Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN PRODUKSI SABUN MIKROJEL ANTISEPTIK UNTUK MENUNJANG GERAKAN CTPS PADA MASA PANDEMI DI DESA KEMUNING LOR JEMBER Dahlia Indah Amareta; Alinea Dwi Elisanti; Dhyani Ayu Perwiraningrum
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Panrita Abdi - April 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i2.13822

Abstract

Kemuning Lor, as the assisted village of Politeknik Negeri Jember, has improved to reduce the spread of the covid-19 virus in the community; the village community has to be able to change their habits to clean and healthy life behavior (CHLB). Considering that the community morbidity rate in Kemuning Lor is relatively high, the first rank is upper respiratory tract infection (RTI). RTI is an indicator of low CHLB, which can trigger new problems in the health sector. Health maintenance practices in the community of Kemuning Lor are still relatively low. Some people still litter, including household waste disposal, namely used cooking oil (Jelantah). Jelantah can pollute the environment but can be a raw material for liquid or solid soap products. In this pandemic, hand washing soap has become very important to support the handwashing with soap (HWS) activities to prevent Covid-19. This community service aims to increase the knowledge and practice of community CHLB in using the jelantah as a primary ingredient in making antiseptic microgel soap. Through training and mentoring activities, the program starts with preparation and implementation and ends with an evaluation. There was an increase in target knowledge in the practice of HWS and target skills in producing soap from used cooking oil. The output of this activity is the video tutorials on making microgel soap and HWS, microgel soap products, CHLB of household-level book, and HWS stickers. ... Desa Kemuning Lor sebagai Desa binaan penelitian dan pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Jember, telah berbenah diri untuk berusaha mengurangi penyebaran virus covid-19 di masyarakat, masyarakat desa tentunya harus mampu merubah kebiasaan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Mengingat tingkat kesakitan masyarakat di Desa Kemuning Lor masuk dalam kategori relatif tinggi, peringkat pertama adalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). ISPA menjadi indikator rendahnya PHBS di suatu wilayah yang tentunya dapat memicu munculnya masalah baru dibidang kesehatan. Praktik pemeliharaan kesehatan di lingkungan masyarakat Desa Kemuning Lor masih relatif rendah. Sebagian masyarakat masih membuang sampah sembarangan, termasuk pembuangan limbah rumah tangga yaitu minyak goreng bekas (jelantah). Minyak jelantah dapat mencemari lingkungan, namun bisa menjadi bahan baku produk sabun cair maupun padat. Dalam suasana pandemi ini, sabun cuci tangan menjadi kebutuhan yang sangat utama sebagai penunjang kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk mencegah covid-19.  Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik PHBS masyarakat dalam pemanfaatan jelantah sebagai bahan dasar pembuatan sabun mikrojel antiseptik. Melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan, program dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Terjadi peningkatan pengetahuan sasaran dalam praktik CTPS dan keterampilan sasaran dalam memproduksi sabun dari minyak jelantah. Adapun Output dari kegiatan ini berupa video tutorial pembuatan sabun mikrojel, produk sabun mikrojel, buku panduan PHBS tingkat rumah tangga, video CTPS dan stiker langkah CTPS.
Gambaran Praktik Kader Dalam Diagnosa Status Balita Stunting Di Desa Harjomulyo Silo Kabupaten Jember Dhyani Ayu Perwiraningrum; Agustina Endah Werdiharini; Dahlia Indah Amareta
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 1 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i1.4807

Abstract

Kecamatan Silo tercatat dalam laporan EPPGBM per Februari memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi, terutama pada cakupan wilayah puskesmas Silo II sebanyak 1269 balita hal ini dikuatkan oleh data laporan E-HDW (E-Health Development Worker) Kementerian Desa dan PDTT per Maret 2021 bahwa Kecamatan silo berada pada peringkat tertinggi di Jember sebesar 49%. Selama pandemi Covid 19, terdapat kecenderungan penurunan praktik kader dalam melakukan diagnosa stunting. Selama di lapangan, kader memiliki hambatan dalam melaksanakan kegiatan seperti tingkat pendidikan yang masih kurang dan belum mendapatkan pelatihan terhadap tugas sebagai kader secara maksimal, sehingga praktik pelaksanaan seringkali kurang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran praktik kader dalam menentukan status balita stunting. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data dengan stratified random sampling pada 40 kader di desa Harjomulyo. Hasil dan pembahasan yang didapatkan menunjukkan mayoritas kader melakukan praktik yang tepat meskipun masih ada beberapa praktik yang kurang tepat seperti praktek kader pada alat antropometri yaitu mencari alas bidang datar yang belum tepat (55%), serta praktek kader pada balita yaitu Memposisikan kaki tidak ditekuk dan lutut sejajar menyatu (55%) dan membaca ukuran setelah memposisikan balita (60%). Akan tetapi dalam melakukan praktik diagnosa stunting, kader mayoritas tidak tepat melakukan diagnosa stunting berdasarkan cut off -2 standar deviasi (57,5%), dimana anak stunting seharusnya ditentukan apabila pengukuran melebihi cut off tersebut.
Sikap Ibu terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Dhyani Ayu Perwiraningrum; Muhimmah Annadiyah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1035

Abstract

Pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang menjadi prioritas pada seribu hari pertama kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Desa Karanglo Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini adalah analitik yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan yang tinggal di Desa Karanglo. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 46 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan uji Chi-Square. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 46 responden. Hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p-value = 0,033. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
Edukasi Terkait Pemilahan Sampah di Klinik Kasih Bunda Bantul Pasca Penutupan TPA di Piyungan Bantul Riskha Dora Candra Dewi; Dhyani Ayu Perwiraningrum
Aksi Nyata : Jurnal Pengabdian Sosial dan Kemanusiaan Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Aksi Nyata : Jurnal Pengabdian Sosial dan Kemanusiaan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aksinyata.v1i3.291

Abstract

This service was carried out to provide education to the people of Bantul after the closure of the Piyungan Bantul TPA. This service was carried out on May 10 2024 at the Kasih Bunda Clinic Hall. This activity involves various groups of residents around the Clinic, starting from young teenagers, adults and the elderly. The activity starts at 09:00 WIB and finishes around 15:00 WIB with several educational materials. The result is that this activity is an effort to educate ourselves through recognizing the type of waste that is closest to us, so that it is easier to reach. From the initial introduction to education on waste management, some participants only just understood the importance of sorting waste because in the beginning they often mixed up the three waste bins. However, others have made several efforts to sort waste, for example between B-3 and other waste