Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis spektral data curah hujan dan kejadian curah hujan ekstrim di wilayah Kota Jayapura Noper Tulak; Yusuf Bungkang; Herlambang Huda
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 23, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.615 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v23i1.653

Abstract

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan kehidupan di bumi. Namun demikian, curah hujan dengan kejadian ekstrim sering menjadi masalah bagi manusia dan lingkungan karena menimbulkan risiko kerugian materil maupun non materil. Kota Jayapura merupakan salah satu daerah di Papua yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan sangat fluktuatif. Adanya kejadian ekstrim dan kecenderungan perubahan pola curah hujan, memerlukan analisis untuk mengetahui karakteristik, kejadian ekstrim dan pola perubahan curah hujan yang terjadi. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan konstribusi untuk prakiraan curah hujan ekstrim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif bagi masyarakat. Pada Penelitian ini,data curah hujan Kota Jayapura disusun dalam bentuk data deret waktu vertical. Data yang hilang (tidak teramati) diisi dengan nilai rata-rata curah hujan bulan yang sama selama periode pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data yang tersedia. Tahap berikutnya melakukan analisis spektral, menentukan karakteristik curah hujan, menentukan kejadian curah hujan ekstrim dan menentukan trend curah hujan bulanan dan dasarian di Kota Jayapura. Data dianalisis menggunakan Fast Fourier Transform dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa periodisitas curah hujan yang memiliki nilai kekuatan kerapatan spectral (KKS) yang tertinggi yaitu 11,63 atau dibulatkan menjadi 12 bulan/siklus.  Hal ini menginformasikan bahwa karakteristik perubahan curah hujan di Kota jayapura cenderung akan mengalami kenaikan atau penurunan curah hujan setiap ± 12 bulan sekali. Selain itu, curah hujan ekstrim di wilayah  kota Jayapura terjadi hampir setiap bulan. Kondisi ini terus meningkat mengikuti kecnderungan curah hujan yang juga terus meningkat akibat telah bergesernya bulan lembab ke bulan basah.   
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI DINAMIKA PARTIKEL MARDIANA MARDIANA; YUSUF BUNGKANG
Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Program Magister Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.8 KB) | DOI: 10.31957/jipi.v9i1.1561

Abstract

This reserch is a research and development with the aim of developing Contextual-Based Physics Module on Particle Dynamic to Improve Learning Achievement of Students Grade X of SMA Negeri 5 Jayapura. The total number samples of this research is 32 students of SMA Negeri 5 Jayapura grade X, using one group pre-test post-test design with percentage descriptive data analysis technique to know the feasibility of the module. The research shows that: 1) the development of module with collecting information phase through bibliography research and field research, product design includes draft writing, design validating, and product design  revising, and development phase consists of validating and trial, 2) the feasibility of the module compiled based on material validator resulted on average of 92% with feasible category and students response category of 88% with feasible category, 3) there is progress of achievement of studens grade X with learning using contextual-based physic module in particle dynamic with n-Gain RPP1 0,52, RPP2 0,58, RPP3 0,61, and the average is 0,57 medium category, and 4) the strengths of contextual-based physics module are: simple language used, providing material with contextual illustrations and examples, and equipped with guidance manual that eases the students to do individual learning
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS PADA MATERI TEKANAN ZAT MAYA PUJOWATI; YUSUF BUNGKANG; ALBERT LUMBU
Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Program Magister Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.79 KB) | DOI: 10.31957/jipi.v8i3.1335

Abstract

This research is research and development with the aim to find out how to develop integrated science learning modules based on scientific literacy in the material pressure of eighth grade Madrasah Tsanawiyah Darul Dakwah Wa'Irsyad (DDI) students in Jayapura. The number of samples in this study 25 with descriptive descriptive data analysis techniques to determine the feasibility of the module. The results showed that: (1) Module development with the stages of information gathering, planning, development, validation and testing; (2) The feasibility of the prepared learning module, based on the validator of the material obtained an average of 90% with a feasible category, the validator of the media obtained an average of 91% with a feasible category, while the results of the responses of students with an average of 77.76% with quite interesting categories, (3) There is an increase in the learning outcomes of students in class VIII by learning to use an integrated science module material pressure based on scientific literacy with n-Gain RPP-1 values of 0.61, RPP-2 of 0.71, RPP-3 of 0.91, RPP-4 of 0.71, RPP-5 is 0.80, and n-gain is on average 0.80 with high category
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KOMPUTASI PADA GURU-GURU FISIKA SMA Se-ABEPURA Noper Tulak; Yusuf Bungkang
JURNAL PENGABDIAN PAPUA Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Uncen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.222 KB) | DOI: 10.31957/.v5i1.1098

Abstract

Training on developing physics learning media for high school physics teachers in Abepura and surrounding areas was carried out on 15 and 16 August 2019 at computer laboratory of physics department. The aim of the training is to motivate and improve the ability of teachers to create virtual learning media as alternative physic learning media so as to improve the quality of teaching and physics learning.  The method used to support the success of this program is in the form of training, demonstration and practice or tutorial using matlab program. The results of the implementation of service activities felt by the team and the training participants were very satisfying, with indicators of participant activity in each activity process, and participating in training enthusiastically. The training of create  physics learning media for senior high school teachers in the community service program that has been implemented is expected to provide understanding and also the ability of teachers to design physics learning media using computers that will have an impact on increasing teaching and learning productivity and professionalism of physics teachers in senior high school. Keywords: learning media, Matlab, physic teachers  
PEMBUATAN BATERAI JERUK BAGI KELOMPOK ANAK DI BTN PUSKOPAD SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Flinn C Radjabaycolle; Yusuf Bungkang
JURNAL PENGABDIAN PAPUA Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Uncen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jpp.v7i1.2469

Abstract

Physics needs to be introduced to children early to generate interest in physics. One way is to do simple experiments using tools that can be found around us. Here the investigation is to make a physical model in the form of a lemon battery. This activity was carried out without a long and detailed explanation of the theory of physics because the target community here were children aged seven to twelve years. The purpose is for children to know that lemons can be used as batteries to turn on LED lights. The benefits of this activity are that it can stimulate children's curiosity and problem-solving skills, help social and emotional development, and improve communicative and cognitive abilities. The results showed that the involved children were active and enjoyed their scientific activities. In addition, they also were able to answer questions appropriately and correctly. It is an indicator of the success of this activity. It has also been proven that children don't have to experiment with expensive, hard-to-find equipment to understand physics.Keywords: lemon battery; electricity; LED; JayapuraKeywords: lemon battery, electricity, LED
Analisis Struktur Lapisan Bawah Permukaan Untuk Pembangunan Dermaga Menggunakan Metode Geolistrik Di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura Lily H Nengkey; Yusuf Bungkang; Zakaria V. Kareth
Jurnal Fisika Papua Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Fisika Papua
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jfp.v1i2.11

Abstract

Kampung Abar Distrik Ebungfauw terdapat sebuah dermaga yang dibuat oleh masyarakat setempat sebagai penghubung antar kampung lainnya. namun dermaga tersebut sudah sangat tua hingga harus dibuat dermaga yang baru, oleh sebab itu perlu dilakukannya survey struktur bawah permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat setempat keadaan struktur bawah permukaan tanah agar bisa dilakukannya pengeboran untuk melakukan penanaman tiang pancang baru buat dermaga. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi schlumberger untuk survey bawah permukaan secara vertikal dan akan dikorelasi dengan hasil dari data metode boring. Penelitian akan dilakukan di Kampung Abar Distrik Ebungfauw, dengan pengambilan data sebanyak 2 (dua) titik survey. Instrumen yang digunakan adalah ResistivityMeter yang dilengkapi dengan dua pasang elektroda arus dan potensial. Hasil penggolahan data akan berupa penampang struktur lapisan secara vertikal yang menunjukan keadaan sturktur bawah permukaan. Pada penelitian ini didapatkan bahwa struktur bawah permukaan Dermaga Kampung Abar didominasi oleh lapisan yang terdiri dari material lempung bercampur pasir padat dengan nilai resistivitas 1917 hingga 38494 m. Selain itu, terdapat lapisan batuan keras berupa kerikil bercampur lumpur dengan nilai resistivitas 6,1 sampai dengan 1,248 m. direkomendasikan untuk kedalaman pondasi pada titik 6 sampai 15 meter, dan hasil data metode pemboran dibor sedalam 10 meter.
Identifikasi Sebaran Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Di Daerah Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura Rehabeam Griapon; Yane Ansanay; Yusuf Bungkang
Jurnal Fisika Papua Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Fisika Papua
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jfp.v1i2.12

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Penggunaan air semakin meningkat baik untuk keperluan kehidupan sehari-hari manusia, industri, pertanian maupun peternakan. Akibat pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan daerah pemukiman juga semakin meningkat yang mengakibatkan konsumsi air bertambah, sehingga persediaan air semakin terbatas. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi sebaran air tanah di Daerah Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger sebanyak 4 titik dan Wenner-Schlumberger sebanyak 1 lintasan dan mendapatkan hasil nilai resistivitas yang cukup bervariasi. Resistivitas rendah orde 1-10 Ωm diidentifikasi sebagai akuifer, nilai resistivitas orde 10-30 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batulempung, orde 30-100 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batupasir, dan nilai resistivitas >100 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batugamping. Lapisan akuifer pada daerah ini adalah lapisan batugamping dan batupasir. Ditemukan 2 pola dugaan akuifer pada lintasan Wenner – Schlumberger dengan volume yang cukup besar, dan lapisan akuifer pada keempat titik sounding. Dengan memperhitungkan kedalaman dan posisi titik sounding, serta arah strike lapisan, diduga lapisan akuifer pada titik ukur 1 dan titik ukur 2 merupakan lapisan akuifer yang sama dan saling terhubung. Begitu pula lapisan akuifer pada titik ukur 3 dan titik ukur 4, diduga merupakan lapisan akuifer yang sama dan saling terhubung.
Analisis spektral data curah hujan dan kejadian curah hujan ekstrim di wilayah Kota Jayapura Noper Tulak; Yusuf Bungkang; Herlambang Huda
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v23i1.653

Abstract

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan kehidupan di bumi. Namun demikian, curah hujan dengan kejadian ekstrim sering menjadi masalah bagi manusia dan lingkungan karena menimbulkan risiko kerugian materil maupun non materil. Kota Jayapura merupakan salah satu daerah di Papua yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan sangat fluktuatif. Adanya kejadian ekstrim dan kecenderungan perubahan pola curah hujan, memerlukan analisis untuk mengetahui karakteristik, kejadian ekstrim dan pola perubahan curah hujan yang terjadi. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan konstribusi untuk prakiraan curah hujan ekstrim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif bagi masyarakat. Pada Penelitian ini,data curah hujan Kota Jayapura disusun dalam bentuk data deret waktu vertical. Data yang hilang (tidak teramati) diisi dengan nilai rata-rata curah hujan bulan yang sama selama periode pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data yang tersedia. Tahap berikutnya melakukan analisis spektral, menentukan karakteristik curah hujan, menentukan kejadian curah hujan ekstrim dan menentukan trend curah hujan bulanan dan dasarian di Kota Jayapura. Data dianalisis menggunakan Fast Fourier Transform dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa periodisitas curah hujan yang memiliki nilai kekuatan kerapatan spectral (KKS) yang tertinggi yaitu 11,63 atau dibulatkan menjadi 12 bulan/siklus.  Hal ini menginformasikan bahwa karakteristik perubahan curah hujan di Kota jayapura cenderung akan mengalami kenaikan atau penurunan curah hujan setiap ± 12 bulan sekali. Selain itu, curah hujan ekstrim di wilayah  kota Jayapura terjadi hampir setiap bulan. Kondisi ini terus meningkat mengikuti kecnderungan curah hujan yang juga terus meningkat akibat telah bergesernya bulan lembab ke bulan basah.