Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Daun Tumbuhan Tembelekan (L. Camara Linn.) Syahdam Karneng; Muharram Muharram; Iwan Dini
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2916.258 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33902

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan (L. Camara Linn.). Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya ekstraksi, fraksinasi, pemurnian dan identifikasi. Hasil penelitian diperoleh isolat berupa pasta berwarna putih sebanyak 3,15 mg, pada uji golongan dengan pereaksi Wagner terbentuk endapan cokelat dan pereaksi Mayer terbentuk endapan putih yang menunjukkan positif alkaloid. Spektrum FT-IR menunjukkan bilangan gelombang (cm-1) yakni, 3520.09 (N-H), 2922.16 dan 2852.72 (CH3 dan CH2), 1708.93 (C=O), dan 1463.97 (C=C). Identifikasi gugus fungsi senyawa dengan spektrofotometer FT-IR menunjukkan isolat memiliki kemiripan senyawa alkaloid.Kata kunci : L. Camara Linn, Wagner, Mayer, Alkaloid. ABSTRACTThe aim of this research was to identify the secondary metabolite compound by chloroform extract tembelekan’s plants leaf (L. Camara Linn). The isolation of secondary metabolite compound include: extraction, fractionation, purification, and identification. The research results obtained isolates form white pasta as much as 3.15 mg, on group test of the Wagner reactant gives the brown precipitate and Mayer reactant gives the white precipitate, it indicates positive alkaloids. FT-IR spectrum showing the number of waves, (cm-1) namely, 3520.09 (N-H), 2922.16 and 2852.72 (CH3 dan CH2), 1708.93 (C=O), dan 1463.97 (C=C). Identification the functional group of the compounds with FT-IR spectrophotometer showing the isolates have a similarity of indole alkaloid compounds.Keywords : L. Camara Linn, Wagner, Mayer, Alkaloid.
Studi Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder beberapa Ekstrak Tai Anging (Usnea sp.) dan Uji Bioaktivitasnya terhadap (Candida albicans) Nurul Utami; Army Auliah; Iwan Dini
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.352 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.34077

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan mengetahui kandungan seyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak kloroform, etil asetat, dan methanol dari tumbuhan tai anging (Usnea sp.) dan uji bio aktivitasnya sebagai anti jamur Candida albicans yang merupakan jamur penyebab penyakit Candidiasis. Metode penelitian yang dilakukan meliputi maserasi, uji golongan, KLT, dan uji bioaktivitas antijamur. Hasil uji golongan ekstrak kloroform mengindikasikan mengandung senyawa golongan flavanoid dan ekstrak etil asetat mengandung senyawa golongan alkaloid dan flavanoid serta ekstrak methanol mengandung senyawa golongan steroid, alkaloid dan flavanoid. Berdasarkan hasil uji bioaktivitas antijamur, ekstrak kloroform memiliki potensi yang paling besar sebagai antijamur, dengan rata-rata diameter hambat 15,284 mm terhadap Candida albicans pada konsentrasi 5% (m/v).Kata kunci :Tai anging, Usnea sp., Candida albicans, Candidiasis ABSTRACTThis study is an experiment research that aimed to know the content of secondary metabolites compound in extract of chloroform, ethyl acetate and methanol from  taianging plants (Usnea sp.) And test the of bioactivity as antifungal Candida albicans is thats caused candidiasis. The method of include maceration, phytochemical test, TLC and antifungal bioactivity test. The result indicate compound containing chloroform extract group and the ethyl acetate extract flavanoid compounds containing alkaloids and flavonoids, and the methanol extract contains compounds steroids, alkaloids and flavonoids. The result indicated flavonoid compound of  extract, alkaloid and flavonoid compound of ethyl acetate extract, and steroid, alkaloid  and  flavonoid compound of methanol extract. Based on antifungal bioactivity, test chloroform extract was  greatest  as an antifungal, with average diameter of 15,284 mm inhibition against Candida albicans at a concentration of 5% (m/v).Keywords: Tai anging, Usnea sp., Candida albicans, Candidiasis
Isolasi Dan Uji Bioaktivitas Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Sirsak (Annona Muricata Linn. ) Sermiyanti Yasni Amsua; Maryono Maryono; Iwan Dini
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.765 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39774

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan mengetahui sifat toksisitas senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etil asetat kulit batang sirsak (Annona muricata Linn.) terhadap Artemia salina. Isolasi dilakukan dengan beberapa tahap:  ekstraksi (maserasi), fraksinasi, pemurnian dan identifikasi senyawa dilakukan dengan menggunakan alat spektroskopi inframerah serta uji bioaktivitas  dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BLST). Hasil uji bioaktivitas terhadap artemia salina menunjukkan bahwa ekstrak kental etil asetat bersifat toksik dengan nilai LC50 = 5,822 ppm dan pada fraksi D ekstrak etil asetat dengan nilai LC50 =  16,688 ppm. Hasil dari pemurnian senyawa diperoleh isolat murni berupa serbuk berwarna putih dengan titik leleh 142oC. Identifikasi dengan spektrum IR menunjukkan adanya serapan gugus OH, gugus karbonil C=O, CH2 dan CH3, ikatan rangkap C=C aromatik dan C-O. Berdasarkan data  inframerah, 1H,  dan 13C NMR disimpulkan bahwa senyawa yang diperoleh adalah 17, 18 dihidroksi  montecristin.                                    Kata kunci : Annona muricata Linn., Metabolit Sekunder,  BSLT ABSTRACKThis study is exploratory research that aime to isolate, identify and toxicity of assay secondary metabolite compound from ethyl acetate extract of Soursop bark (Annona muricata Linn.) to Artemia salina. Isolation was done in several steps,: extraction (maceration), fractionation, purification and identification of compound were performed using an infrared spectroscopy and bioactivity test was conducted using Brine Shrimp Lethality Test (BLST) method. The result bioactivity test  to Artemia salina showed that  ethyl acetate extract  toxic with LC50 = 5.822 ppm and the ethyl acetate extract fraction D with a value of LC50 = 16.688 ppm. The result of the purification was in pure white powder  with a melting point of  142oC. Identification by IR  spectrum showed that OH group,  carbonyl group C=O, CH2 and CH3, C=C double bond and aromatic C-O. Based on the infrared data, 1H and 13C NMR obtained that the compound is 17, 18 dihidroksi montecristin.Keywords: Annona muricata Linn., Secondary Metabolites, BSLT
Karakterisasi Fisika dan Kimia Edible Film Ekstrak Lantana Camara Linn Sebagai Antibakteri Putra Siar; Iwan Dini; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.145 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39572

Abstract

ABSTRAK Edible film merupakan suatu kemasan primer yang ramah lingkungan dan dapat dimakan. Salah satu bahan baku edible film tersebut adalah pati ampas sagu. Plasticizer gliserol digunakan untuk meningkatkan elastisitas edible film. Sedangkan penambahan ekstrak Lantana Camara Linn bertujuan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri edible film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik fisika dan kimia edible film pati ampas sagu dengan campuran gliserol dan ekstrak Lantana Camara Linn yang dapat menghambat bakteri S. Aereus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film ekstrak Lantana Camara Linn berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, pH, ketebalan, daya serap dan aktivitas antibakteri. Karakteristik edible film yang dihasilkan memiliki ketebalan berkisar 0,010 mm hingga 0,033 mm, pH berkisar 6,11 hingga 6,81, daya serap berikisar 17,6 % hingga 47,8 % dan bersifat antibakteri S. Aureus dengan nilai diameter daya hambat (DDH) berkisar 0,90 mm hingga 2,16 mm.Kata kunci: Edible Film, Ekstrak Lantana Camara Linn, Pati ampas sagu, Gliserol. ABSTRACT            Edible film is a primary packaging that is environmentally friendly and edible. One of the edible raw materials of the film is starch of sago waste. Plasticizer glycerol is used to improve the elasticity of edible film. While the addition of Lantana Camara Linn extract aims to increase the activity of antibacterial edible film. The aim of this research is to know the physics and chemical characteristics of edible sago starch film with mixture of glycerol and Lantana Camara Linn extract which can inhibit S. Aereus bacteria. The results showed that edible film extract of Lantana Camara Linn had significant effect on organoleptic test, pH, thickness, absorption and antibacterial activity. The resulting edible film characteristics have thicknesses ranging from 0.010 mm to 0.033 mm, the pH ranges from 6.11 to 6.81, the absorption rate is 17.6% to 47.8% and is antibacterial S. aureus with the inhibitory diameter (DDH) ranging from 0.90 mm to 2.16 mm.Keywords : Edible Film, Lantana camara linn Extract, Starch Sago, Glycerol
Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak N-Heksan Kulit Batang Tumbuhan Buni (Antidesma Bunius (L) Spreng) Dan Potensi Sebagai Anti Kanker Hasri Hasri; Iwan Dini; St. Aminah; Nurdiansyah Nurdiansyah
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.738 KB)

Abstract

Antidesma bunius (L.) Spreng merupakan salah satu rekomendasi tentang informasi fitokimia yang sedapat mungkin sebagai lead compound dalam upaya pencarian senyawa-senyawa bahan alam bersifat antikanker. Penelitian diawali dengan mengisolasi senyawa metabolit sekunder kulit batang buni dengan beberapa tahapan yakni ekstraksi, identifikasi, fraksinasi dan karakterisasi. Ekstrak metanol yang diperoleh kemudian dipartisi dengan n-heksan dan etilasetat dilanjutkan dengan uji pereaksi. Hasil fraksinasi dilanjutkan pemisahan dengan kromatografi kolom cair vakum dan tekan. Disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan terdapat senyawa flavonoid, alkaloid dan steroid. Fraksinasi lebih lanjut pada ekstrak n-heksan, diperoleh senyawa murni dan telah diidentifikasi sebagai senyawa alkaloid dengan adanya gugus karbonil dan gugus NH. Kata kunci: Buni, Antidesma bunius (L.) Spreng,Ekstrak n-heksan, alkaloid