Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Gamifikasi Peralatan Konstruksi untuk Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Febri Fahmi Hakim; Eko Kusumo Friatmojo; Galih Adya Taurano; Hendra Adi Wijaya
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 9, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.311 KB) | DOI: 10.21831/jitp.v9i1.45012

Abstract

Penerapan gamifikasi pendidikan adalah salah satu solusi yang secara umum telah diterapkan pada konteks keadaan normal (non-pandemi). Dalam penelitian ini penerapan solusi gamifikasi diuji sebagai alternatif pendekatan pembelajaran praktik pada institusi pendidikan vokasi dalam masa pandemi. Perangkat interaksi berupa purwarupa aplikasi web gamifikasi peralatan konstruksi dibuat dan diujicobakan kepada 82 mahasiswa Politeknik Pekerjaan Umum yang telah mendapatkan mata kuliah Peralatan Konstruksi. Instrumen ukur dikembangkan dengan skala Likert 7-poin untuk mengukur manfaat gamifikasi terhadap motivasi belajar. Hasil uji validitas butir menunjukkan 33 dari 34 butir dalam instrumen valid untuk digunakan (r-hitung r-tabel=0.244), sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap 7 (tujuh) dimensi instrumen ukur penelitian menunjukkan bahwa 6 (enam) dimensi reliable untuk digunakan dalam instrumen ukur penelitian (Alpha Cronbach ≥ 0.6 yaitu Interest/Enjoyment=0.823, Perceived Competence=0.804, Pressure/Tension=0.737, Value/Usefullness=0.812, dan Outcome=0.785).The application of educational gamification is a solution that has generally been applied in the context of normal (non-pandemic) circumstances. In this study, the application of gamification solutions was tested as an alternative approach to practical learning in vocational education during the pandemic. An interaction device in the form of a gamification web application prototype for construction equipment was made and tested on 82 Polytechnic of Public Works students who had received the Construction Equipment course. The measuring instrument was developed with a 7-point Likert scale to measure the benefits of gamification on learning motivation. The results of the item validity test show that 33 of the 34 items in the instrument are valid to use (r-count r-table=0.244), while the results of the reliability test on 7 (seven) dimensions of the research measuring instrument show that 6 (six) dimensions are reliable to be used in research measuring instrument (Cronbach's Alpha ≥ 0.6, namely Interest/Enjoyment=0.823, Perceived Competence=0.804, Pressure/Tension=0.737, Value/Usefullness=0.812, and Outcome=0.785).
PENERAPAN LAST PLANNER SYSTEM PADA PROYEK PENATAAN KAWASAN MASJID DI KOTA SEMARANG Vena Rusdiana; Farrel Rayhan Ardra; Agung Bhakti Utama; Eko Kusumo Friatmojo
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2022.v21i2.7166

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi, ketidakefisienan penggunaan sumber daya akan menimbulkan pemborosan (waste). Waste tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalisir dengan menerapkan konsep lean construction atau konstruksi ramping. Dalam konsep lean construction terdapat metode manajemen untuk mengurangi waste dengan menghasilkan perencanaan yang jelas dan sistematis yaitu dengan metode last planner system. Konsep last planner system digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan proyek pada salah satu proyek penataan kawasan masjid di Kota Semarang. Artikel ini mendemonstrasikan penerapan last planner system yang terdiri dari penafsiran master schedule, pembuatan phase schedule, lookahead planning, constraint analysis, weekly work plan, perhitungan percent plan complete, dan identifikasi reason non completion selama 6 minggu dari minggu ke 31 sampai 36 menggunakan media Microsoft Project. Nilai progres yang didapat dari last planner system mencapai 92,00% dengan perbedaan sebesar -1,25% terhadap realisasi kurva S. Faktor yang menyebabkan perbedaan yaitu metode perhitungan yang berbeda. Pada kurva S memperhitungkan bobot pekerjaan sedangkan pada last planner system tidak.
Karakteristik Bahan Bambu Ditinjau dari Struktur Mikro - Studi Kasus Bambu Tali (Giganthochloa Apus Bl. ExSchult.f.) Adityo Budi utomo; Indira Laksmi Widuri; Rikal Andani; Eko Kusumo Friatmojo; Marchus Budi Utomo
Jurnal Inovasi Konstruksi Vol 1, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Pekerjaan Umum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56911/jik.v1i1.5

Abstract

Bambu telah banyak dipakai sebagai bahan perancah, kusen, rangka kuda-kuda atap, kolom, dinding, balok, dan perabot lainnya. Sebagai bahan bangunan alam, bambu memiliki sifat mekanis yang tidak seragan antar batang, tidak seragam antar posisi, dan tidak seragam dari kulit terluar hingga terdalam. Tujuan penelitian ini yaitu mengamati struktur mikro anatomi bambu tali (Giganthochloa apus Bl. Ex (Schult.f.) yang mempengaruhi sifat mekanisnya. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel batang bambu pada bagian pangkal, tengah, dan ujung batang dan dilakukan pemotongan secara melintang mulai kulit terluar hingga terdalam. Potongan melintang tersebut akan diamati secara mikroskopis. Hasil pengamatan mikro anatomi terhadap panjang serat, diameter serat, diameter lumen, tebal dinding sel, prosentase serat, diameter pembuluh, prosentase parenkim, dan tipe pola ikatan pembuluh diolah menjadi nilai daya tenun, nilai fleksibilitas, nilai kekakuan, nilai runkel, dan nilai muhlsteph. Dari nilai turunan serat didapatkan hasil bahwa bagian batang bambu yang memiliki tekstur paling licin dan paling halus serta memiliki plastisitas tinggi terdapat pada bagian tengah batang bambu. Sedangkan bagian pangkal batang bambu merupakan bagian yang memiliki serat paling kuat terhadap beban tekan atau paling kaku dan bagian ujung batang bambu merupakan bagian bambu yang paling fleksibel terhadap tarikan.  Untuk sifat tiap lapisan bambu secara umum dari ketiga bagian batang (pangkal, tengah, dan ujung) dapat terlihat bahwa lapisan bagian dalam merupakan lapisan yang paling fleksibel dan memiliki serat yang tidak mudah putus akibat beban tarik, sedangkan bagian kulit merupakan bagian yang memiliki plastisitas paling tinggi jika dibandingkan dengan lapisan lainnya.