Rizki Ardian Saputra
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFIKASI HERBISIDA AMONIUM GLUFOSINAT UNTUK PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN Hidayat Pujisiswanto; Herry Susanto; Sugiatno Sugiatno; Rizki Ardian Saputra
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5965

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida amonium glufosinat dalam mengendalikan gulma diperkebunan kelapa sawit menghasilkan, dan mengetahui perubahan komposisi gulma akibat aplikasi herbisida amonium glufosinat. Penelitian dilaksanakan di lahan kelapa sawit milik petani di Desa Pancasila, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung mulai bulan Januari sampai dengan April 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan dan 6 perlakuan yaitu taraf dosis amonium glufosinat (300, 400, 500, dan 600 g ha-1), penyiangan mekanis, dan tanpa pengendalian (kontrol). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Barlett, uji additivitas data diuji dengan menggunakan uji Tukey, jika asumsi terpenuhi data dianalisis ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Herbisida amonium glufosinat 300 – 600 g ha-1 efektif dalam mengendalikan gulma total, gulma golongan rumput, gulma daun lebar dan gulma dominan (Axonopus compressus, dan Praxelis clematidea) sampai 12 MSA, sedangkan gulma dominan Asystasyia gangetica pada dosis 300 g ha-1 hanya mampu mengendalikan sampai 8 MSA. Herbisida amonium glufosinat 300 – 600 g ha-1 mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi gulma dominan Asystasia gangetica dan Praxelis clematidea menjadi Synedrella nodilfora dan Commelina diffusa pada 4 dan 8 MSA serta Asystasia gangetica menjadi Commelina diffusa pada 12 MSA.