Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Respon Masyarakat Terhadap Kurma Salak dan Sirup Salak sebagai Produk Unggulan Warga Kampung Salak Desa Rengel Kabupaten Tuban Dwi Oktafitria; Sriwulan Sriwulan; Ahmad Zaenal Arifin; Riska Andriani; Kuntum Febriyantiningrum
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 2 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i2.7122

Abstract

Respon masyarakat terhadap potensi produk olahan buah salak menjadi Kurma salak dan sirup salak sebagai produk unggulan di Kampung Salak menjadi permasalahan bagi POKDARWIS Taruna Mandaka sebagai Mitra pada pengabdian masyarakat ini. Sehingga tujuan pada pengabdian masyarakat ini adalah melakukan analisis terhadap respon masyarakat terkait produk hasil olahan buah salak oleh warga kampung salak sebagai produk oleh-oleh kampung wisata Kampung Salak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama bulan Mei hingga Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah konsultasi/ pendampingan/ mediasi kepada masyarakat kampung salak dusun Rahayu Lereng Kuning desa Rengel kabupaten Tuban. Hasil yang didapatkan adalah sebesar 53% responden menyatakan sangat setuju dengan adanya pengolahan buah salak menjadi kurma salak dan sirup salak, sebesar 66% responden menyatakan belum pernah mencoba olahan buah salak dalam bentuk kurma salak maupun sirup salak dan lebih dari 50% menyatakan menyukai rasa kurma salak yang berbanding lurus dengan persentase mereka menyukai buah salak. Sehingga dapat simpulkan bahwa kurma salak dan sirup salak memiliki potensi yang besar sebagai produk olahan buah salak dan dijadikan sebagai produk unggulan Kampung Salak desa Rengel. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diketahui 76% masyarakat belum mengetahui mengenai pengujian terhadap produk makanan dan minuman yang tepat, sehingga hal ini akan dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan pengabdian masyarakat berikutnya di desa Rengel sehingga dapat terjalin komunikasi dan diskusi antara pihak mitra dan pihak akademisi. 
BIODIVERSITAS BURUNG AIR DI PESISIR PANTAI SOCOREJO, KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR Dwi Oktafitria; Febri Eka Pradana; Eko Purnomo; Agung Saputra
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.602 KB) | DOI: 10.55719/Binar.2022.1.1.7-14

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman burung air yang ada di sepanjang pantai Socorejo dan status perlindungannya sebagai dasar upaya perencanaan pengelolaan lingkungan dan konservasi burung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode observasi dan pengamatan langsung. Pengambilan data burung air dilakukan dengan metode jelajah dan hasil pengamatan burung air dianalisis secara kuantitaif deskriptif menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon Wiener (H’), Indeks Dominansi Simpson (D) dan Indeks Kemerataan Pielou (E). Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa nilai H’, D dan E masing-masing sebesar 1.88, 0.20, dan 0.78. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman burung air di pantai Socorejo termasuk kedalam kategori sedang dan tidak ada dominansi spesies burung serta kemerataan tiap spesies cenderung sama. Komposisi spesies yang didapatkan terdiri dari 3 ordo, 5 famili dan 11 spesies. Spesies burung yang ditemukan terdiri dari kelompok kuntul (Ardeola speciosa; Butorides striata; Bubulcus ibis; Egretta garzetta), kelompok burung pantai (Charadrius javanicus; Numenius phaeopus; Tringa nebularia; Actitis hypoleucos), kelompok camar (Sterna albifrons; Sterna bergii) dan Alcedo coerulescens sebagai kelompok spesies burung lahan basah. Berdasarkan penelitian ini pula diketahui terdapat 6 spesies burung air berstatus dilindungi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, terdapat 1 spesies burung air berstatus hampir terancam (Near Threatened) berdasarkan IUCN Red List serta ditemukan 6 spesies burung air yang merupakan spesies burung migran.
TIPE TALUS LICHEN PADA AREA GREENBELT PT. SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk PABRIK TUBAN Sriwulan Sriwulan; Dwi Oktafitria; Eko Purnomo
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 1 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.482 KB) | DOI: 10.55719/Binar.2023.2.1.1-5

Abstract

Lichens are organism resulting from symbiosis of algae and fungi. These organisms are often used for monitoring of air quality as bio-indicators. This relates to its ability to respond to the presence of pollutants in the air. Sensitive lichens type, will not be found in locations with polluted air conditions. On the other hand, in locations with polluted environmental conditions, the type of lichen commonly found is tolerant lichen. The response of lichens to environmental conditions can be seen from the lichen body itself which is known as the thallus. This study aims to identify the types of lichen thallus found in the greenbelt area of ​​PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Tuban Factory. Sampling in this study was conducted at 4 locations, namely TLO, GRE, GTI, and VIE. The results showed that the lichens found in this study had thallus with crustose, fructicose, squamulose, and gelatinous types.
POTENSI EKOLOGI DARI KEANEKARAGAMAN BURUNG MIGRAN DI AREA GREENBELT PENAMBANGAN BATU KAPUR DAN TANAH LIAT Dwi Oktafitria; Afthoni Nur Fuadi; Avivi Nur Aina; Sriwulan Sriwulan; Supiana Dian Nurtjahyani; Chusnul Khotimah; Ahmad Zaenal Arifin; Tri Suseno
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/binar.v2i2.726

Abstract

Area greenbelt penambangan batu kapur dan tanah liat yang berada di Kawasan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban menjadi salah satu rute jalur global migrasi burung migran di Indonesia. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekologi dari keanekaragaman burung migran di area greenbelt penambangan batu kapur (PBK) dan tanah liat (PTL). Pengamatan burung migran dilakukan dengan menggunakan metode transek jalur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di area greenbelt PBK terdiri atas 37 individu, 8 spesies, 6 famili dan 4 ordo sedangkan di area PTL terdiri atas 69 individu yang terbagi atas 13 spesies 8 famili dan 7 ordo. Ditemukan pula 2 spesies burung yang memiliki status dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 92 Tahun 2018 yaitu Ganggang Bayam Timur (Himantopus Himantopus) dan Bambangan Cokelat (Ixobrychus eurhythmus). Nilai indeks keanekaragaman H’ menunjukkan keanekaragaman sedang 1<H<3 (PBK=1,83; PTL=2,22). Potensi ekologi  dari keanekaragaman burung migran di area greenbelt PBK dan PTL adalah sebagai area yang memiliki faktor-faktor lingkungan yang sangat mendukung keberadaan dan keberlanjutan rute jalur burung migran dan untuk area berkumpul, istirahat maupun mencari makanan.                                                                                                                                              
FUNGSI DAN PERAN MAKROZOOBENTOS DI AREA EMBUNG LAHAN BEKAS TAMBANG TANAH LIAT DI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK PABRIK TUBAN Dwi Oktafitria; Eko Purnomo; Supiana Dian Nurtjahyani; Sriwulan Sriwulan
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/binar.v3i1.1009

Abstract

Proses penambangan tanah liat (clay) yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban menghasilkan cekungan-cekungan yang berisi air tanah sehingga terbentuk embung yang selalu berisi air di setiap tahunnya. Embung sebagai salah satu badan perairan merupakan habitat dan ekosistem bagi makrozoobentos. Selama kurun waktu embung bekas penambangan tanah liat terjadi hingga saat ini telah dilakukan monitoring keanekaragaman makrozoobentos yaitu tahun 2017-2023. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman spesies makrozoobentos di area embung dalam kurun waktu 6 tahun dilakukan monitoring dan untuk mengetahui spesies makrozoobentos apa yang yang selalu ditemukan serta mengetahui fungsi dan peran spesies makrozoobentos yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan pada April-Juli 2023, dengan menggunakan metode campuran (mixed method) yang menggabungkan data kuantitatif dari data primer dan data kualitatif dari data sekunder. Hasil penelitian didapatkan spesies makrozoobentos di area embung bekas penambangan tanah liat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban tahun 2017 hingga 2023 terdiri atas 19 spesies dengan spesies makrozoobentos yang selalu ditemukan adalah Bellamya javanica, Lymnaea rubiginosa, Pomacea canaliculata, dan Tarebia granifera yang memiliki fungsi dan peran sebagai bioindikator kualitas perairan, dekomposer, pengendali tumbuhan air invasif, detritivor, inang perantara parasit, agen bioturbasi sedimen, dan biokontrol rantai makanan di perairan.
KEKAYAAN JENIS DAN GUILD PAKAN KOMUNITAS BURUNG DI AREA GREENBELT PENAMBANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. PABRIK TUBAN Dwi Oktafitria; Afthoni Nur Fuadi; Roso Satriyo; Moch Hasybi Asysidiqi; Suseno Tri
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/binar.v3i2.1154

Abstract

Perusahaan pertambangan seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban memiliki area sabuk hijau (greenbelt) yang merupakan area pembatas antara area tambang batu gamping dan tanah liat (clay) aktif dengan area pemanfaatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekayaan jenis dan guild pakan komunitas burung di lahan greenbelt PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban sehingga penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan kondisi lingkungan sebagai titik awal untuk mengembangkan dan memperbaiki area tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Januari-Mei 2024 dengan pengambilan sampel data burung menggunakan metode point count di 12 titik lokasi area greenbelt penambangan dan analisis data menggunakan indeks kekayaan jenis Margalef. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kekayaan jenis (R) sebesar 3.51 yang termasuk kedalam kategori kekayaan jenis sedang, sedangkan tipe guild pakan komunitas burung ditemukan 8 tipe yaitu Carnivore (6.3%), Carnivore, Insectivore (15.9%), Frugivore (4.8%), Granivore (14.3%), Insectivore (41.3%), Insectivore, Frugivore (7.9%), Nectarivore (4.8%), dan Omnivore (4.8%).