Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Sorbitol sebagai Plasticizer pada Pembuatan Plastik Biodegradable dari Tongkol Jagung Khairil Afdal; Netti Herawati; Hasri Hasri
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.157 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33918

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan selulosa tongkol jagung pada pembuatan plastik biodegradable, untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sorbitol terhadap sifat mekanik, biodegradabilitas dan ketahanan air. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu preparasi bahan, pembuatan plastik dengan metode inversi fasa dengan variasi konsentasi plasticizer sorbitol, serta karakterisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan plasticizer sorbitol 30% menghasilkan plastik biodegradable yang lebih baik karena memiliki ketahanan air maksimum yaitu 28,38% dan terdegradasi 90.24% dalam waktu 9 hari. Kuat tarik plastik tertinggi diperoleh pada penambahan plasticizer sorbitol 10% yaitu 2,7750 MPa dan elongasi terbaik diperoleh pada penambahan  sorbitol 50% yaitu 16,94% . Hasil interpretasi gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR mengindikasikan adanya gugus OH pada bilangan gelombang 3417 cm-1, pada bilangan gelombang 2935 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi CH2 yang merupakan kerangka pembangun struktur selulosa, gugus C-O nampak pada bilangan gelombang 1342 cm-1 dan 1209 cm-1 sedangkan gugus NH2 nampak pada bilangan gelombang 1641 cm-1. Berdasarkan data tersebut maka plastiik biodegradable tongkol jagung yang dihasilkan belum memenuhi SNI.Kata kunci: Plastik, Biodegradable, Sorbitol, Jagung dan Selulosa ABSTRACTA study has been conducted on the utilization of corncob cellulose on synthesis biodegradable plastic. This study aims to determine the effect of plasticizer addition to mechanical properties, biodegradability and water resistance, and to know the right type of plasticizer to produce biodegradable plastic that suits SNI. This research was conducted in several stages, namely material preparation, biodegradable plastic making with phase inversion method with variation of plasticizer concentration of sorbitol, and characterization of biodegradable plastic. The results showed that the addition of 30% of sorbitol produced better biodegradable plastic than because it has maximum water resistance of 28,38 % and degradation 90,24% within 9 days while the highest plastic tensile strength is 2.7750 MPa with concentration of  sorbitol 10% and the best elongation of 16.94% concentration of  sorbitol 50%. Based on the analysis of functional groups using FTIR spectrophotometer, it can be seen the absorption of the wave number at 3417 cm-1 which indicates the presence of the OH group, the wave number at 2935 cm-1 indicates the existence of vibrations CH2 which is the building framework of cellulose structure, the CO group is seen at wave numbers 1342 cm-1 and 1209 cm-1 whereas NH2 groups at wavelength 1641 cm-1. Based on these data biodegradable plastic corncob do not meet SNI.Keywords: Plastics, Biodegradable, Sorbitol, Corn and Selulose
Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak N-Heksan Kulit Batang Tumbuhan Buni (Antidesma Bunius (L) Spreng) Dan Potensi Sebagai Anti Kanker Hasri Hasri; Iwan Dini; St. Aminah; Nurdiansyah Nurdiansyah
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.738 KB)

Abstract

Antidesma bunius (L.) Spreng merupakan salah satu rekomendasi tentang informasi fitokimia yang sedapat mungkin sebagai lead compound dalam upaya pencarian senyawa-senyawa bahan alam bersifat antikanker. Penelitian diawali dengan mengisolasi senyawa metabolit sekunder kulit batang buni dengan beberapa tahapan yakni ekstraksi, identifikasi, fraksinasi dan karakterisasi. Ekstrak metanol yang diperoleh kemudian dipartisi dengan n-heksan dan etilasetat dilanjutkan dengan uji pereaksi. Hasil fraksinasi dilanjutkan pemisahan dengan kromatografi kolom cair vakum dan tekan. Disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan terdapat senyawa flavonoid, alkaloid dan steroid. Fraksinasi lebih lanjut pada ekstrak n-heksan, diperoleh senyawa murni dan telah diidentifikasi sebagai senyawa alkaloid dengan adanya gugus karbonil dan gugus NH. Kata kunci: Buni, Antidesma bunius (L.) Spreng,Ekstrak n-heksan, alkaloid
EKSTRAKSI KARAGINAN KULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao L.) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN JELLY Khalida Wijaya; Hasri Hasri; Mohammad Wijaya; Marlina Ummas Genisa
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 24, No 2 (2023): CHEMICA
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemica.v24i2.51881

Abstract

ABSTRAKPengolahan karaginan kulit buah kakao (Theobroma Cacao L.) menjadi produk jelly. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tahapan yakni ekstraksi karaginan, presipitasi, analisis rendemen, kadar air, kadar abu, uji organoleptik, uji kekuatan gel dari produk jelly dan karakterisasi karaginan dengan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi karaginan dari kulit buah kakao dengan penambahan isopropanol (1:0, 1:1, 1:2 dan 1:3) menghasilkan karaginan dengan nilai rendemen tertinggi  pada perbandingan 1:3 sebesar 11,1238%. Hasil pengolahan karaginan kulit buah kakao menjadi produk jelly berdasarkan uji organoleptik sebagai berikut: rerata tingkat kesukaan panelis terhadap warna 3,7; rasa 3,8; aroma 4,0 dan tekstur 4,3; kekuatan gel sebesar 80,87 gr/cm2 dan kadar air sebesar 95,06%. Hasil identifikasi FTIR dapat disimpulkan bahwa karaginan yang dianalisis merupakan karaginan tipe lamda. Hal tersebut didapatkan dengan adanya 3 gugus ester sulfat dan tidak memiliki 3,6-anhidrogalaktosa yaitu pada serapan gugus galaktosa-6-sulfat pada bilangan panjang gelombang 821,68 cm-1, ikatan S=O yaitu pada bilangan gelombang 1251,80 cm-1 dan ikatan glikosidik pada bilangan gelombang 1039,63 cm-1.Kata Kunci: Kulit Buah Kakao, Karaginan, Jelly. ABSTRACTThis study aims to determine the extraction and processing of carrageenan from cacao (Theobroma Cacao L.) pod shells into jelly products. This research is an experimental research with the stages of carrageenan extraction, precipitation, yield analysis, moisture content, ash content, organoleptic test, gel strength test of jelly products and carrageenan characterization with FTIR. The results showed that carrageenan extraction from cocoa pod shells with the addition of isopropanol (1:0, 1:1, 1:2 and 1:3) produced carrageenan with the highest yield value at a 1:3 ratio of 11.1238%. Processing results of carrageenan from cocoa pod shells into jelly products based on organoleptic tests as follows: the average panelist preference level for color is 3.7; taste 3.8; aroma 4.0 and texture 4.3; gel strength of 80.87 gr/cm2 and water content of 95.06%. The results of FTIR identification can be concluded that the carrageenan being analyzed is lambda type carrageenan. This was obtained by the presence of 3 sulfate ester groups and not having 3,6-anhydrogalactose, namely the absorption of the galactose-6-sulfate group at a wavelength of 821.68 cm-1, the S=O bond, namely at a wave number of 1251.80 cm- 1 and the glycosidic bond at wave number 1039.63 cm-1.Keywords: Cocoa Fruit Peel, Carrageenan, Jelly.