Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DALAM PEMILIHAN JENIS TUMBUHAN PADA KEGIATAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Fajar Alam; Nina Hendraswari; Wawan Kustiawan; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.53-66

Abstract

Kendala umum kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan batubara adalah ketidaksesuaian antara pemilihan tanaman revegetasi yang cocok dengan kondisi aktual lahan yang akan ditanami. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi kesesuaian karakter lahan bekas tambang batubara yang telah ditata permukaannya dan pemilihan jenis tanaman yang sesuai untuk kepentingan revegetasi. Penelitian ini dilaksanakan di di lokasi Ijin Usaha Pertambangam (IUP) PT Insani Bara Perkasa, Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Data dikumpulkan dengan pengambilan sampel tanah dan pengujian di laboratorium. Data kualitas tanah dan data jenis-jenis vegetasi dianalisis menggunakan kriteria penilaian sifat kimia dan fisika tanah, parameter kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area rencana reklamasi lahan bekas tambang batubara memiliki kesuburan tanah relatif rendah. Karakter lahan bekas tambang batubara pada daerah penelitian yakni bertekstur silty clay loam (halus, sangat halus) dengan bahan kasar mencapai 10% dan kedalaman tanah sebagian besar kurang dari 50 cm (mencapai 79%); kandungan hara tergolong rendah untuk N total, sangat rendah untuk P2O5 dan sangat tinggi untuk K2O. Jenis tanaman yang sesuai untuk kegiatan revegetasi meliputi sengon (Albizia falcataria), aren  (Arenga pinata), jambu biji (Psidium guajava LINN), petai (Parkia speciosa) dan sukun  (Artocarpus communis FORST). 
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DALAM PEMILIHAN JENIS TUMBUHAN PADA KEGIATAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Fajar Alam; Nina Hendraswari; Wawan Kustiawan; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.53-66

Abstract

Kendala umum kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan batubara adalah ketidaksesuaian antara pemilihan tanaman revegetasi yang cocok dengan kondisi aktual lahan yang akan ditanami. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi kesesuaian karakter lahan bekas tambang batubara yang telah ditata permukaannya dan pemilihan jenis tanaman yang sesuai untuk kepentingan revegetasi. Penelitian ini dilaksanakan di di lokasi Ijin Usaha Pertambangam (IUP) PT Insani Bara Perkasa, Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Data dikumpulkan dengan pengambilan sampel tanah dan pengujian di laboratorium. Data kualitas tanah dan data jenis-jenis vegetasi dianalisis menggunakan kriteria penilaian sifat kimia dan fisika tanah, parameter kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area rencana reklamasi lahan bekas tambang batubara memiliki kesuburan tanah relatif rendah. Karakter lahan bekas tambang batubara pada daerah penelitian yakni bertekstur silty clay loam (halus, sangat halus) dengan bahan kasar mencapai 10% dan kedalaman tanah sebagian besar kurang dari 50 cm (mencapai 79%); kandungan hara tergolong rendah untuk N total, sangat rendah untuk P2O5 dan sangat tinggi untuk K2O. Jenis tanaman yang sesuai untuk kegiatan revegetasi meliputi sengon (Albizia falcataria), aren  (Arenga pinata), jambu biji (Psidium guajava LINN), petai (Parkia speciosa) dan sukun  (Artocarpus communis FORST). 
Varicocele: a Case Report Iqlima Sekar P; Evredy; Naura Shalsabila M; Lia Deska Debora; Ray Sebastian S; Orianne Keisha; Annisa Firdausi; Muhammad Fajar; Keisha Adifa; Mathias Rusli; Wawan Kustiawan
Medical Clinical Update Vol. 2 No. 1 (2023): February
Publisher : Rumah Sakit Unggul Karsa Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4440.749 KB) | DOI: 10.58376/mcu.v2i1.25

Abstract

Varicocele is a condition with abnormality in growth and dilatation of veins that drains blood from the testicle, the scrotal venous pampiniform plexus. Although commonly painless, varicocele is the most prevalent cause that resulted in low count of sperm, poor sperm morphology, abnormal analysis of semen, and reduced sperm motility.
Desain Kolam Pengendapan dan Saluran Untuk Pengendalian Air Limpasan Ke Badan Jalan (Studi Kasus Jalan di Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kutai Kartanegara) Teuku Surya Dharma; Wawan Kustiawan; Lambang Subagiyo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.356

Abstract

Air limpasan dalam dari lahan terbuka pada umumnya banyak mengandung sedimen yang dapat menyebabkan degradasi kualitas lingkungan. Lingkungan yang telah terdegradasi dapat terjadi banjir. Upaya untuk mengurangi degradasi kualitas lingkungan dalam kegiatan pembukaan tersebut, dibutuhkan kolam pengendapan yang dirancang untuk penangkap sedimen. Model kolam pengendapan yang direncanakan mengacu pada Baku Mutu Lingkungan (BML) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dimana kandungan padatan tersuspensi (TSS) untuk kegiatan penambangan batas baku mutu adalah 200 mg/l. Curah hujan rencana daerah penelitian sebesar 19,90 mm/jam dihitung dengan metode Monobone. Hasil perhitungan Debit air limpasan dengan menggunakan data curah hujan harian Kecamatan Muara Badak maksimum diperoleh 29,97 m3/dt dan kapasitas kolam pengendapan sebesar 1.600 m2. Kecepatan pengendapan untuk sedimen berukuran pasir 0,03215 m/detik, debu 0,001 m/detik dan liat 0,0002 m/detik. Hasil hitungan kapasitas kolam pengendapan menunjukkan sudah layak secara teknis. Volume atau kapasitas kolam pengendapan (settling pond) berdasarkan hasil hitungan adalah 4.800,00 m3, dengan dimensi Kolam Kompartemen A = 3 meter x 80 meter x 8 meter, kompartemen B,C,D dan E = 3 meter x 40 meter x 6 meter. Jumlah Kolam kompartemen sebanyak 5 buah kolam kompartemen. Pemeliharaan Kolam pengendapan dilakukan selang waktu 41 hari. Air limpasan dari outlet kolam menuju sungai Bawang direncanakan berbentuk trapesium, yaitu saluran B4, B5, B6 dan menuju shortcut saluran C5 serta menuju sungai Bawang. Hasil perhitungan dimensi Saluran B4, B5 dan B6 adalah lebar atas (T) 2,35 m, lebar bawah (B) 0,53 m dan tinggi (h) 1,55 m. Seluruh air limpasan seluruhnya menuju saluran C5 (outfall) terus mengalir ke sungai Bawang dengan dimensi lebar atas (T) 21 m, lebar bawah (B) 3,02 m dan tinggi (h) 5 m. Perencanaan Saluran berbentuk trapesium (C5 saluran tanah) agar memudahkan pembersihan sedimen pada saluran tersebut.
Peran UU ITE dalam Regulasi E-Commerce di Era Digital Shona Azi; RR. Desy Priatni; Indah Pujiati; Aria Wijaya; Aditya Dinda Rahmani; Josuhua Gumanti; Wawan Kustiawan; Elli Ruslina
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 5 No. 1 (2024): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v5i1.2900

Abstract

Di era digital, peran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sangat penting dalam mengatur e-commerce di Indonesia. Pertumbuhan e-commerce berdampak pada hak dan kesejahteraan konsumen melalui peningkatan kesadaran hukum, regulasi e-commerce, dan penekanan pada kualitas layanan dan produk. Keamanan dan privasi data menjadi perhatian utama dengan semakin diperkuatnya pertahanan terhadap kejahatan siber. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan berkat kemajuan dalam metode pembayaran dan transaksi, seperti dompet digital, sementara teknologi keamanan yang melindungi transaksi mengurangi risiko penipuan. Untuk melindungi konsumen dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak, pemerintah harus meningkatkan literasi konsumen dan menyebarkan regulasi. UU ITE memperkuat penegakan hukum terhadap praktik pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data konsumen oleh penyedia layanan elektronik. Penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024, sebagai perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, membantu harmonisasi antara hukum konvensional dan digital, dengan e-dokumentasi dianggap sebagai perluasan dari hukum acara yang berlaku di Indonesia. Untuk meningkatkan pemantauan dan penegakan hukum di era digital, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan platform bisnis online.