Kisman Kisman
Pusat Sumber Daya Geologi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Endapan Pasir Besi di Daerah Pantai Selatan Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur Bambang Nugroho Widi; Kisman Kisman
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 1 No. 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.449 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v1i1.73

Abstract

Iron as One of primary raw material in steel and construction industry, it's presence and potencies in Indonesia have an important role. Genetically, known 3 formation of iron deposits (1) Primary, (2) Lateritic, (3) Secondary/reworking process.Based on the survey conducted in Ende in 2005, the typical of iron deposits in this area is classified into sedimentary iron deposits (due to leaching, transporting, accumulating and depositing in somewhere). The accumulation of magnetite grains suggested is due to by leaching, washing in the long term and occurs intensively, so that produce high magnetite concentration in certain area. The interesting area is spread in four sectors; Rapo Rindu, Bheramari, Ruku Ramba and Ondorea sectors.The result of physical laboratory analysis (in concentrate) show the magnetite degree (MD) is vary from 10% to 50%, whereas from chemical analysis known the highest grade reach 37.10% and lowest grade is around 4.4%. However, the everage grade, in general are from 10 to 25 %.The potential of the deposits is obtained from combination between field work laboratory analysis and for those areas mentioned above the total hypothetics resources is 57.134.358,4 ton (concntrate). It seem the deposits of this area is not economic in mining view because very small (under 100 millions tonnes). 
ARSEN (As) SEBAGAI UNSUR PENUNJUK MINERALISASI EMAS TIPE EPITERMAL DI DAERAH CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT Kisman Kisman
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 6 No. 1 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.63 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v6i1.98

Abstract

Mineralisasi emas yang terdapat di zona alterasi biasanya ditandai dengan adanya mineral sulfida sebagai mineral penunjuk. Unsur As dalam bentuk mineral arsenopyrite penyelidikan. Korelasi antara unsur Au dan As memiliki angka positif 0,1375 hal ini berarti bahwa keduanya memiliki hubungan keterjadian sehingga arsen dapat dijadikan sebagai unsur penunjuk mineralisasi tipe epitermal karena pembentukan unsur arsen pada suhu rendah.Alterasi yang terdapat pada lingkungan batuan vulkanik yang diterobos oleh batuan intrusi yang lebih muda akan menghasilkan mineralisasi endapan emas primer yang ideal.
KETERDAPATAN EMAS YANG BERASOSIASI DENGAN SINABAR DI KABUPATEN BOMBANA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Kisman Kisman
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 6 No. 3 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4437.095 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v6i3.120

Abstract

Kegiatan prospeksi dilakukan untuk mengentahui tipe genesa emas di daerah Kecamatan Rarowatu dan  Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, dengan metode pemercontoan geokimia dan konsentrat mineral berat serta analisis mineralogi butir pada 73 conto konsentrat dulang. Hasil penyelidikan menunjukan bahwa di daerah ini terdapat 2 tipe genesa emas yaitu primer pada satuan batuan sekis dan emas sekunder pada satuan aluvial yang berasosiasi dengan sinabar.
KARAKTERISTIK GEOKIMIA UNSUR TANAH JARANG DALAM ENDAPAN BAUKSIT DI DAERAH SANDAI, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kisman Kisman; Bambang Pardiarto
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 9 No. 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5054.168 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v9i3.131

Abstract

Keberadaan unsur tanah jarang (UTJ) atau rare earth element (REE) di Indonesia belum diketahui secara menyeluruh. Salah satu lokasi keterdapatan UTJ berada di wilayah  pertambangan timah aluvial sebagai mineral ikutan. Mineral monasit merupakan salah satu mineral yang mengandung UTJ. Kebutuhan UTJ sebagai bahan baku pada industri berteknologi tinggi semakin meningkat sehingga perlu upaya pencarian sumbernya selain pada lokasi penambangan timah. Pendekatan pencarian sumber dilakukan pada wilayahterdapatnya batuan granit, diorit serta endapan bauksit.  Satuan batuan Granit Sukadana yang memiliki wilayah cukup luas di daerah Sandai, Kabupaten Ketapang sebagian mengalami lateritisasi menjadi bauksit yang diduga mengandung UTJ. Karakteristik geokimia UTJ yang terkandung dalam conto lapisan tanah laterit horison B dan dalam tanah dengan fragmen bauksit saprolit pada sumur uji menunjukkan bahwa peningkatan kandungan gadolinium (Gd) dan praseodymium (Pr) terdapat dalam conto tanah dengan fragmen bauksit saprolit. Sumber UTJ di daerah ini berhubungan dengan batuan granit tipe-S yang berasosiasi dengan cebakan timah. 
TIPE CEBAKAN MINERAL BERDASARKAN DATA GEOKIMIA TANAH DI GUNUNG RAWAN PERBATASAN SARAWAK - KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kisman Kisman; Bambang Pardiarto
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 10 No. 1 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6470.61 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v10i1.138

Abstract

Gunung Rawan merupakan salah satu titik tapal batas daerah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia di Pulau Kalimantan (Borneo). Sebagian daripada gunung tersebut yaitu daerah KedupSarawak sudah diketahui mengandung cebakan emas primer. Zona pemineralan ini diperkirakan menerus ke wilayah Kabupaten Sanggau. Dalam kerangka kerjasama penyelidikan dengan MGMalaysia, Pusat Sumber Daya Geologi melakukan penyelidikan di daerah Gunung Rawan untuk mengetahui penyebaran zona pemineralan tersebut. Litologi di daerah penyelidikan berupa breksi tufa yang umumnya sudah mengalami ubahan silisifikasi, propilitisasi dan argilitisasi dengan jenis mineral ubahan kaolinit, halloysit dan muskovit, mengandung pirit dan kalkopirit. Analisis koefisien korelasi terhadap unsur-unsur Au, As, Sb dan Hg dari geokimia tanah menunjukkan kekerabatan positif yang mencerminkan genesa dalam satu sistim. Terdapat empat kluster anomali unsur yaitu Cu-Hg, Au-SbAs,Hg-Sb dan Cu-Au-As-Ag yang tersebar dominan dalam satuan batuan gunung api. Klaster anomali unsur Cu-Hg dengan pemineralan kalkopirit dan Au-Sb-As dengan pemineralan pirit terkonsentrasi di sekitar puncak Gunung Rawan yang diduga masih berhubungan dengan proses pemineralan yang terjadi di wilayah Kedup, Sarawak. Pemineralan tersebut diduga merupakan tipe epithermal volcanic - hosted.