p-Index From 2020 - 2025
1.503
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Signal
Adrian Ingratubun
Akademi Televisi Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PROGRAMMING ACQUISITION DALAM KELANCARAN OPERASIONAL PENYIARAN PROGRAM TELEVISI Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 9, No 1 (2021): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.306 KB) | DOI: 10.33603/signal.v9i1.4576

Abstract

Media televisi sejauh ini merupakan media massa yang menjadi sarana pemenuhan waktu luang. dan telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Makin banyak audience, makin tinggi rate (harga) slot iklan, makin tinggi pendapatan, dan makin tinggi keuntungannya. Singkatnya, tidak ada penonton, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran. Programming Acquisition adalah bagian yang bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran, berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Jika suatu program bisa menarik audiens dan program itu memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, maka media penyiaran bersangkutan mendapatkan pemasang iklan dan mendapatkan pemasukan. Dengan demikian, pendapatan dan prospeksuatu media penyiaran sangat ditentukan oleh bagian program Management dimana fungsi utama programming dirumuskan sebagai bagian memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju; menyusun jadwal penayangan program atau skedulling program untuk menarik audien yang diinginkan; memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan lokal; produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk memuaskan ketertarikan publik; dan menciptakan keuntungan bagi pemilik media penyiaran. Untuk itu dalam merencanakan program acara televisi selalu memperhatikan etika media massa yang merupakan etika penyiaran.Kata Kunci: Strategi, Programming, Acquisition, Televisi.
KOMPETENSI LULUSAN VOKASIONAL DIPLOMA (D3) ATVI PENYIARAN TELEVISI SEBAGAI DAYA SAING TENAGA KERJA INDUSTRI TELEVISI Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 10, No 1 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.969 KB) | DOI: 10.33603/signal.v10i01.6413

Abstract

Pendidikan vokasi diberbagai negara telah mengalami fase mutasi panjang. Kendati telah mengalami fase perkembangan yang cukup panjang pendidikan vokasi terus saja menarik untuk didefinisikan dan direformulasi kembali termasuk diredesain. Dalam arti, isinya terus disesuaikan dan definisinya pun dikembangkan dan disesuaikan dengan misi dan visi pendidikan vokasi suatu bangsa atau negara. Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan permasalahan diatas, maka untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dimaksud adalah Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan vokasi Diploma (D3) ATVI dalam proses belajar mengajar sudah sesuai dengan standar pasar kerja (industri); Untuk mengetahui sampai sejauhmana kemampuan para lulusan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga penguasaan bidang penyiaran televisi menjadi kompeten dalam dunia kerja; dan Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang telah dilakukan sehingga dapat menghasilkan capaian pembelajaran berdasarkan aspek sikap, aspek pengetahuan, aspek ketrampilan umum, dan aspek ketrampilan khusus. Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dalam mengamati, bertanya, menelusuri dan mengabstraksikan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005; P.26). Selain itu, melakukan wawancara mendalam (depth interview), serta menyebarkan kuisioner kepada para alumni ATVI, para user industri televisi dan para Dosen, tujuannya agar mendapatkan masukan yang jelas tentang Link & match terhadap lulusan Diploma (D3) ATVI yang bekerja di Industri televisi. Bahwa para lulusan Diploma (D3) ATVI yang bekerja di industri televisi merupakan jawaban tepat atas kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan kualifikasi dalam dunia kerja karena selama perkuliahan didukung struktur kurikulum yang relevan dengan perkembangan dunia industri televisi, baik secara teori maupun praktik.
STRATEGI PEROLEHAN RATING & SHARE MELALUI ANALISA MBM TERHADAP PROGRAM INFOTAINMENT DAN NEWS DI INDOSIAR Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 11, No 1 (2023): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v11i1.8271

Abstract

Media televisi sejauh ini merupakan media massa yang telah menjadi sarana pemenuhan waktu luang sebuah bangsa. Ia juga telah menjadi sarana atau alat pemasaran yang efektif. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk merangsang kebutuhan audience terhadap produk-produk yang dijajakan. Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program televisi ialah menarik sebanyak mungkin audience. Makin banyak audience, makin tinggi rate (nilai/harga) slot iklan, makin tinggi pendapatan, dan makin tinggi keuntungannya. Singkatnya, tidak ada penonton, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran (Andi Fachruddin, 2016: P.47). Dalam stasiun televisi memiliki program yang saling berlomba lomba untuk mendapatkan rating & share yang tinggi, dimana salah satu cara untuk meningkatkan rating & share yaitu menggunakan teknik analisis minute by minute (MBM). Melalui minute by minute (MBM), berguna untuk mendalami pada saat kapan (moment) sebuah program mengalami lonjakan rating yang tinggi biasanya data program yang terekam disajikan dalam bentuk satuan terkecil yaitu menit. Dalam program infotaiment dan news, sama-sama memiliki unsur kreatifitas dimana salah satunya meningkatkan program menjadi lebih baik dengan menggunakan teknik analisa MBM yang dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam setiap masing-masing program. Selain itu, untuk dapat menganalisa program Infotainment dan News, maka perlu dibuat suatu  strategi yang dapat menopang sistem  programming suatu program acara yaitu dengan strategi head to head dalam pemilihan jam tayang, sehingga program infotaiment dan news sudah menempatkan jam tayang yang sesuai dan tidak merubahnya lagi, artinya jam tayang infotainment dan news tetap berada pada slot prime time di Indosiar. Kata Kunci: Strategi, Rating, Share, Infotainment, News,  MBM
KOMPETENSI LULUSAN VOKASIONAL DIPLOMA (D3) ATVI PENYIARAN TELEVISI SEBAGAI DAYA SAING TENAGA KERJA INDUSTRI TELEVISI Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 10 No 1 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v10i01.6413

Abstract

Pendidikan vokasi diberbagai negara telah mengalami fase mutasi panjang. Kendati telah mengalami fase perkembangan yang cukup panjang pendidikan vokasi terus saja menarik untuk didefinisikan dan direformulasi kembali termasuk diredesain. Dalam arti, isinya terus disesuaikan dan definisinya pun dikembangkan dan disesuaikan dengan misi dan visi pendidikan vokasi suatu bangsa atau negara. Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan permasalahan diatas, maka untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dimaksud adalah Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan vokasi Diploma (D3) ATVI dalam proses belajar mengajar sudah sesuai dengan standar pasar kerja (industri); Untuk mengetahui sampai sejauhmana kemampuan para lulusan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga penguasaan bidang penyiaran televisi menjadi kompeten dalam dunia kerja; dan Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang telah dilakukan sehingga dapat menghasilkan capaian pembelajaran berdasarkan aspek sikap, aspek pengetahuan, aspek ketrampilan umum, dan aspek ketrampilan khusus. Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dalam mengamati, bertanya, menelusuri dan mengabstraksikan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005; P.26). Selain itu, melakukan wawancara mendalam (depth interview), serta menyebarkan kuisioner kepada para alumni ATVI, para user industri televisi dan para Dosen, tujuannya agar mendapatkan masukan yang jelas tentang Link & match terhadap lulusan Diploma (D3) ATVI yang bekerja di Industri televisi. Bahwa para lulusan Diploma (D3) ATVI yang bekerja di industri televisi merupakan jawaban tepat atas kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan kualifikasi dalam dunia kerja karena selama perkuliahan didukung struktur kurikulum yang relevan dengan perkembangan dunia industri televisi, baik secara teori maupun praktik. 
STRATEGI PEROLEHAN RATING & SHARE MELALUI ANALISA MBM TERHADAP PROGRAM INFOTAINMENT DAN NEWS DI INDOSIAR Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 11 No 1 (2023): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v11i1.8271

Abstract

Media televisi sejauh ini merupakan media massa yang telah menjadi sarana pemenuhan waktu luang sebuah bangsa. Ia juga telah menjadi sarana atau alat pemasaran yang efektif. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk merangsang kebutuhan audience terhadap produk-produk yang dijajakan. Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program televisi ialah menarik sebanyak mungkin audience. Makin banyak audience, makin tinggi rate (nilai/harga) slot iklan, makin tinggi pendapatan, dan makin tinggi keuntungannya. Singkatnya, tidak ada penonton, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran (Andi Fachruddin, 2016: P.47). Dalam stasiun televisi memiliki program yang saling berlomba lomba untuk mendapatkan rating & share yang tinggi, dimana salah satu cara untuk meningkatkan rating & share yaitu menggunakan teknik analisis minute by minute (MBM). Melalui minute by minute (MBM), berguna untuk mendalami pada saat kapan (moment) sebuah program mengalami lonjakan rating yang tinggi biasanya data program yang terekam disajikan dalam bentuk satuan terkecil yaitu menit. Dalam program infotaiment dan news, sama-sama memiliki unsur kreatifitas dimana salah satunya meningkatkan program menjadi lebih baik dengan menggunakan teknik analisa MBM yang dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam setiap masing-masing program. Selain itu, untuk dapat menganalisa program Infotainment dan News, maka perlu dibuat suatu  strategi yang dapat menopang sistem  programming suatu program acara yaitu dengan strategi head to head dalam pemilihan jam tayang, sehingga program infotaiment dan news sudah menempatkan jam tayang yang sesuai dan tidak merubahnya lagi, artinya jam tayang infotainment dan news tetap berada pada slot prime time di Indosiar. Kata Kunci: Strategi, Rating, Share, Infotainment, News,  MBM
GAYA KEPEMIMPINAN SERVANT DENGAN PROGRAM SERVICE EXCELLENCE: (Studi Kasus di Akademi Televisi Indonesia) Frisca Artinus; Ahmad Toni; Adrian Ingratubun
JURNAL SIGNAL Vol 12 No 2 (2024): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara gaya kepemimpinan servant dan implementasi program service excellence di Akademi Televisi Indonesia (ATVI). Gaya kepemimpinan servant didefinisikan sebagai pendekatan yang berfokus pada pelayanan kepada orang lain dan mempromosikan pertumbuhan dan pengembangan mereka. Program service excellence adalah inisiatif yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan di ATVI dengan tujuan memberikan kepuasan maksimal kepada mahasiswa dan staf. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pimpinan dan staf ATVI serta analisis dokumen terkait program service excellence. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan servant dan implementasi program service excellence di ATVI. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan servant secara langsung mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan oleh staf ATVI. Para pemimpin yang mengadopsi gaya kepemimpinan servant cenderung menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberdayakan, dan mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi. Selain itu, program service excellence di ATVI juga mendukung penerapan gaya kepemimpinan servant dengan menyediakan kerangka kerja yang jelas dan sumber daya yang diperlukan bagi staf untuk memberikan layanan yang unggul. Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi organisasi, terutama dalam hal pengembangan kepemimpinan dan peningkatan kualitas layanan. Dengan mengadopsi gaya kepemimpinan servant dan mengimplementasikan program service excellence organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang positif, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kinerja keseluruhan.