ABSTRAK Posyandu mengalami stagnasi (tidak aktif) karena berbagai factor yakni, kader dan aparat desa kurang aktif dan kurang semangat dalam kegiatan posyandu serta kurangnya pemberdayaan masyarakat, dengan adanya pelatihan posyandu untuk kader adalah meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat sehingga jumlah cakupan kunjungan KIA diharapkan akan meningkat.Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pre post test design yang dilakukan pada 24 posyandu pratama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengetahuan responden posyandu pratama diukur dengan kuesioner, peran serta masyarakat (PSM) diukur dengan lembar observasi dan cakupan jumlah kunjungan KIA dengan melihat data fomat ibu, data hasil kunjungan posyandu dan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA. Hasil penelitian dilakukan analisis menggunakan uji beda dengan wilcoxon dan friedman.Hasil penelitian menunjukan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan posyandu mengalami peningkatan sebesar 5,9% dengan nilai (p=0,000), peran serta masyarakat ”sebelum buka, saat buka dan setelah buka posyandu” tampak pada setiap bulan pengukuran berdasarkan rerata skor dan median skor sudah tergolong tinggi yaitu (>90%) dengan nilai (p=<0,05%) dan rerata skor dan median skor cakupan jumlah kunjungan KIA untuk setiap bulannya meningkat (>60%) terdapat perbedaan yang bermakna untuk Cakupan Ibu hamil (K1) ibu hamil (K4) dan ibu nifas (KF) dengan nilai (p<0,05), tetapi untuk cakupan balita tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05)Simpulan penelitian ini, terdapat peningkatan pengetahuan, peran serta masyarakat dan jumlah kunjungan cakupan KIA setelah pelatihan posyandu yang telah di modifikasi. Kata Kunci : Jumlah cakupan KIA, Pelatihan, Pengetahuan, Peran serta masyarakat