Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2018 Rossalina Adi Wijayanti; Dahlia Indah Amareta; Gamasiano Alfiansyah; Novita Nuraini; Atma Deharja; Maya Weka Santi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Jawa Timur yang pada tahun 2016 menempati peringkat dua untuk Angka Kematian Ibu tertinggi. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 sebanyak 43 kematian. Puskesmas memiliki peranan utama dan sangat vital dalam upaya penurunan AKI di Indonesia. Program-program kesehatan di Puskesmas yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak masih belum berjalan dengan maksimal. Tujuan: menyusun upaya untuk menurunkan AKI melalui pelaksanaan manajemen program kesehatan ibu di Puskesmas yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan sampel berjumlah 34 Puskesmas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan planning dan organizing telah dilakukan namun dalam kategori cukup, actuating dan controlling dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor organizing, actuating dan controlling terhadap AKI. Saran: Rekomendasi yang diberikan adalah mempertahankan kegiatan peningkatan cakupan ibu hamil dan ibu bersalin, melengkapai job description masing masing pekerjaan, meningkatkan keterlibatan lintas sektor pada kegiatan promosi, mempertahankan kegiatan controlling. Perlu keterlibatan seluruh pihak dalam menurunkan AKI.Kata kunci: manajemen, AKI, Jember
EFEK PEMBERIAN SUSU KAMBING ETTAWA TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Hana Ika Putri; Heri Warsito; Dahlia Indah Amareta
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadipenyebab kematian utama di dunia. Susu kambing ettawa mengandung asam lemak rantaisedang/Medium Chain Triglycride (MCT) yang mampu menurunkan kadar kolesterol total.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek susu kambing ettawa dalammenurunkan kadar kolesterol total. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimentallaboratorik dengan pre test - post test with control group design. Sampel adalah tikusWistar jantan berusia 2 bulan, diinduksi hiperkolesterolemia, diberi susu kambing ettawadosis 2,70 ml/200g BB/hari, 3,51 ml/200g BB/hari, dan 4,32 ml/200g BB/hari selama 14hari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode GOD-POD. Data dianalisis denganpaired t-test dan Anova, dilanjutkan uji LSD. Terdapat perbedaan kadar kolesterol totalsebelum dan sesudah pemberian susu kambing ettawa pada masing-masing dosis.Pemberian susu kambing ettawa dengan dosis 2,70 ml/200g BB/hari, 3,51 ml/200gBB/hari, dan 4,32 ml/200g BB/hari dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar8,3%, 12,8% dan 19,2%. Dosis susu kambing ettawa yang paling menurunkan kadarkolesterol tikus hiperkolesterolemia yaitu dosis III (4,32 ml/200g BB/hari). Kata kunci : Susu Kambing Ettawa, Hiperkolesterolemia, Kadar Kolesterol
Phenylalanine and Tryptophan Intake of Hyperactive Children with Autism Puspito Arum; Dahlia Indah Amareta; Faridlotul Zannah
Journal of Biomedicine and Translational Research Vol 3, No 2 (2017): December 2017
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.952 KB) | DOI: 10.14710/jbtr.v3i2.1744

Abstract

Background: Hyperactive is behavior which demonstrates the attitude of more energy than normal behavior. Level of neurotransmitter dopamine and serotonin in the body may be the factor of this disorder behavior.  Level of phenylalanine and serotonin were found high in hyperactive children with autism. Level phenylalanine in the brain shows that it is not changed into tyrosine so dopamine can not be form. Serotonin derived from an amino acid tryptophan.Objective: To understand the association between phenylalanine and tryptophan intake to hyperactivity of  children with autism.Methods: A survey analytic research with cross sectional approach involving 20 subjects. Phenylalanine and tryptophan intake data was collected by Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), and hyperactivity disorder of children with autism was measured based on DSM-IV guidelines. Results: Eight (40%) children had low hyperactivity, 9 (45%) children had moderate hyperactivity, 2 (10%) children had severe hyperactivity, and 1 (5%) child had very severe hyperactivity. Mean phenylalanine intake was 4899.74mg (±1543.42) with maximum and minimum intake respectively 7735.42mg and 1843.88mg. Tryptophan intake was 1153.91mg (±384.99) with maximum and minimum intake respectively 1953.89mg and 367.69mg. There was significant association between phenylalanine intake (p=0,034; r=0,477) and tryptophan intake and hyperactivity (p=0,026; r=0,492).Conclusion: There is an association between intakes of amino acid phenylalanine and amino acid tryptophan with hyperactivity of autistic children
POLA PEMBERIAN ASI DAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP GRAFIK PERTUMBUHAN PADA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Retno Endah Hariani; Dahlia Indah Amareta; Arinda Lironika Suryana
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i1.5

Abstract

Pertumbuhan bayi yang optimal memerlukan dukungan nutrisi yang adekuat. Air Susu Ibu dan Makanan Pendamping ASI dapat memenuhi semua kebutuhan zat gizi bayi yang diperlukan untuk proses tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada periode awal sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan saat dewasa. Pemantauan pertumbuhan bayi dapat diamati dari grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI dengan grafik pertumbuhan bayi pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian terdiri dari 130 orang bayi beserta ibunya, bayi berusia antara 9-11 bulan, dan yang mengunjungi Puskesmas Sukorejo Jember. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengumpulan data pola pemberian ASI dan MP-ASI dilakukan melalui metode wawancara dan pengisian kuesioner. Grafik pertumbuhan bayi diukur dengan menggunakan Formulir Kartu Menuju Sehat (KMS). Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola pemberian ASI cukup (50,8%), pola pemberian MP-ASI baik (56,2%) dan grafik pertumbuhan bayi pada KMS normal (42,3%). Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara pola pemberian ASI (p=0,000) dan MP-ASI (p=0,000) dengan grafik pertumbuhan bayi pada KMS (Kartu Menuju Sehat).
EFEK PEMBERIAN BUAH PEPINO (Solanum maricatum) TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Puguh Arif Priambudi; - Rindiani; Dahlia Indah Amareta
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 3 (2014): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i3.24

Abstract

Latar belakang Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah makanan yang memiliki serat tinggi. Serat dapat menurunkan kolesterol dalam darah salah satunya dengan meningkatkan ekskresi empedu dan fermentasi dari serat akan menghasilkan asam lemak rantai pendek. Buah pepino adalah buah yang memiliki serat tinggi sebesar 5 gr per 100 gr.Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian buah pepino terhadap kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental (True Experimental). Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan Pretest-Posttest dengan kelompok kontrol (Pretest-Posttest with Control Group). Sampel adalah tikus wistar jantan berusia 2 bulan dan diinduksi diet tinggi lemak dan diberi buah pepino.Hasil sampel diinduksi diet tinggi lemak dan diberi buah pepino dengan dosis 9 gr, 10 gr, dan 11 gr/200 gr BB selama 14 hari. Kadar kolesterol total diperiksa dan dilakukan pengolahan data dengan uji t-berpasangan dan Annova, dilanjutkan uji LSD. Dari hasil pengolahan tersebut terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada masing-masing kelompok.Kesimpulan pemberian buah pepino dengan dosis 9 gr/200 gr BB tikus/hari mampu menurunkan 6,5% kadar kolesterol total, dosis 10 gr/200 gr BB tikus/hari mampu menurunkan 8,5% kadar kolesterol total dan dosis 11 gr/200 gr BB tikus/hari mampu menurunkan 12,4% kadar kolesterol total.
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN-PEMULIHAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER) Dahlia Indah Amareta
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 15 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v15i2.25

Abstract

Gizi ibu yang buruk sebelum maupun saat kehamilan akan berisiko melahirkan bayi dengan BBLR, gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, serta risiko kesakitan dan kematian. Salah satu upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka BBLR adalah dengan PMT-Pemulihan pada ibu hamil KEK. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara PMT-Pemulihan dengan kenaikan berat badan dan kadar Hb pada ibu hamil KEK.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, melibatkan subjek penelitian sejumlah 38 orang ibu hamil KEK. Variabel bebas adalah PMT-Pemulihan pada ibu hamil KEK, variabel terikat meliputi kenaikan berat badan dan kadar Hb. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal wallis pada taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukkan responden berada pada rentang umur 14-37 tahun dengan rerata 20,45 tahun, LILA berada pada rentang 20-23 cm dengan nilai rerata 21,87±1,0 cm. Paritas bervariasi mulai 1 hingga 4. Rerata kenaikan berat badan trimester 3 yaitu 4,48±3,2 kg dengan kenaikan tertinggi sebesar 12 kg dan nilai terrendah yaitu -0,5 kg artinya terdapat penurunan berat badan sebesar 0,5 kg. Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara PMT-Pemulihan dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK (p=0,007), tidak terdapat hubungan antara PMT-Pemulihan dengan kadar Hb (p=0,097). 
KARATERISTIK YOGURT EDAMAME HASIL FERMENTASI KULTUR CAMPURAN BAKTERI ASAM LAKTAT KOMERSIAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS BIJI-BIJIAN Nita Maria Rosiana; Dahlia Indah Amareta
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i2.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik yogurt edamame hasil fermentasi kultur campuran dengan kajian jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Jumlah kultur campuran yang digunakan adalah 3%, 5% dan 7% sedangkan waktu fermentasi adalah 6 jam, 12 jam dan 24 jam dengan tiga kali ulangan. Analisa yang dilakukan pada produk yogurt edamame adalah pH, konsistensi dan organoleptik. Perlakuan terbaik selanjutnya dianalisa aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test dengan bantuan software SPSS. Penentuan perlakuan terbaik dengan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah yogurt dengan jumlah kultur 7% dengan waktu fermentasi 24 jam. Yogurt ini memiliki karakteristik pH 4,39, konsistensi 3,56 cm, kesukaan warna, aroma, rasa dan tekstur netral. Sedangkan pada mutu hedonic warna agak hijau, aroma dan rasa asam, tekstur kental. Aktivitas antioksidan yogurt edamame adalah 19,18%
Peningkatan Keterampilan Kader Dalam Pengukuran Panjang Badan Bayi Sebagai Upaya Deteksi Dini Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Dahlia Indah Amareta; Puspito Arum; Faiqatul Hikmah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i1.128

Abstract

Stunting atau pendek merupakan keadaan yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan. Keadaan ini berlangsung kronis karena disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang. Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian, serta gangguan perkembangan kemampuan motorik dan mental, oleh karena itu stunting pada bayi dan balita perlu menjadi perhatian khusus. Pemantauan pertumbuhan khususnya panjang badan dan atau tinggi badan seharusnya dilakukan sejak dini untuk menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Kecamatan Sumbersari memiliki prevalensi bayi dan balita stunting sebesar 18%, yang terdiri dari kategori sangat pendek dan pendek. Kegiatan pengukuran panjang badan hampir tidak pernah dilakukan pada saat jadwal posyandu, dikarenakan keterbatasan alat. Alat ukur panjang badan yang tersedia terbuat dari kayu, dengan karakteristik berat dan sulit dibawa. Keadaan ini menyebabkan kegiatan pengukuran panjang badan bayi dan balita tidak dapat dilakukan pada saat jadwal posyandu. Persoalan mitra yang muncul dari analisis situasi adalah kurangnya keterampilan kader dalam hal pengukuran dan penggunaan alat ukur panjang badan bayi dan balita, upaya deteksi dini terhadap stunting tidak dapat terlaksana dengan baik karena kegiatan pengukuran panjang badan bayi dan balita tidak dapat terlaksana dan ketidaktersediaan alat ukur panjang badan pada setiap kegiatan posyandu. Luaran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah alat ukur panjang badan bayi dan balita portable dan Buku petunjuk operasional. Kegiatan koordinasi dengan mitra meliputi pengumpulan data dan informasi dengan wawancara dan observasi. Kegiatan survey dan desain alat di bengkel menghasilkan output alat ukur panjang badan yang bayi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mitra. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan alat ukur panjang badan bayi dan balita portable dan buku petunjuk operasional yang diberikan kepada 8 Posyandu di Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Alat ukur tersebut telah dipergunakan dalam pengukuran panjang badan bayi dan balita saat kegiatan Posyandu.
Hubungan Karakteristik Individu dan Faktor Lingkungan dengan Asupan Serat Makanan Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Rifkatul Mabruroh; Dahlia Indah Amareta
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 2 (2018): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i2.20

Abstract

Serat makanan merupakan zat non gizi yang berguna untuk diet. Serat merupakan kelompok karbohidrat yang memiliki struktur kimia sangat komplek dan berasal dari bagian tumbuhan yang dapat dikonsumsi serta memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan absorbsi pada usus halus dengan fermentasi lengkap atau parsial pada usus besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (pengetahuan, jenis kelamin) dan faktor lingkungan (peran teman sebaya, tempat tinggal) dengan asupan serat makanan Mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Jenis penelitian ini adalah  survei analitik dengan desain penelitian cross sectional, pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2017 di Politeknik Negeri Jember, menggunakan angket, form food record selama 3 hari (2 hari aktif dan 1 hari libur) untuk mengetahui asupan serat makanan dan melibatkan 95 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi), analisis bivariat (uji chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan asupan serat makanan 0,002 (p <0,05), terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan asupan serat makanan 0,003 (p <0,05), terdapat hubungan antara peran teman sebaya dengan asupan serat makanan 0,001 (p<0,05), terdapat hubungan antara tempat tinggal dengan asupan serat makanan 0,000 (p <0,05). Kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan, jenis kelamin, peran teman sebaya, tempat tinggal dengan asupan serat makanan.
Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Anak Tk Di DesaYosowilangun Lor Kabupaten Lumajang Rista Nur Fadila; Dahlia Indah Amareta; Ayu Febriyatna
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i1.26

Abstract

Pengetahuan gizi ibu menentukan semua yang dimakan oleh anak. Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan membentuk perilaku gizi seimbang yang baik untuk anak. Perilaku tersebut akan berpengaruh terhadap asupan zat gizi dan status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 di TK Muslimat Nu 01 Yosowilangun Lor, TK Dharma Wanita 01 Yosowilangun Lor dan TK Dharma Wanita 02 Yosowilangun Lor. Pengambilan data pengetahuan ibu tentang gizi seimbang  dan perilaku ibu tentang gizi seimbang menggunakan kuesioner dan untuk memperoleh data status gizi anak menggunakan Z- Score dengan indikator BB/U. Penelitian ini melibatkan 68 responden. Berdasarkan analisis bivariat yang telah diuji statistik Somers’d, pada uji hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor diperoleh nilai p = 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang. Pada uji hubungan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang diperoleh nilai p = 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang.