Mohammad Wijaya
Jurusan Kimia Universitas Negeri Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Poli Vinil Alkohol Terhadap Ukuran dan Kestabilan Nanopartikel Perak Hasil Sintesis Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Akasia (Accacia mangium Wild). Nurfadilah Adam; Suriati Eka Putri; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1491.32 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33911

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun akasia (Accacia Mangium Wild) yang berperan sebagai agen pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu reaksi dan penambahan PVA terhadap kestabilan dan ukuran nanopartikel perak yang terbentuk denganmenggunakan ekstrak daun akasia mangium (Acacia mangium Wild). Nanopartikel perak dibuat dengan variasi konsentrasi PVA yang berbeda-beda yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Proses pembentukan nanopartikel perak dimonitoring dengan mengamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai absorbansi meningkat dengan bertambahnya waktu reaksi dimana PVA digunakan untuk menstabilkan ukuran nanopartikel perak sehingga mencegah aglomerasi pada pembentukan nanopartikel perak.Serapan maksimum UV-Vis dari sampel hasil sintesis dengan konsentrasi PVA yang berbeda-beda yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% masing-masing pada panjang gelombang 481,00 nm, 433,0 nm, 471,0 nm, 265,0 nm, 455,0 nm dan 419,0 nm selama penyimpanan 4 hari. Ukuran nanopartikel perak ditentukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dengan persamaan  Dbye Schrrer. Distribusi rata-rata ukuran sintesis nanopartikel perak tanpa penambahan PVA  yaitu 17,0 - 20,48 nm sedangkan dengan penambahan PVA ukuran terkecil nanopartikel perak mencapai 7,82 – 17,30 nm pada konsentrasi PVA 2%. Morfologi nanopartikel perak diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM), terlihat partikel tidak memiliki pori dan bentuk partikel yang tidak seragam.Kata kunci: Ekstrak Daun Akasia, Nanopartikel Perak, Reduksi, dan Poli Vinil Alkohol. ABSTRACTResearch has been carried out on the synthesis of silver nanoparticles using a bioreductor of acacia leaf extract (Accacia Mangium Wild) which acts as a reducing agent. This study aims to determine the effect of reaction time and the addition of PVA to the stability and size of silver nanoparticles formed using acacia mangium leaf extract (Acacia mangium Wild). Silver nanoparticles were made with varying concentrations of PVA which are 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5%. The process of forming silver nanoparticles was monitored by a UV-Vis spectrophotometer. The results showed that the absorbance value increased with increasing reaction time where PVA was used to stabilize the size of silver nanoparticles thus preventing agglomeration in the formation of silver nanoparticles. The maximum absorption of UV-Vis from the synthesized samples with different PVA concentrations was 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5% at wavelengths of 481,0 nm, 433,0 nm, 471,0 nm, 265,0 nm, 455,0 nm and 419,0 nm for 4 days of storage . The size of silver nanoparticles was determined using X-Ray Diffraction (XRD) with the Dbye Schrrer equation. The average distribution of the size of silver nanoparticles synthesis without the addition of  PVA is 17,0 – 20,48 nm while with the addition of PVA the smallest size of silver nanoparticles reaches 7,82 – 17,30 nm at a concentration of 2% PVA. The morphology of silver nanoparticles was observed by Scanning Electron Microscope (SEM). It is seen that the particles did not have pores and the shape of the particles was not uniform.Keywords: Acacia Leaf Extract, Silver Nanoparticles, Reduction, and Poly Vinyl Alcohol.
Karakterisasi Fisika dan Kimia Edible Film Ekstrak Lantana Camara Linn Sebagai Antibakteri Putra Siar; Iwan Dini; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.145 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39572

Abstract

ABSTRAK Edible film merupakan suatu kemasan primer yang ramah lingkungan dan dapat dimakan. Salah satu bahan baku edible film tersebut adalah pati ampas sagu. Plasticizer gliserol digunakan untuk meningkatkan elastisitas edible film. Sedangkan penambahan ekstrak Lantana Camara Linn bertujuan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri edible film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik fisika dan kimia edible film pati ampas sagu dengan campuran gliserol dan ekstrak Lantana Camara Linn yang dapat menghambat bakteri S. Aereus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film ekstrak Lantana Camara Linn berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, pH, ketebalan, daya serap dan aktivitas antibakteri. Karakteristik edible film yang dihasilkan memiliki ketebalan berkisar 0,010 mm hingga 0,033 mm, pH berkisar 6,11 hingga 6,81, daya serap berikisar 17,6 % hingga 47,8 % dan bersifat antibakteri S. Aureus dengan nilai diameter daya hambat (DDH) berkisar 0,90 mm hingga 2,16 mm.Kata kunci: Edible Film, Ekstrak Lantana Camara Linn, Pati ampas sagu, Gliserol. ABSTRACT            Edible film is a primary packaging that is environmentally friendly and edible. One of the edible raw materials of the film is starch of sago waste. Plasticizer glycerol is used to improve the elasticity of edible film. While the addition of Lantana Camara Linn extract aims to increase the activity of antibacterial edible film. The aim of this research is to know the physics and chemical characteristics of edible sago starch film with mixture of glycerol and Lantana Camara Linn extract which can inhibit S. Aereus bacteria. The results showed that edible film extract of Lantana Camara Linn had significant effect on organoleptic test, pH, thickness, absorption and antibacterial activity. The resulting edible film characteristics have thicknesses ranging from 0.010 mm to 0.033 mm, the pH ranges from 6.11 to 6.81, the absorption rate is 17.6% to 47.8% and is antibacterial S. aureus with the inhibitory diameter (DDH) ranging from 0.90 mm to 2.16 mm.Keywords : Edible Film, Lantana camara linn Extract, Starch Sago, Glycerol
EKSTRAKSI KARAGINAN KULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao L.) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN JELLY Khalida Wijaya; Hasri Hasri; Mohammad Wijaya; Marlina Ummas Genisa
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 24, No 2 (2023): CHEMICA
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemica.v24i2.51881

Abstract

ABSTRAKPengolahan karaginan kulit buah kakao (Theobroma Cacao L.) menjadi produk jelly. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tahapan yakni ekstraksi karaginan, presipitasi, analisis rendemen, kadar air, kadar abu, uji organoleptik, uji kekuatan gel dari produk jelly dan karakterisasi karaginan dengan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi karaginan dari kulit buah kakao dengan penambahan isopropanol (1:0, 1:1, 1:2 dan 1:3) menghasilkan karaginan dengan nilai rendemen tertinggi  pada perbandingan 1:3 sebesar 11,1238%. Hasil pengolahan karaginan kulit buah kakao menjadi produk jelly berdasarkan uji organoleptik sebagai berikut: rerata tingkat kesukaan panelis terhadap warna 3,7; rasa 3,8; aroma 4,0 dan tekstur 4,3; kekuatan gel sebesar 80,87 gr/cm2 dan kadar air sebesar 95,06%. Hasil identifikasi FTIR dapat disimpulkan bahwa karaginan yang dianalisis merupakan karaginan tipe lamda. Hal tersebut didapatkan dengan adanya 3 gugus ester sulfat dan tidak memiliki 3,6-anhidrogalaktosa yaitu pada serapan gugus galaktosa-6-sulfat pada bilangan panjang gelombang 821,68 cm-1, ikatan S=O yaitu pada bilangan gelombang 1251,80 cm-1 dan ikatan glikosidik pada bilangan gelombang 1039,63 cm-1.Kata Kunci: Kulit Buah Kakao, Karaginan, Jelly. ABSTRACTThis study aims to determine the extraction and processing of carrageenan from cacao (Theobroma Cacao L.) pod shells into jelly products. This research is an experimental research with the stages of carrageenan extraction, precipitation, yield analysis, moisture content, ash content, organoleptic test, gel strength test of jelly products and carrageenan characterization with FTIR. The results showed that carrageenan extraction from cocoa pod shells with the addition of isopropanol (1:0, 1:1, 1:2 and 1:3) produced carrageenan with the highest yield value at a 1:3 ratio of 11.1238%. Processing results of carrageenan from cocoa pod shells into jelly products based on organoleptic tests as follows: the average panelist preference level for color is 3.7; taste 3.8; aroma 4.0 and texture 4.3; gel strength of 80.87 gr/cm2 and water content of 95.06%. The results of FTIR identification can be concluded that the carrageenan being analyzed is lambda type carrageenan. This was obtained by the presence of 3 sulfate ester groups and not having 3,6-anhydrogalactose, namely the absorption of the galactose-6-sulfate group at a wavelength of 821.68 cm-1, the S=O bond, namely at a wave number of 1251.80 cm- 1 and the glycosidic bond at wave number 1039.63 cm-1.Keywords: Cocoa Fruit Peel, Carrageenan, Jelly.