Tatiek Wardiyati
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemotongan Bibit Umbi Dan Waktu Pemberian PGPR Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Auliya, Irfan; Wardiyati, Tatiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 8 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1444

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu kodomitas hortikultura penting di Indonesia. Seiring berjalannya waktu kebutuhan bawang merah semakin meningkat namun tidak diiringi dengan peningkatan produktifitas. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh serta interaksi dari pemotongan ujung umbi dan waktu pengaplikasian PGPR. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-September 2019 di lahan percobaan Jatimulyo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan menginteraksikan dua faktor yaitu pemotongan umbi bibit bawang merah dan waktu pengaplikasian PGPR. Adapun kombinasi didapatkan 9 kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Kombinasi perlakuan sebagai berikut; M0P1 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Tanpa pengaplikasian PGPR; M0P2 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M0P3 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST; M1P1 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Tanpa pengaplikasian PGPR;M1P2 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M1P3 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST; M2P1 : Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Tanpa pengaplikasian PGPR; M2P2 : Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M2P3: Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F). Apabila terdapat pengaruh di antara perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan interaksi kedua perlakuan terdapat pada beberapa parameter yaitu pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun.
APLIKASI AGENS HAYATI DAN BAHAN NABATI SEBAGAI PENGENDALIAN LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) PADA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT Maharina, Khoirun Enisa; Aini, Luqman Qurata; Wardiyati, Tatiek
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga. Berdasarkan hasil laporan BPS (2013), terjadi penurunan produksi buah tomat pada tahun 2012 sebesar 6,96 %. Kegiatan pengendalian terpadu (PHT) menggunakan agens hayati dan pestisida nabati dapat menjadi suatu upaya meningkatkan produksi khususnya di dataran menengah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi agens hayati dan bahan nabati sebagai pestisida alternatif dalam menekan populasi bakteri Ralstonia solanacearum, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat di dataran menengah, serta untuk mengetahui pengaruh interval aplikasi pestisida terhadap perkembangan populasi Ralstonia solanacearum di dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pestisida alternatif dan interval aplikasi berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, bobot buah, persentase tanaman sakit, dan populasi Ralstonia solanacearum di dalam tanah. Aplikasi agens hayati berpotensi menekan serangan penyakit layu bakteri dan populasi Ralstonia solanacearum. Agens hayati juga dapat meningkatkan produksi buah tomat. Pestisida nabati ekstrak daun sirih dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dalam hal tinggi tanaman dan jumlah daun. Kata kunci: Tomat, Layu bakteri, Agen hayati, Daun sirih, Kubis
UJI KETAHANAN 7 KLON TANAMAN KENTANG (Solanum Tuberosum L.) TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytopthora Infestans (Mont.) de Barry) Vini Nathasia, Anak Agung; Abadi, Abdul Latief; Wardiyati, Tatiek
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan tanaman terhadap penyakit merupakan salah satu sifat unggul dari suatu varietas tanaman yang diwariskan yang dapat dilihat dari berkurangnya kejadian dan atau keparahan penyakit. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui dan mendapatkan ketahanan 7 klon tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap penyakit hawar daun. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat klon tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) yang toleran terhadap penyakit hawar daun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 - Januari 2013 di Desa Kalitejo, Kecamatan Tosari, Pasuruan, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 kali ulangan. Klon yang di uji UB1, UB2 (Granola transgenik), UB3 (Atlantik transgenik),  UB4 (Superjhon transgenik), Superjhon, Atlantik, dan Granola. Hasil penelitian menunjukkan klon UB1 dan UB4 (Superjhon transgenik) merupakan klon yang toleran terhadap serangan hawar daun, dengan produksi berdasarkan hasil umbi per hektar UB1 (36,08 ton/ha), UB4 (Superjhon transgenik) (20,67 ton/ha).   Kata kunci: Kentang, Klon, Uji ketahanan, Phytopthora infestans
Pengaruh Pemotongan Bibit Umbi Dan Waktu Pemberian PGPR Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Auliya, Irfan; Wardiyati, Tatiek
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 8 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu kodomitas hortikultura penting di Indonesia. Seiring berjalannya waktu kebutuhan bawang merah semakin meningkat namun tidak diiringi dengan peningkatan produktifitas. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh serta interaksi dari pemotongan ujung umbi dan waktu pengaplikasian PGPR. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-September 2019 di lahan percobaan Jatimulyo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan menginteraksikan dua faktor yaitu pemotongan umbi bibit bawang merah dan waktu pengaplikasian PGPR. Adapun kombinasi didapatkan 9 kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Kombinasi perlakuan sebagai berikut; M0P1 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Tanpa pengaplikasian PGPR; M0P2 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M0P3 : Ujung umbi tanpa pemotongan + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST; M1P1 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Tanpa pengaplikasian PGPR;M1P2 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M1P3 : Pemotongan ujung umbi ¼ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST; M2P1 : Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Tanpa pengaplikasian PGPR; M2P2 : Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat tanam; M2P3: Pemotongan ujung umbi ½ bagian + Pengaplikasian PGPR pada saat 2 MST. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F). Apabila terdapat pengaruh di antara perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan interaksi kedua perlakuan terdapat pada beberapa parameter yaitu pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun.