Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Bentuk Bahasa Penolakan Dalam Transaksi Jual Beli Online Herlina Pratiwi; Sulaeman Deni Ramdani
Kode : Jurnal Bahasa Vol 10, No 3 (2021): Kode: Edisi September 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.038 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v10i3.28313

Abstract

Tindak tutur penolakan merupakan ungkapan yang berbentuk kalimat atau wacana yang berisi data ataupun asumsi menolak penawaran yang diinformasikan oleh penutur dengan metode tertentu. Jenis ungkapan penolakan tersebut bisa berbentuk penolakan yang santun maupun penolakan yang tidak santun. Bentuk penolakan ini terjadi antara penjual dan pembeli pada sebuah transaksi. Penelitian ini menganalisis bentuk bahasa penolakan transaksi jual beli online yaitu pada aplikasi e-commerce. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk bahasa penolakan dalam transaksi jual beli online pada satu aplikasi dengan traffic pengunjung tertinggi yaitu e-commerce “X”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang memakai aplikasi X sebanyak 10 orang mahasiswa jurusan PAI UIN SMH Banten. Jenis dan sumber data pada penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara menyebar kuesioner responden dengan pemakai aplikasi X. Hasil dari penelitian ini menunjukan data bahwa terdapat lima bentuk bahasa penolakan dari pengguna aplikasi X dalam transaksi jual beli online. Kelima bentuk bahasa penolakan tersebut yaitu (1) menolak dengan memanfaatkan kata tidak atau padanannya seperti ndak, jangan, dan nggak, (2) menolak dengan memanfaatkan kalimat alasan tertentu, (3) menolak dengan memberikan syarat dan kondisi tertentu, (4) menolak dengan memberikan usul atau pilihan yang tidak dapat dipenuhi oleh penjual, (5) menolak dengan memberi ucapan terimakasih karena telah memberi alternatif informasi. Penolakan dalam transaksi online kebanyakan dikarenakan produk tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh pembeli, harganya tidak sesuai, serta hanya mencari alternatif produk.Kata kunci : bahasa, online, penolakan, transaksi, jual beli
PELATIHAN DIGITAL MARKETING BAGI PENGRAJIN GERABAH DI KAMPUNG KOSAMBI DESA BUMIJAYA Sulaeman Deni Ramdani; Haris Abizar; Ahmad Fauzi; Herlina Pratiwi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.089 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3398

Abstract

Gerabah menjadi salah satu karya seni yang sangat bernilai ditengah pesatnya perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini semakin menjadi tantangan yang sangat berat bagi pengrajin gerabah yang mulai ditinggalkan karena dirasa kurang relevan dengan perkembangan abad milenilal saat ini, baik dalam pemasaran maupun keberlanjutan usaha di masa mendatang. Tujuan pengabdian ini yaitu melatih keterampilan digital marketing para pengrajin gerabah untuk dapat memperluas pemasaran produk gerabah. Metode pelatihan menggunakan ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan marketplace online. Pelaksanaan kegiatan di Kampung Kosambi, Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang merupakan kampung sentra kerajinan gerabah. Karakteristik tanah yang ada di Kampung Kosambi memiliki tekstur tanah liat yang memang sangat cocok untuk dijadikan bahan baku gerabah sehingga masyarakat memanfaatkan potensi tersebut untuk membuat berbagai kerajinan dari tanah liat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 19 September 2022 dengan melibatkan 21 pengrajin gerabah. Berdasarkan hasil kegiatan mendapatkan data informasi peserta pelatihan memiliki rentang usia yang beragam dari umur 19 tahun sampai 54 tahun. Pengalaman menjadi pengrajin dari yang baru 1 tahun sampai 30 tahun berkecimpung di industry gerabah dengan pengalaman yaitu 11 tahun. Hasil pelatihan menunjukan adanya peningkatan keterampilan dan pengetahuan tentang digital marketing khususnya dalam pemanfaatan marketplace online. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan melalui penyebaran angket keefektifan kegiatan pelatihan menghasilkan data yaitu Kriteria keefektifan mendapatkan skor 3,50 dan masuk kriteria sangat efektif sehingga kegiatan ini memberikan dampak positif bagi para pengrajin untuk memasarkan produk mereka secara digital.