Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN SKALA NYERI PASIEN NEPHROLITHIASIS TINDAKAN EXTRA CORPOREAL SHOCK WAVE LITHOTRIPSY (ESWL) POSISI SUPINE DENGAN ARAH SUMBER ENERGI TEMBAKAN DARI SAMPING DAN BAWAH DI IRNA 2 R. ESWL RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG: Differences in Patients Pain of Nephrolithiasis Action Extra Corporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) Supine Position with The Direction of Energy Sources of Shoot From Side and Down in IRNA 2 ESWL Room dr. Saiful Anwar Malang Triono; Sih Ageng Lumadi; Rahmawati Maulidia
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 2 (2022): JIKep | Juni 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.6 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i2.1168

Abstract

Pendahuluan : Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) bagian metode non  invasive  Nephrolithiasis. Nephrolithiasis penyakit yang angka  kekambuhannya sangat tinggi, angka kekambuhan mencapai 60% setelah 5 sampai 10 tahun.. Studi   pendahuluan di RSUD Dr. Saiful Anwar sebanyak 16 pasien ESWL dengan posisi supine  31,25%  merasakan nyeri arah sumber energi dari samping. ESWL prosedur disertai rasa nyeri, arah sumber energi tembakan sangat mempengaruhi nyeri. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan skala nyeri pasien  ESWL posisi supine arah sumber energi tembakan dari samping dan bawah. Metode: Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort. Observasi dilakukan saat  ESWL sampel sebanyak 20 responden dengan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi Visual Analugue  Scale (VAS). Hasil: Rerata  skala nyeri posisi supine dengan arah sumber energi tembakan dari samping 1,5 dan  bawah 1,1 ada perbedaan 0,4.Uji  statistik Wilcoxon pada pulse rate 5 ( 0,564 ) , 10 (0.132) , dan 12 (0.114 ). Secara deskriptif penelitian ini ada perbedaan skala nyeri pasien Nephrolithiasis tindakan ESWL pada posisi supine dengan arah sumber energi tembakan dari samping dan bawah sedangkan secara statistik tidak ada hubungan. Kesimpulan: Setiap  peningkatan pulse rate perlu dikaji skala nyeri, untuk keefektifan dan keberhasilan ESWL