Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN DI KECAMATAN KEREK KABUPATEN TUBAN Kurniahu, Hesti; Andriani, Riska; Rahmawati, Annisa; Sriwulan, Sriwulan
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v4i1.1735

Abstract

Masyarakat Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban memiliki permasalahan dalam memanfaatkan lahan pekarangannya untuk budidaya tanaman yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai metode budidaya tanaman alternatif. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk memberikan pelatihan dalam memanfaatkan lahan pekarangan kepada mitra yaitu TP-PKK Kecamatan Kerek melalui budidaya tanaman secara hidroponik dan dalam media polybag sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber pangan atau sumber penghasilan keluarga tanpa mengesampingkan nilai estetika dari lahan pekarangan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini diawali dengan observasi dan wawancara untuk mendapatkan permasalahan dan data serta solusi yang tepat dilanjutkan sosialisasi atau penyuluhan, demonstrasi, uji coba, pendampingan dan diakhiri evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra memiliki pengetahuan dan ketarampilan baru dan mengaplikasikannya dalam membudidayakan tanaman pada pekarangan rumahnya secara hidroponik dan media polybag
Upaya Pembinaan Pembentukan Kampung Salak sebagai Kampung Wisata di Kabupaten Tuban Ahmad Zaenal Arifin; Sriwulan Sriwulan; Dwi Oktafitria
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i1.1930

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pembinaan berupa sosialisasi untuk membantu Pokdarwis Taruna Mandaka Desa Rengel dalam membentuk sebuah kampung wisata, Kampung Salak di Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Kabupaten Tuban sendiri memiliki beberapa wisata yang menjadi tujuan para wisatawan, di antaranya adalah pantai, goa, wisata religi Sunan Bonang, sungai, dan air terjun. Akan tetapi wisata berbasis kampung belum ada, sehingga hal ini menjadi dasar untuk membantu Kabupaten Tuban dalam mewujudkan adanya kampung wisata di Kabupaten Tuban terutama Desa Rengel.  Berdasarkan hasil survei terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Taruna Mandaka Desa Rengel, kendala utama yang dihadapi dalam membentuk sebuah kampung wisata adalah kesadaran masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat yang akan diperoleh  jika kampungnya menjadi kampung wisata, salah satunya adalah adanya tambahan penghasilan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diberikan pemahaman melalui sosialisasi serta aksi dalam pembinaan kampung wisata. Pembinaan itu sendiri tidak dapat dilakukan secara instan, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Tahap awal dalam kegiatan pembinaaan ini diberikan dalam bentuk sosialisasi pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah serta normalisasi sungai. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan tersebut diketahui bahwa metode yang dilakukan pada tahap awal pembinaan ini membuahkan hasil,  yaitu mengaktifkan kembali bank sampah di tingkat kampung hingga tingkat desa, adanya peningkatan pemahaman warga terhadap cara pengelolaan sampah organik dan anorganik, dan berfungsinya kembali sungai seperti seharusnya. Pada kegiatan ini total responden yang diambil adalah 41 yang merupakan warga Desa Rengel. Berdasarkan hasil analisis kuesioner yang diisi responden, diketahui bahwa sebanyak 61% warga mampu membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga dan 63% warga mau membuat pupuk organik dari sampah keluarga sendiri.
Inventarisasi Tumbuhan Pionir Lahan Bekas Tambang Kapur Di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban Jawa Timur Riska Andriani; Hesti Kurniahu; Sriwulan Sriwulan
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 3 No. 1 (2019): Biotropic, Volume 3, Nomor 1, 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.34 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2019.3.1.56-61

Abstract

Environmental damage included the limestone mining process would remove the topsoil layer, reduce fertility, reduce microbial diversity and eliminate the vegetation that growth above it. Naturally, pioneer plants could grow to replace lost plants. Pioneer plants can be used as a reference for land recovery because these plants could grow on damaged land because they are associated with Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). In addition, the presence of pioneer plants could inhibit soil erosion due to its root ability to hold the soil from scouring water. This study aimed to determine the characteristics of the initial natural succession process, namely the pioneer post-limestone mining community. This research was conducted by purposive random sampling method at three mining locations, namely Banjaragung Village, 5 years after mine, Maibit Village, 8 years after mine, and Rengel Village, 7 years after mine. Samples were taken for each of the 10 plots of 1x1 m size. The results of this study obtained 5 types of plants with the highest INP, namely: Lamium barbatum, Chromolena odoratum, Tridax procumbens, Waltheria indica, and Digitaria sanguinalis. While the highest diversity index is in the Village of Maibit, Rengel Sub-District, Tuban Regency after 8 years post-mining, which is 2.54.
Peanut Pods (Arachis hypogaea L.) In Ex-Mining Limestone Soil Enriched with Indigenous Bacteria Riska Andriani; Hesti Kurniahu; Sriwulan Sriwulan; Annisa Rahmawati
Biota Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Biota 2021
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v7i1.7008

Abstract

Pioneer plants are found in the former limestone mining area, and there are bacteria in their root systems. These bacteria can be used as biofertilizers. This study aims to find out the use of indigenous PGPR in ex-mining limestone land to be able to increase the yield of pea (Arachis hypogaea L.) var. Tuban. This research was an experimental study with 5 treatments applying indigenous PGPR at concentrations of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% and consist of 5 replications. Stages of research include planting peanuts (Arachis hypogaea L.) var. Tuban by adding indigenous PGPR with the same dose and source in an environment with sufficient sunlight. The parameters observed were biomass, pithy weight, empty pod weight, wet weight, dry weight, pH, and temperature of the planting medium for peanuts. In this study, the results showed that the concentration of PGPR 25% had a significant effect on the dry weight of peanuts and doesn’t had significant effect on biomass. Meanwhile, the provision of PGPR with different concentrations did not have a significant effect on the temperature and pH of the lime mining soil planting media
KANDUNGAN N, P, K DAN Pb KOMPOS LIMBAH KERTAS BERTINTA DAN SAYURAN DENGAN AKTIVASI CAIRAN RUMEN Hesti Kurniahu; Sriwulan Sriwulan; Annisa Rahmawati; Riska Andriani
Biota Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Biota 2022
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v8i1.8457

Abstract

The compost of inked paper and vegetable waste mixture is a result of the process of degradation of the components of lignin and cellulose. The process was activated by cellulolytic bacteria from rumen liquor. The aim of this study to know the compost quality of the inked paper and vegetable waste mixture. The content of by-products of compost studied were the levels of N, P, K, and Pb heavy metals. The composting process in this study was carried out by anaerobic. The N test used the Kjeldahl method, the P and K test used the Bray 1 method, and the Pb test used the AAS method (Atomic Adsorption Spectrophotometer). The data were analyzed using Manova statistical tests with LSD post hoc tests. From the observations, it was known that the addition of rumen liquor had a significant effect on the levels of P with the most optimal concentration of 50%, while for N and K levels and Pb heavy metals content was not significantly different. However, the average level of nutrient elements N (0.87% to 1.1%), P (0.2% to 0.5%) and K (0.52% to 0.58%) and Pb heavy metals (0.61ppm to 4.09 ppm) fulfill SNI 19-7030- 2004 standard.
Pemberian PGPR Indigen untuk Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Lokal Tuban pada Media Tanam Bekas Tambang Kapur Hesti Kurniahu; Sriwulan Sriwulan; Riska Andriani
Agrovigor Vol 11, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i1.4305

Abstract

Kacang tanah (Arachys hypogaea L.) varietas lokal Tuban merupakan salah satu tanaman budidaya yang memiliki potensi ditanam pada lahan marginal bekas tambang kapur karena memiliki adaptasi yang tinggi pada kondisi kering dan alkali. Secara biologi, fisika dan kimia lahan bekas tambang kapur memiliki kesuburan tanah yang rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburannya adalah dengan menggunakan pupuk hayati yang adaptif  pada kondisi lahan bekas tambang kapur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemanfaatan PGPR dari tanaman pioneer yang tumbuh  di lahan bekas tambang kapur terhadap pertumbuhan vegetatif  kacang tanah (Arachys hypogaea L.) varietas lokal Tuban pada media tanam bekas tambang kapur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (25%, 50%, 75% dan 100%) dan satu kontrol (0%) masing-masing lima kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji MANOVA pemberian berbagai konsentrasi PGPR tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi dan jumlah daun tanaman.  Sementara berdasarkan uji statistik korelasi Spearman memiliki korelasi yang signifikan terhadap warna daun. Semakin tinggi konsentrasi PGPR yang diberikan menghasilkan warna daun yang semakin hijau berdasarkan skala Leaf Colour Chart (LCC).
Pembibitan Kentang Hitam (Solanum rotundifolius) dengan Pemberian PGPR Indigen Ernata Dian Pratika; Alfariza Alfariza; Fathul Abib; Sriwulan Sriwulan
Agrovigor Vol 13, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.624 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i1.5841

Abstract

Kentang hitam (Solanum rotundifolius) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang berpotensi sebagai sumber pangan alternatif. Hal ini dikarenakan tanaman ini memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan berbagai kandungan gizi penting lainnya. Upaya perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan melalui umbi, stek pucuk, maupun teknologi kultur jaringan. Namun yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan menggunakan stek pucuk. Stek pucuk tanaman kentang hitam yang ditanam diperoleh dari hasil pembibitan umbi kentang itu sendiri. Umumnya pembibitan umbi kentang membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Waktu ini relatif cukup lama, sehingga dilakukan upaya untuk mempercepat proses pembibitan ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan PGPR. PGPR merupakan kelompok bakteri rhizosfer yang memiliki potensi sebagai biofertilizer, biostimulan, dan biopretektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembibitan umbi kentang hitam yang diperlakukan dengan PGPR. Sedangkan prosedur dalam penelitian ini meliputi pembuatan bibit PGPR dan pengenceran PGPR dengan dosis 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, dan penanaman umbi kentang hitam yang telah direndam dengan PGPR sesuai perlakuan, dan dilakukan penyiraman PGPR sesuai doses pada umbi yang ditanam. Parameter yang diamati adalah tinggi tunas, jumlah daun, dan jumlah mata tunas. Pengamatan dilakukan selama 30 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian PGPR berpengaruh terhadap pembibitan umbi kentang hitam berdasarkan parameter tinggi tunas dan jumlah daun. Dimana, dosis 25% memberikan rerata pertumbuhan bibit kentang hitam yang paling baik.
APPROPRIATE DOSE OF PGPR ANTIFUNGAL TO INHIBIT FUNGI THAT CAUSE ROTTEN ON THE RHIZOME OF RED GINGER (Zingiber officinale var. Rubra) Sriwulan Sriwulan; Hesti Kurniahu; Riska Andriani
JURNAL PENA SAINS Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Pena Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v6i2.6019

Abstract

Red ginger (Zingiber officinale var. Rubra) is one of the leading commodities producing essential oils and oleoresins. In red ginger cultivation, several obstacles were encountered, including the fungus attack, which caused rotten rhizome, so that the nursery process failed. Generally, fungicides are given to control the fungus. However, chemical fungicides can harm health and the environment. Therefore natural environment fungicides are needed. PGPR has antifungal activity.  It can use as a natural fungicide. This study aims to determine the antifungal activity of PGPR against fungi that cause rotten red ginger rhizomes in the nursery process using doses of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. The results, the 75% PGPR dose, give the highest average inhibitory zone to fungi causing rhizome in red ginger but not significantly different from the 100% dose. Furthermore, at a dose of 75%, the resistance of fungal growth amounted to 26.7%. The use of PGPR at appropriate dosages will induce the growth of fungi that cause rot in the rhizome of Red Ginger.
THE RHIZOSPHERE PGPR GRAMINEAE APPLICATION ON THE GROWTH RED GINGER (Zingiber officinale Var. Rubrum) Hesti Kurniahu
JURNAL PENA SAINS Vol 4, No 2 (2017): JURNAL PENA SAINS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v4i2.3208

Abstract

PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) is a group of bacteria that colonize in the area of the rhizosphere. These groups of bacteria favor plant growth because they are able to mobilize and provide nutrients and phytohormones. The ability of the bacterial group can be utilized as a growth regulator in the red ginger nursery (Z. officinale Var Rubrum). This study aims to determine the optimal dosage of PGPR for the growth of red ginger seed (Z. officinale Var Rubrum). In this study, red ginger rhizome (Z. officinale Var Rubrum) was soaked with various concentrations of PGPR ie 0%, 25%, 50%, 75% and 100%. The results of this study indicate that soaking rhizomes using PGPR solution significantly influence the growth of red ginger seeds in the form of high seedlings, the number of shoots grow, the number of leaves and the mass of seedlings. A 25% dose has a better ability to boost the growth of seeds when compared to other doses.Keywords: Zingiber officinale Var. Rubrum, PGR, Phytohormone.
Pembuatan Sabun Antiseptik dan Hand Sanitizer dari Daun Sirih Guna Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa Sekardadi Susanti Dhini Anggraini; Sriwulan Sriwulan; Riska Andriani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 1 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i1.7230

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Virus SARS Cov-2 yang telah menjadi pandemi di dunia, termasuk Indonesia. Kabupaten Tuban sendiri ditetapkan sebagai zona merah sejak ditemukannya kasus positif pada tanggal 8 April 2020. Desa Sekardadi melakukan berbagai upaya guna memutus rantai penyebaran virus tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah mengkampayekan pola hidup bersih dan sehat dengan menggunakan Hand Sanitizer dan cuci tangan menggunakan sabun. Pelatihan pembuatan sabun antiseptik dan Hand Sanitizer menggunakan bahan yang mudah didapatkan dengan harga terjangkau telah dilakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan alam, yaitu daun sirih. Daun sirih sendiri keberadaannya cukup melimpah di Desa Sekardadi serta diketahui memiliki aktivitas antiseptik, antijamur, antibakteri, antivirus, antioksidan bahkan antikanker. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk melakukan transfer Iptek tentang pembuatan sabun antiseptik dan Hand Sanitizer berbahan daun sirih, sehingga dapat membantu mencukupi kebutuhan masyarakat akan antiseptik dan Hand Sanitizer yang mudah didapat, murah, serta ramah, karena dari bahan alami. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Penyuluhan pemanfaatan tanaman herbal dapat menambah wawasan ibu PKK. Selain itu juga dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan sabun antiseptik dan Hand Sanitizer alami yang aman. Ada 95% peserta pelatihan yang merasa bermanfaat dengan kegiatan ini dan 100% peserta pelatihan merasa mudah dalam membuat sabun cair dan handsanitizer tersebut. Hasil evalasi 78,95% peserta telah mengaplikasikan membuat sabun dan handsanitizer dirumah masing-masing.