Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Profesi Insinyur Indonesia

Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan Teknologi Insinerasi pada Fasilitas Pengelolaan Limbah Teknologi Insinerasi pada Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Medan Aji, Satriyo; Widayat, Widayat; Wardhani, Dyah Hesti
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 1 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.24112

Abstract

Perkembangan industri yang semakin pesat berpotensi meningkatkan timbulan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tercatat dalam data Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, terdapat 72.542.319,6 ton limbah B3 yang dihasilkan dan 70.732.757,54 ton limbah B3 yang telah dikelola. Salah satu pengelolaan limbah B3 adalah pengolahan dengan insinerator. Laporan studi kasus ini membahas tentang pelaksanaan pengolahan limbah B3 dengan insinerator pada Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Medan. Tujuan dari laporan studi kasus ini adalah menganalisis pengelolaan limbah B3 dan hasil emisi insinerator pada FPLT Kawasan Medan. Metode yang digunakan adalah membandingkan pelaksanaan pengolahan limbah B3 dan hasil emisi insinerator dengan regulasi yang berlaku. Hasil studi kasus menujukkan bahwa rata-rata hasil emisi insinerator di bawah baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 tahun 2021. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pengolahan limbah B3 di FPLT Kawasan Medan telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Kata kunci: pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), insinerator, emisi, Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu Kawasan Medan
Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan Metode JSA (Job Safety Analysis) Pada Pekerjaan Open Trench Proyek PCSP (Palembang City Sewerage Project) Paket B2 A di Perumahan Bari Kota Palembang Nurcahyani, Septra; Wardhani, Dyah Hesti; Anggoro, Didi Dwi
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 8 (2023): JPII: Nopember -Desember 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.23912

Abstract

Pada pembangunan Jaringan SPALD-T Kota Palembang ini mencakup pekerjaan pemasangan pipa uPVC dengan diameter 100 dan 150 mm dan dilakukan dengan metode open trench kedalaman 1,5-2,5 m. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan proyek pembangunan PCSP (Palembang City Sewerage Project) dan pengendalian yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek harus diiringi dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang senantiasa ditaati, agar risiko yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Sehingga diperlukan penyusunan Job Safety Analysis (JSA) untuk mengidentifikasi potensi bahaya, tingat risiko bahaya yang muncul, serta melakukan evaluasi terhadap langkah yang dibutuhkan untuk mengendalikan risiko. Metode yang diguknakan adalah observasi lapangan, wawancara serta dokumentasi pekerjaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengkategorikan resiko, mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai potensi bahaya. Dari analisa tersebut dapat diketahui pekerjaan yang memiliki peluang resiko awal yang tinggi dan mengetahui pengendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah potensi bahaya untuk mengurangi peluang terjadinya risiko. Kata kunci: indentifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, JSA
Penerapan Value Stream Mapping (VSM) untuk Menurunkan Lead Time Process dan Meningkatkan Kinerja Aktivitas Pengadaan di Site Tambang Arunizal, Sultan; Wardhani, Dyah Hesti; Windarta, Jaka
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 3 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.23282

Abstract

Pengadaan sebagai fungsi inti dalam suatu organisasi perlu dikelola agar kinerjanya sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. PT AI, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan energi, tentu memiliki fungsi pengadaan di site tambang. Salah satu cara untuk mengukur kinerja pengadaan adalah dengan mengukur total lead time process yang dibutuhkan. Kinerja pengadaan site di PT AI berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) periode Januari – Juni 2023 masih belum mencapai target di bawah 30 hari untuk satu kali proses pengadaan. Perlu dilakukan perbaikan terus-menerus agar kinerja pengadaan dapat meningkat dan target KPI dapat tercapai. Lean thinking adalah salah satu pendekatan perbaikan terus-menerus untuk meningkatkan nilai tambah dengan menghilangkan pemborosan. Value Stream Mapping (VSM) adalah salah satu metode lean yang dapat mengidentifikasi pemborosan dari penggambaran aliran proses aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Dari studi kasus yang dilakukan di PT AI, pada current state, diperoleh waktu pengadaan sebesar 48.060 menit atau 33,38 hari dengan persentase aktvitas bernilai tambah sebesar 32,65%. Pemborosan yang terjadi yaitu waiting dan excess processing yang selanjutnya dicari akar permasalahannya menggunakan fishbone diagram. Setelah diperoleh akar permasalahan, kemudian disusun rencana perbaikan. Hasil penerapan rencana perbaikan digambarkan pada peta aliran proses future state yang diperoleh waktu siklus pengadaan setelah perbaikan sebesar 27.420 menit atau 19,04 hari dengan persentase aktivitas bernilai tambah sebesar 57,22%. Terdapat penurunan rata-rata waktu siklus pengadaan sebesar 20.640 menit atau 14,33 hari dengan persentase sebesar 42,95% dan peningkatan efisiensi proses dari aktivitas bernilai tambah sebesar 24,57%. Dengan demikian penerapan lean menggunakan metode VSM mampu menurunkan lead time process dan meningkatkan kinerja untuk mencapai target KPI di bawah 30 hari dalam aktivitas pengadaan site di PT AI.Kata kunci: pengadaan, pemborosan, lean thinking, value stream mapping, fishbone diagram
Optimasi Kuat Tekan Beton Dengan Substitusi Fly Ash, Bahan Tambah Natrium Glukonat dan Menurunkan Rasio Air/Semen Dharsono, Nikolaus Dharmawan; Wardhani, Dyah Hesti; Hadiyanto, Hadiyanto
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 8 (2023): JPII: Nopember -Desember 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.20942

Abstract

Beton adalah campuran pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lainnya yang dicampur dengan semen dan air hingga membentuk suatu massa seperti batu. Inovasi beton karena penggunaan beton yang luas pada bidang konstruksi. Pada penelitan sebelumnya, substitusi semen dengan fly ash sebesar 9%, silica fume sebesar 12,5% dan penambahan natrium glukonat sebesar 0,03% meningkatkan kuat tekan beton (28 hari) sebesar 14,6%, tetapi membutuhkan biaya campuran lebih besar 290,23% dari sampel kontrol. Maka pada penelitian ini akan mengoptimalisasi hasil penelitian sebelumnya dengan menghilangkan variabel silica fume untuk menurunkan harga campuran pada beton. Pada penelitian ini menggunakan rancangan fakotrial 2k dengan 3 faktor dengan mengoptimalkan penggunaan fly ash dan natrium glukonat dengan mengurangi rasio w/c untuk didapatkan hasil kuat tekan beton maksimal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian slump test beton segar dan pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari. Data tersebut digunakan untuk mengoptimasi kuat tekan beton dengan bantuan software minitab versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada slump test, senyawa fly ash meningkatkan workability, rasio w/c dan natrium glukonat mengentalkan beton segar. Pada kuat tekan beton, memperbesar kadar fly ash mengurangi kuat tekan beton, mengurangi rasio air/semen meningkatkan kuat tekan beton, dan memperbesar natrium glukonat meningkatkan kuat tekan beton. Pada kuat tekan beton. dengan komposisi semen:fly ash:rasio w/c :natrium glukonat sebesar 0,91:0,09:0,42:0,002 meningkatkan kuat tekan beton sebesar 15,33% dari kontrol pada umur 28 hari. Biaya campuran beton untuk mencapai kuat tekan optimum lebih kecil 5,73% dari harga semen per kg pada sampel kontrol. Kata kunci: beton, fly ash, rasio w/c, natrium glukonat, uji slump, optimasi kuat tekan beton
Analisis Potensi Daya Listrik PLTS Atap di Gedung PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepri (UID RKR) Pekanbaru dengan Perangkat Lunak PVsyst Yulfin, Muhammad Dhani; Wardhani, Dyah Hesti; Purwaningsih, Ratna
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 4 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.24587

Abstract

Pemerintah dalam tujuannya mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 terus mendorong masyarakat dalam menggunakan energi terbarukan, terutama di jenis energi surya melalui pemanfaatan PLTS Atap. Dalam pembangunan sistem PLTS Atap, perlu dilakukan perancangan sistem PLTS terlebih dahulu, untuk mengkalkulasi energi yang dapat dihasilkan pada sistem tersebut. Perhitungan potensi daya listrik perlu dilakukan karena merupakan salah satu dari tahap perencanaan dalam pembangunan sistem PLTS. PLN UID Riau dan Kepri hendaknya dapat ikut berkontribusi dalam mengembangkan dan mensosialisasikan peraturan pemerintah tersebut dengan cara mengembangkan dan mensosialisasikan PLTS Atap di lingkungan Gedung PLN UID RKR. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan perhitungan potensi energi listrik dari PLTS Atap jika dilakukan pengaplikasian teknologi PLTS Atap di lingkungan Gedung PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepri sebagai salah satu tahapan dalam perancangan suatu sistem. Dari simulasi PVsyst yang telah dilakukan didapat potensi energi listrik di Gedung PT PLN UID RKR sebesar 9321 kWh/tahun atau 25,56 kWh/hari dengan kapasitas PLTS sebesar 6,08 kWp. Untuk Performance Ratio dari sistem PLTS ini sebesar 0,82. Kata kunci: PLTS Atap, PVsyst, energi surya