Sri Dinengsih
Fakultas Ilmu kesehatan-UNAS

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analysis Of Factors Related To Behavior Of Primary Mothers In Care Of Newborn Babies Amiroh Nurfauziah; Sri Dinengsih; Risza Choirunisa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5960

Abstract

Latar Belakang: Masa Neonatal adalah 28 hari pertama kehidupan manusia. Pada masa ini merupakan masa yang perlu mendapat perhatian karena terdapat angka kematian tertinggi. Perawatan bayi baru lahir seperti perawatan tali pusat, mengganti dan memakai popok, memandikan bayi, menggendong dan memposisikan bayi, menyusui, dan membedong bayi. Jika asuhan yang diberikan tidak baik dapat berdampak buruk pada bayi, ibu primipara kurang memahami cara merawat bayi baru lahir, karena rendahnya pengetahuan dan pengalaman ibu. Hal ini membuat ibu merasa takut, cemas, dan bingung dengan perasaan dan keyakinannya dalam merawat bayinyaTujuan : Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir di Puskesmas Kalodran Kota Serang Provinsi Banten tahun 2021.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah 102 ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Kalodran tahun 2021 untuk periode Januari-April. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen penelitian adalah angket dan data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil: Ada hubungan pendidikan, umur dan dukungan suami dengan perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir dengan P Value : 0,000 < 0,05. Dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir dengan P Value 0,065 > 0,05.Kesimpulan: bahwa usia, pendidikan dan dukungan suami memiliki hubungan dengan perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir. Pengetahuan yang baik tidak menjamin ibu dapat merawat bayinya dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan dukungan suami.Saran : Ibu primipara diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya dalam merawat bayi baru lahir sejak dalam kandungan, salah satunya dengan mengikuti kelas ibu hamil. Kata kunci: Perilaku, Ibu Primipara, Bayi Baru Lahir ABSTRACT Background:The Neonatal period is the first 28 days of human life. At this time is a period that needs attention because there is the highest mortality. Newborn care such as umbilical cord care, changing and wearing diapers, bathing the baby, holding and positioning the baby, breastfeeding, and swaddling the baby. If the care provided is not good, it can have a bad impact on the baby,primiparous mothers do not understand how to care for newborns, because of the mother's low knowledge and experience. This makes mothers feel afraid, anxious, and confused about their feelings and beliefs in caring for their babiesPurpose :This study was to analyze the factors related to the behavior of primiparous mothers in caring for newborns at Kalodran Health Center, Serang City, Banten Province in 2021Methods: This research is an analytical survey with a cross sectional approach. The population is 102 primiparous mothers in the Kalodran Health Center Work Area in 2021 for the January-April period. The sampling technique used was total sampling. The research instrument was a questionnaire and the data were analyzed using the chi square test.Results: There is a relationship between education, age and husband's support with the behavior of primiparous mothers in caring for newborns with P Value: 0.000 <0.05. And there is no relationship between knowledge and behavior of primiparous mothers in caring for newborns with P Value 0.065 > 0.05.Conclusion: that age, education and husband's support have a relationship with the behavior of primiparous mothers in caring for newborns. While good knowledge does not guarantee that mothers can take care of their babies well, this is also influenced by factors of age, education and husband's support.Suggestion: primiparous mothers are expected to increase their knowledge in caring for newborns from the time of pregnancy, one of which is to take classes for pregnant women Keywords: Behavior, Primiparous Mother, Newborn 
HUBUNGAN TINGGI FUNDUS UTERI, KADAR GULA DARAH, DAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Ely Nur Fauziyah; Sri Dinengsih; Risza Choirunissa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3132

Abstract

ABSTRACT UTERI FUNDUS HIGH RELATIONSHIP, BLOOD SUGAR AND CONDITIONSHEMOGLOBIN MOM WITH A NEW BORN WEIGHT  Background : Maternal and infant mortality rates are indicators commonly used to determine the degree of public health, assessment of the success of other health development programs. Low birth weight accounted for 51% of neonatal deaths throughout birth. The size of the birth weight depends on how the intrauterine fetus develops during pregnancy. This birth weight is one of the indicators of newborn health.Purpose: This research to find out the relationship between Uterine Fundus Height, Blood Sugar Levels, Hemoglobin Levels of mothers with weight and newborns at Puskesmas Sindang Jaya Year 2020.Method : This research is an Analytical Survey research with Cross Sectional design. The sample in this study of pregnant women who gave birth from june to August as many as 40 people.Results : In the results that there is a statistically significant relationship between high fundus uteri, blood sugar levels, and hemoglobin levels of mothers with baby weight born in the puskesmas sindang jaya with p value of 0.013 for high fudus ureteri, p value 0.042 for blood sugar levels, and p value of 0.069 for hemoglobin levels. Which means that all three variables have a p value of <0.05). With the variable that most affects the baby's weight is a high variable fundus erteri with a value (OR : 24).Conclusion : There is a link between high uterine fundus, blood sugar levels, and hemoglobin levels of mothers with newborn weight at Puskesmas Sindang Jaya Year 2020Suggestion  It is hoped that the next researcher can conduct further research because there are still many factors that can affect the weight of the newborn. Keywords : Baby Weight Born, Uterine Fundus Height, Blood Sugar Levels, Hemoglobin Levels. ABSTRAK Latar Belakang : Angka kematian ibu dan bayi adalah indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, penilaian terhadap keberhasilan pelayanan kesehatan program pembangunan kesehatan lainnya. Beratbayilahirrendahmenyumbang sebesar51%sebagaipenyebabkematianneonataldiseluruh kelahiran.Besar kecilnyaberatbadanlahirtergantungbagaimana pertumbuhan janinintrauterine selama kehamilan.Beratbadanlahirinilahyang menjadi salahsatuindikator kesehatanbayi baru lahir.Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tinggi fundus uteri, kadar gula darah, dan kadar hemoglobin ibu dengan berat dan bayi baru lahir di Puskesmas Sindang Jaya Tahun 2020.Metode : Penelitian ini adalah penelitianSurvei AnalitikdenganrancanganCross Sectional. Sampel dalam penelitian ini ibu hamil yang melahirkan dari bulan juni-agustus sebanyak 40 orang.Hasil: Di dapatkan hasil bahwaterdapathubungan secarastatistiksignifikanantaratinggi fundus uteri, kadar gula darah, dan kadar hemoglobin ibu  dengan berat badan bayi lahir di puskesmas sindang jaya dengan p value 0.013 untuk tinggi fudus uteri, p value 0.042 untuk kadar gula darah, dan p value 0.069 untuk kadar hemoglobin. Yang artinya dari ketiga variabel memiliki nilai p value <0,05. Dengan variabel yang paling mempengaruhi berat badan bayi adalah variabel tinggi fundus uteri dengan nilai (OR : 24).Kesimpulan : Ada hubungan antara tinggi fundus uterus, kadar gula darah, dan kadar hemoglobin ibu dengan berat badan bayi baru lahir di Puskesmas Sindang Jaya Tahun 2020Saran: Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dikarenakan masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi berat badan bayi baru lahir.Kata Kunci : Berat Bayi Lahir, Tinggi Fundus Uteri, Kadar Gula Darah, Kadar Hemoglobin. 
PEMBERIAN SUPLEMEN KOLAGEN TERHADAP ELASTISITAS DAN WARNA KULIT WANITA MENOPAUSE Lhedys Angela; Sri Dinengsih; Risza Choirunissa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3138

Abstract

ABSTRACT GIVING COLLAGENT SUPPLEMENTS ON ELASTICITYAND MENOPAUSE WOMEN'S SKIN COLOR Background: Physical changes that are generally more visible when a person reaches menopause are changes in skin elasticity and skin color. Reduced water and oil content in the skin will result in reduced skin elasticity resulting in fine lines and wrinkles on the skin and factors that cause skin discoloration are the use of drugs, use of unsafe cosmetics or absorption of ultraviolet (UV) rays. that comes from sunlight. This is caused by reduced collagen production by cells. Due to the reduced amount of collagen, there will also be a reduction in the amount of reduced glycosaminoglycans which then results in reduced skin turgor.Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of collagen consumption on skin elasticity and skin color in menopausal women in Cikande, Serang District, Banten Province.Methods: This study used quantitative descriptive statistics with a Quasi-Experimental research design with a One-Group Pretest-Posttest Design approach, which is a quasi-experiment where a group is measured and observed before and after the treatment (treatement). The sample of this research was 20 menopausal women in July in Cikande Village, Serang Regency, Banten Province.Results: Based on the results of the Paired Samples statistical test before and after collagen consumption on skin elasticity, a P value of 0.0118 was obtained from the significance value α => 0.05, this indicates that there is no effect between collagen consumption on skin elasticity. Based on the results of the Paired Samples statistical test before and after collagen consumption on skin color, the P value was obtained of 0.603 from the significance value α => 0.05, this indicates that there is no effect between collagen consumption on skin color.Conclusion: There is no effect of collagen consumption on skin elasticity and skin color in menopausal women in Cikande Village, Serang Regency, Banten Province. Suggestion:It is hoped that further researchers can carry out further research on the effect of collagen consumption on skin elasticity and skin color and for future researchers to be able to continue this research, as well as become a reference in conducting further research and can be developed again, especially on variables that have not been studied. Keywords: Menopause, Collagen, Skin elasticity, Skin color ABSTRAKLatar Belakang:Perubahan fisik yang umumnya lebih terlihat nampak ketika seorang sampai pada masa menopause adalah perubahan terhadap elastisitas kulit dan warna kulit.Berkurangnya kadar air dan minyak didalam kulit akan mengakibatkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga timbul garis-garis halus dan kerut-kerut pada kulit dan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan warna kulit adalah penggunaan obat-obatan, penggunaan kosmetik yang tidak aman atau penyerapan sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari cahaya matahari. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi kolagen yang dilakukan oleh sel. Akibat berkurangnya jumlah kolagen maka akan berkurang pula jumlah pengurangan glycosaminoglycans yang kemudian berakibat pada berkurangnya turgor kulitTujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi kolagen terhadap elastisitas kulit dan warna kulit pada wanita menopause di Kelurahan Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten.Metode: Penelitian ini menggunakan kuantitatif stastistik deskriptif dengan desain penelitian Quasi-Eksperimen dengan pendekatan One-Group Pretest-Posttest Design yang merupakan quasi-experiment dimana sebuah kelompok diukur dan diobservasi sebelum dan setelah perlakuan (treatement).Sample penelitian ini adalah 20 wanita menopause pada bulan Juli di Kelurahan Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten.Hasil Penelitian:Berdasarkan hasil uji Paired Samples statistik sebelum dan sesudah konsumsi kolagen terhadap elastisitas kulit diperoleh nilai P value sebesar 0,0118 dari angka kemaknaan α = > 0,05 hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh antara konsumsi kolagen terhadap elastisitas kulit. Berdasarkan hasil uji Paired Samples statistik sebelum dan sesudah konsumsi kolagen terhadap warna kulit diperoleh nilai P value sebesar 0,603 dari angka kemaknaan α = > 0,05 hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh antara konsumsi kolagen terhadap warna kulit.Kesimpulan:Tidak ada pengaruh konsumsi kolagen terhadap elastisitas kulit dan warna kulit pada wanita menopause di di Kelurahan Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten.Saran:Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjutmengenai pengaruh konsumsi kolagen terhadap elastisitas kulit dan warna kulit dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian ini, serta menjadi sebuah acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan lagi terutama pada variabel-variabel yang belum diteliti. Kata Kunci:Menopause, Kolagen, Elastisitas kulit, Warna kulit.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE(ANC) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN Yayah Khoeriah; Sri Dinengsih; Risza Choerunnisa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4891

Abstract

Background In Indonesia, the quality of ANC services is still low, seen from the coverage of ANC which is still below the national target where data on the coverage of pregnant women (K4) visits in Indonesia in 2015 was 87.48%, which means it has not reached the target of the Strategic Plan of the Ministry of Health in 2015, namely by 95%. Of the 34 provinces in Indonesia, only 3 provinces have achieved this target, namely the Riau Archipelago, DKI Jakarta, and West Java.The Purpose To know the relationship between the quality of antenatal care (ANC) services to the level of satisfaction of pregnant women in the obstetrics polyThe research design method uses an analytical survey research with a cross-sectional approach, the number of samples is 83. The research instrument uses a questionnaire, bivariate analysis uses the Chi Square test.Results Based on data from 83 pregnant women who were dissatisfied with ANC services as many as 15 people (18.1%), based on Tangibles less good and dissatisfied 16 (19.3%), Empathy 16 (19.3%)The conclusion is that there is a relationship between satisfaction with Tangibles (P-value = 0.000 OR 140.80), Reliability (P-value = 0.000 OR 86.66), Responsiviness (P-value = 0.000 OR 303.3), Assurance (P-value = 0.000 OR 140.8) and Empathy (P-value=0.000 OR 140.8)Suggestions It is hoped that health workers will improve counseling for pregnant women to conduct regular ANC visits. Keywords: Quality of service, ANC, level of satisfaction ABSTRAK Latar Belakang Di Indonesia, kualitas pelayanan ANC masih rendah dilihat dari cakupan ANC yang masih dibawah target nasional dimana data cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 87,48% yang berarti belum mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 yaitu sebesar 95%. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 3 provinsi yang telah mencapai target tersebut, yaitu kepulauan Riau, Dki Jakarta, dan jawa barat. Tujuan Diketahui hubungan kualitas pelayanan antenatal care(anc)  terhadap tingkat kepuasan ibu hamil di poli kebidananMetode desain penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross- sectional, jumlah sampel 83. instrument penelitian menggunakan kuesioner, analisis bivariate menggunakan uji Chi Square. Hasil Berdasarkan data 83 ibu hamil yang tidak puas terhadap pelayanan ANC sebanyak 15 orang (18,1%), berdasarkan Tangibles kurang baik dan tidak puas 16(19,3%), Emphaty 16 (19,3%) Kesimpulan adanya hubungan kepuasan dengan Tangibles (P-value=0,000 OR 140,80), Reliability (P-value=0,000 OR 86,66), Responsiviness (P-value=0,000 OR 303,3), Assurance (P-value=0,000 OR 140,8)dan Emphaty (P-value=0,000 OR 140,8)Saran Diharapkan kepada petugas kesehatan supaya meningkatkan konseling terhadap ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur. Kata Kunci: Kualitas pelayanan, ANC, tingkat kepuasan
PIJAT BAYI MEMPENGARUHI BERAT BADAN BAYI DAN POLA TIDUR BAYI USIA 2-6 BULAN Sri Dinengsih; Refina Eka Yustiana
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i2.3867

Abstract

BABY MASSAGE INFLUENCES A BABY'S WEIGHTAND SLEEP PATTERNS FOR 2-6 MONTHS AGEBackground babies are very sensitive and delicate creatures, have needs that must be met, including physical, biological and emotional needs. Optimal growth and development of babies often experience disturbances or obstacles, one of which is weight gain and baby sleep patterns. Purpose of this study was to determine the effect of baby massage on weight gain and sleep patterns for babies aged 2-6 months in BPM Bidan E Kurnia Garut Regency in 2020. Methods is a pre-experimental design, with a pre-experimental research design with Intact-Group. Comparison. The samples of this study were 48 babies, 24 babies as the experimental group and 24 babies as the control group. Data collection used observation sheets. Data analysis used the T test. Results showed that the baby's weight in the control group was 6137.5 grams, while in the experimental group the baby's weight was 6729.2 grams. The baby's sleep pattern in the control group was 12.7 hours, while in the experimental group the sleep pattern was 14.6 hours. Conclusion there is an effect of infant massage on weight gain and sleep patterns in infants. Suggestion:Improving health education, counseling and demonstrations about infant massage to mothers Keywords: Massage baby, body weight, sleep patterns ABSTRAK Latar Belakang bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus, memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi meliputi kebutuhan fisik, biologis serta emosi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal sering sekali mengalami gangguan atau hambatan salah satunya adalah kenaikan berat badan dan pola tidur bayi.Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dan pola tidur bayi usia 2-6 bulan di BPM Bidan E Kurnia Kabupaten Garut Tahun 2020.Metode penelitian Pre-experimental design, dengan desain penelitian pre-eksperimen dengan pretest dan post test desain. Sampel penelitian ini adalah 48 bayi, 24 bayi sebagai kelompok eksperimen dan 24 bayi sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakn lembar observasi.Analisis data menggunakan uji T independent.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan bayi pada kelompok kontrol adalah 6137,5 gram, sedangkan pada kelompok eksperimen berat badan bayi adalah 6729,2 gram. pola tidur bayi pada kelompok kontrol adalah 12,7 jam, sedangkan pada kelompok eksperimen pola tidurnya adalah 14,6 jam.Kesimpulan ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dan pola tidur pada bayi .Saran  meningkatkan pendidikan kesehatan, penyuluhan dan demonstrasi tentang pijat bayi kepada ibu Kata Kunci : Pijat bayi, berat badan, pola tidur 
PEMBERIAN SUPLEMEN KOLAGEN TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA WANITA MENOPAUSE Dewi Rosalina; Sri Dinengsih; Risza Choirunissa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3130

Abstract

ABSTRACT GIVING COLLAGENT SUPPLEMENTS ON BLOOD SUGAR LEVELS IN MENOPAUSE WOMEN Background: Menopause is a natural process experienced by every woman aged around 48-54 years. The factors that affect menopause at the beginning are usually due to indiscriminate food consumption so that menopausal women experience diabetes mellitus which is increasing where it is known that blood sugar levels can increase.Purpose: This study was to determine the effect of collagen supplementation on blood sugar levels in menopausal women suffering from Diabetes Mellitus in the Work Area of the Curug Public Health Center, Tangerang Regency, 2020.Method: This study was a quasi-experimental study with a One Group Pretest-Postest Design without a control group. The sampling technique used was total sampling. The sample in this study consisted of 20 menopausal women who suffered from diabetes mellitus in June-July 2020.Results: the results of this study indicated that blood sugar levels in menopausal women before being given collagen supplements were 277.15 and after being given collagen supplements 260.30. The results of the Paired t-test analysis showed that there was no effect of blood sugar levels in menopausal women suffering from diabetes mellitus, before and after giving collagen supplements with a value of Pvalue = 0.471.Conclusion : the conclusion is that there is no effect of blood sugar levels before and after giving collagen supplements to menopausal women suffering from diabetes mellitus in the Work Area of the Curug Public Health Center, Tangerang Regency, 2020Suggestion: It is hoped that further research can carry out further research on collagen supplementation in menopausal women on blood sugar levels with a longer / longer study time and add other variables that have not been studied. Keywords: Menopause, Blood Sugar, Collagen. ABSTRAKLatar Belakang: Menopause merupakan proses alamiah yang dialami setiap wanita yang berusia sekitar 48-54 tahun, faktor yang mempengaruhi menopause pada awal biasanya dikarenakan konsumsi makanan yang sembarangan sehingga wanita menopause mengalami diabetes mellitus semakin meningkat dimana telah ketahui kadar gula darah dapat meningkat.Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen kolagen terhadap kadar gula darah pada wanita menopause yang menderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang Tahun 2020.Metode : Penelitian ini quasi-experiment dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design tanpa adanya kelompok kontrol.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 wanita menopause yang menderita diabetes mellitus pada bulan juni-juli tahun 2020Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar gula darah pada wanita menopause sebelum diberikan suplemen kolagen 277,15 dan sesudah diberikan suplemen kolagen 260,30. Hasil analisis Uji Paired t-test menunjukan bahwa tidak ada pengaruh kadar gula darah pada wanita menopause yang menderita diabetes mellitus,sebelum dan sesudah pemberian suplemen kolagen dengan nilai Pvalue =0,471.Kesimpulan tidak ada pengaruhkadar gula darah sebelum dan setelah pemberian suplemen kolagen pada wanita menopause yang menderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang Tahun 2020Saran : diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai suplemen kolagen pada wanita menopause terhadap kadar gula darah dengan waktu penelitian yang lebih panjang/lamadan menambahkan variable-variabel lain yang belum di teliti. Kata Kunci :Menopause, Kadar Gula Darah ,Suplemen Kolagen
PENGARUH METODE CERAMAH DAN METODE APLIKASI BERBASIS ANDROID TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Sri Dinengsih; Nurzakirah Hakim
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i4.2975

Abstract

ABSTRACT Background: Adolescence is a transition from childhood to adulthood. During this period adolescents experience some changes that occur both physically, psychologically, and socially. This transitional period often exposes adolescents to situations that are confusing, have no clear place, do not belong to the group of children, and do not also belong to the group of adultsObjective: This study aims to determine the effect of providing android-based applications on increasing adolescent knowledge about reproductive health at SMAN 73 Jakarta in 2020.Method: This quasi-experimental study uses a non equivalent control group design. The sample in this study amounted to 60 class X students consisting of 30 control group patients and 30 intervention group patients. The sampling technique uses accidental sampling technique. The research instrument consisted of a questionnaire about reproductive health knowledge.Results: this study showed that there were significant differences in the knowledge score before and after the Android-based application was given to the intervention group (p <0.05) and the lecture method in the control group (p, 0.05), and there were significant differences in the score knowledge between the intervention group and the control group after being given an android-based application (p <0.05).Conclusion: that Android-based applications are better at increasing knowledge of reproductive health in adolescents.Suggestion; It is expected to develop Android applications on adolescent reproductive health in more interesting forms such as adding pictures, more extensive information, animations and videos. Keywords: Android, Lecture, Knowledge, Reproduction ABSTRAK Latar Belakang: Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini remaja mengalami beberapa perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Masa peralihan ini seringkali menghadapkan remaja pada situasi yang membingungkan, tidak mempunyai tempat yang jelas, tidak termasuk golongan anak-anak, dan tidak juga termasuk golongan orang dewasaTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aplikasi berbasis android terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMAN 73 Jakarta Tahun 2020.Metode: Penelitian ini  quasi-experiment menggunakan rancangan non equivalent control group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa kelas X yang terdiri dari 30 pasien kelompok kontrol dan 30 pasien kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling technique. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner tentang pengetahuan kesehatan reproduksi..Hasil: penelitian ini bahwa Ada perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan aplikasi berbasis android pada kelompok intervensi (p<0,05) dan metode ceramah pada kelompok kontrol (p,0,05), dan ada perbedaan yang signifikan pada skor pengetahun antara kelompok intervesi dengan kelompok kontrol setelah diberikan aplikasi berbasis android (p<0.05).Kesimpulan : bahwa Aplikasi berbasis android lebih baik dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja.Saran; diharapkan mengembangkan aplikasi android tentang kesehatan reproduksi remaja dalam bentuk yang lebih menarik seperti menambahkan gambar, informasi yang lebih luas, animasi serta video. Kata kunci : Android, Ceramah,Pengetahuan, Reproduksi
JUS MENTIMUN DAPAT MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE Fika Kusmawati; Sri Dinengsih; Risza Choirunisa Choirunisa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.5166

Abstract

Background: The prevalence of hypertension in Indonesia is 45.9% for 55-64 years old, 57.6% for 65-74 years old and 63.8% for >75 years old. It is estimated that people with hypertension in Indonesia reach 15 million people but only 4% are controlled hypertension. The prevalence is 6-15% in the elderly, 50% are not aware of being hypertensive patients, so they tend to become severe hypertension because they do not avoid and do not know the risk factors and 90% are essential hypertension.The Purpose  Knowing the effect of giving cucumber juice on blood pressure in postmenopausal women in the work area of the Puskesmas baktijaya, south tangerang city in 2021 in the intervention group and control group.Methodology: The researcher used a quasi-experimental research design with a pre-test and with control design. The sample in this study amounted to 36 people consisting of 18 intervention groups and 18 control groups. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument consisted of an observation sheet on the state of blood pressure in patients with hypertension before being given cucumber juice and changes in blood pressure in postmenopausal women with hypertension after being given cucumber juice.Research result: There was an effect of giving cucumber juice on decreasing blood pressure in the intervention group with a mean rank of 13.72 and in the control group with a mean rank of 23.28. With a p value of 0.005 < 0.05. There is an effect of giving cucumber juice to decrease diastolic blood pressure in the intervention group with a mean rank of 23.94 and in the control group with a mean rank of 13.06. With a p value of 0.001 <0.05.Conclusions and suggestions: Giving cucumber juice can affect the reduction of blood pressure in postmenopausal women. Suggestion giving cucumber juice to menopausal women or the public can be applied and consumed regularly. Keywords:Menopausal Women, Hypertension, Cucumber ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi  hipertensi di  Indonesia  sebesar  45,9%  untuk  umur  55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8%  umur >75 tahun. Diperkirakan penderita hipertensi di Indonesia mencapai 15 juta jiwa tetapi  hanya  4%  yang  merupakan  hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang lanjut usia, 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak  mengetahui  faktor  risikonya  dan  90%  merupakan hipertensi esensial.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di wilayah kerja puskesmas baktijaya kota tangerang selatan tahun 2021 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Metodologi: Peneliti menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan pre-test and with control. Sampel dalam penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari pada  lembar  observasi  keadaan  tekanan  darah pada  penderita  hipertensi sebelum diberikan jus mentimun dan  perubahan  tekanan  darah  pada  wanita menopause yang mengalami hipertensi setelah diberikan jus mentimun.Hasil Penelitian: Ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi dengan mean rank 13,72 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 23,28. Dengan nilai p value sebesar 0,005 < 0,05. Ada pengaruh  pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi dengan mean rank 23,94 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 13,06. nilai p value sebesar 0,001 < 0,05.Simpulan Pemberian jus mentimun dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada wanita menopause.Saran pemberian jus mentimun pada wanita menopause atau masyarakat dapat diterapkan dan dikonsumsi secara rutin. Kata Kunci : Wanita Menopause, Hipertensi, Mentimun