (X2), Hasil(outcomes) (X3), Manfaat(benefits) (X4. Sedangkan Variabel Dependen (Y) adalah kerugian material, terdiri dari Sektor sosial (Y.1), Sektor Infrastruktur (Y.2), Sektor produktif (Y.3), Sektor global (Y.4). Dengan model pengukuran skala linkert dihasilkan bahwa Kinerja BPBD Jombang secara signifikan bisa meminimalisir kerugian material akibat banjir, Pada analisis regresi diketahui faktor inputs, ouputs, outcomes, benefit dan dampak secara simultan maupun parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan pada kerugian banjir, kecuali faktor outcomes, Banjir paling parah berpotensi terjadi di Kabupaten Jombang terdapat di wilayah Mojowarno karena limpahan dari Kali Putih, Wilayah Mojoagung dan Sumobito karena wilayah tersebut menjadi pertemuan tiga sungai, yaitu Kali Gunting, Catakbanteng dan Kali Pancir, Nilai kerusakan dan kerugian terhadap aset yang terkena banjir, baik aset milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat per 15 Agustus 2018 dengan dinilai dengan model ECLAC dan Penyebab dari kurang optimalnya kinerja BPBD kabupaten Jombang adalah faktor kompetensi SDM dan alat-alat penanggulangan bencana